Salah satu ajaran terpenting di tengah umat Kristen yang sangat kita ketahui adalah mengenai Allah Tritunggal atau yang biasa disebut dengan Trinitas. Trinitas terdiri dari Allah Bapa, Allah Anak atau Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Secara umum yang membedakan ketiga entitas tersebut adalah Bapa yang menciptakan langit dan bumi, Anak yang lahir ke dunia untuk menjadi manusia, serta Roh Kudus yang turun dan tinggal di hati manusia setelah Yesus naik ke sorga.
Beberapa ayat di Alkitab juga mengakui keberadaan Allah Tritunggal yang memiliki perannya masing-masing. Contohnya ada pada 1 Korintus 12:4-6, yang berbunyi: “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang…” Roh Kudus memberikan kita karunia-karunia untuk melakukan pelayanan kepada Tuhan, yang bertujuan untuk menyatakan pekerjaan Allah yang mulia.
Lalupada Roma 8:11 yang berbunyi demikian: “Dan jika Roh Dia, yang telahmembangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yangtelah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkanjuga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu…” Dalamayat ini kata ‘Ia’ merujuk kepada Allah Bapa, Sang Pencipta langit dan bumiyang diakui Yesus sebagai pribadi yang lebih besar(Yohanes 14:28). KristusYesus adalah Allah Anak itu sendiri, dan Roh adalah Allah Roh Kudus.
Sebagai Allah Anak, Yesus diutus Bapa untuk turun ke dunia, mengambil rupa seorang manusia dan melakukan sebuah tugas besar. Dalam konteks ini Yesus Kristus adalah Anak Tuhan. Salah satu tugas besar yang dilakukan Yesus adalah menjadi jembatan di antara Bapa dan manusia, di mana jembatan itu telah rusak karena dosa. Yesus datang ke dunia untuk memulai pengabaran Injil. Dia mengajarkan langsung kepada semua orang tentang pribadi Bapa-Nya, tentang Allah yang berkuasa atas apapun di dunia serta yang menjanjikan keselamatan kekal kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, di mana hal itu hanya bisa didapatkan melalui Yesus sendiri.
KarakterYesus ketika berada di bumi pada saat itu adalah sepenuhnya manusia, dansepenuhnya Tuhan. Yesus adalah 100% manusia. Yesus lahir dengan fisik manusiayang tumbuh mulai dari bayi, kanak-kanak, hingga dewasa. Yesus mengalami perkembanganfisik dan intelektual, dapat merasakan lapar, haus, lelah, marah, dan takut.Yesus mengalami kesakitan dan penderitaan pada saat Ia disalibkan. Yesus bahkanmengalami pencobaan yang secara logika tidak mungkin dialami oleh Tuhan.
TetapiYesus juga 100% Tuhan. Hal itu tidak hanya diakui oleh Yesus sendiri tetapijuga orang-orang yang ada di zaman Perjanjian Baru pada saat itu. YohanesPembaptis contohnya. Kitab Yesaya mencatat, “Adasuara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN,luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!” (Yesaya 40:3) Tahukahkalian jika nubuatan ini digenapi di dalam Injil Matius?
InjilMatius menjelaskan bahwa si pemilik dari suara yang berseru-seru itu adalahYohanes Pembaptis (Matius 3:1-3), sedangkan Tuhan itu sendiri adalah YesusKristus. Hal ini menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah sarana penggenapan nubuatankitab Yesaya dan membuktikan bahwa benar Yesus adalah Tuhan. Sama halnya padasaat Simon Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Perkataan itu tentu sajatidak sembarangan diucapkan Petrus. Perkataan itu keluar dari mulut Petruskarena Allah Bapa yang menyatakannya melalui dia.
Yesussendiri beberapa kali mengakui diri-Nya sebagai Tuhan di Alkitab. Yohanes 10 :30-33 menceritakan tentang bagaimana orang-orang melempari Yesus dengan batukarena Yesus mengakui diri-Nya dan Bapa adalah satu. Yesus pernah mengatakanbahwa orang-orang yang melihat Dia berarti telah melihat Bapa (Yohanes 14:6-9).Yesus mengakui dirinya sebagai terang dunia, kebangkitan dan hidup, dan jalankeselamatan. Yesus mengatakan itu semua untuk memberitahu orang-orang bahwa Diaadalah Tuhan itu sendiri.
Jika demikian, lalu, sebenarnya Yesus itu Anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri?
Jawabannya adalah keduanya benar. Kedua pernyataan itu tidak ada yang salah. Yesus adalah Anak Allah, Sang Mesias, yang turun untuk membuka jalan agar manusia bisa lebih mudah menjangkau keselamatan dari Allah. Yesus menjadi manusia dan mengalami kematian untuk berperang di kerajaan maut, dan Dia bangkit karena Dia menang. Atas kebangkitannya itulah manusia memiliki kesempatan untuk menerima keselamatan kekal.
Yesusjuga adalah Tuhan. Mari kita kembali ke konsep trinitas atau Allah Tritunggal. Allahdengan tiga pribadi. Ibarat seorang yang pria yang memiliki anak dan bekerjasebagai guru. Pria tersebut memiliki peran sebagai suami, sebagai ayah, dansebagai guru. Bukan berarti dia adalah tiga orang yang berbeda kan?
Demikianjuga dengan Yesus. Yesus adalah Anak, bagian dari Allah Tritunggal. Itu berartiYesus juga merupakan Tuhan Allah yang wajib kita utamakan dalam kehidupan kita.
Komentar