Roma 15: 13 adalah salah satu ayat yang memotivasi kita untuk terus maju saat situasi hidup kita tampak gak lagi punya harapan. Di sana dikatakan, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Kita semua tentunya mengharapkan ayat tersebut terjadi dalam hidup kita. Tapi ternyata bukan hanya itu satu-satunya ayat yang memotivasi kita untuk tetap berharap dan bermimpi besar bahkan saat kita menghadapi masa-masa sulit saat ini.
Ada 10 ayat yang bisa jadi menguatkan kita dalam pengharapan dan mimpi-mimpi kita.
- Berharap supaya janji Tuhan digenapi
“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” – Kejadian 12: 1-2
Sama seperti Abraham, Tuhan menggenapi janji-Nya. Selama menunggu janji itu digenapi Abraham tetap menumbuhkan harapan di dalam hatinya. “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”” – Roma 4: 18
- Tetap bersukacita dalam pengharapan
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” – Roma 5: 3-4
Paulus menjalani kehidupan yang penuh dengan penderitaan. Karena itu, dia bisa mengucakan kata-kata pengharapan dari Roh Kudus dengan percaya diri. Paulus mengajarkan kita cara untuk bersukacita dalam penderitaan kita.
- Menjaga mimpi besar yang ditaruhkan Tuhan di dalam hati kita
“Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya.” – 1 Tawarikh 28: 2
Daud ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Walaupun dia berniat baik, tapi Allah justru meminta Daud untuk menyerahkan pembanguan bait suci kepada putranya Salomo. Mimpi yang dimiliki oleh Daud di dalam hatinya sebenarnya berasal dari Tuhan. Hal yang sama juga bisa kita dapatkan dari Tuhan.
- Berharap akan masa depan yang lebih baik
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” – Yeremia 29: 11
Ayat dalam Yeremia ini muncul di tengah-tengah peringatan. Tuhan menyampaikan peringatan yang sangat tegas kepada umat-Nya sekaligus meyakinkan mereka tentang kehendak-Nya. Tuhan mengasihi kita dan ingin kita mematuhi Dia.
- Berharap atas Tanah Perjanjian kita
“Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya:”Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.”” – Yosua 1: 10-11
Setelah perjalanan 40 tahun, orang Israel bersiap untuk memasuki tanah yang dijanjikan Allah. Dia meyakinkan Yosua dengan kata-kata, “kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”
Situasinya mungkin gak pasti di depan. Tapi Tuhan percayalah bahwa Tuhan akan membawa kita ke tempat yang Dia janjikan, dan Dia akan bersama kita menempuh perjalanan itu.
- Percaya bahwa Tuhan akan mewujudkan mimpi-mimpi kita
“Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.” – Kejadian 40: 14
Yusuf percaya kalau suatu hari nanti mimpi yang diberikan Tuhan atasnya akan tergenapi. Tapi pertama-tama, dia perlu mempercayai hal-hal kecil di dalam Tuhan. Hingga pada akhirnya dia bisa keluar dari penjara. Dengan waktu-Nya, Tuhan membebaskan Yusuf dari penjara dan menempatkannya di tempat terhormat.
- Berharap untuk tetap fokus pada panggilan
“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” – Kisah Para Rasul 20: 24
Kadang-kadang kita akan mulai kelelahan dengan apa yang kita kerjakan saat ini. Tapi Paulus mengingatkan kita untuk tetap selalu bertekun sampai kita sampai di garis finish. Karena itulah kita perlu disegarkan dan dikuatkan kembali dengan harapan baru melalui firman Tuhan.
- Berharap pada janji kedatangan Tuhan
“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” – Yohanes 14: 3
Sebelum kepergian Yesus ke surga, Dia meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Dia akan datang untuk yang kedua kalinya. Janji ini harusnya bisa jadi sumber pengharapan bagi kita di tengah masa-masa sulit yang kita jalani dalam hidup. Bahwa kita memilih untuk menantikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya di dunia.
- Berharap akan kehidupan kekal di surga
“dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta.” – Titus 1: 2
Di awal kitab Titus, Paulus mengingatkan kita akan janji Allah bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus, akan menerima hidup yang kekal di dalam surga. Jadi, kalau saat ini kamu merasa imanmu justru membuatmu menderita dan kelihatannya dunia justru menyepelekannya, ingatlah bahwa imbalan atas imanmu adalah hidup yang kekal. Jadi lakukanlah yang terbaik selagi kamu hidup.
- Berharap di dalam Tuhan
“Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.” – Mazmur 39: 7
Di Mazmur, Daud mengakui bahwa sumber pengharapan satu-satunya adalah Tuhan. Dia percaya bahwa kedamaian dan sukacita hanya akan dia dapatkan di dalam Tuhan.
Jangan pernah menyerah dan putus asa. Tuhan tahu segala persoalan kita. Tuhan tahu apa harapan dan mimpi-mimpi kita. Jadi mintalah apa yang dikehendaki hatimu di dalam nama-Nya dan nantikanlah penyertaan-Nya.
Sumber : Jawaban.com