Yesaya 43: 4
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal22; Efesu5; Pengk10-12
Keluarga kami punya satu kebiasaan dimana setiap makan malam aku, istriku dan ketiga anak kami akan saling berbagi soal apa yang kami alami sepanjang hari. Pertama-tama, putriku Jennie mulai menyampaikan soal hatinya yang dipenuhi dengan ‘belas kasihan’. Dia pun senang sekali setelah aku menyampaikan sebuah ‘kata berkat’ kepadanya, seperti seekor anak anjing yang menikmati semangkuk susu!
Lalu tiba giliran sang adik, Briana, dia menatapku dengan mata anjingnya dan terengah-engah dan bertanya, “Ayah, hati yang macam apa yang harus aku punya?” Aku mulai menatap wajahnya yang berharga dan hatinya yang bersemangat. Sesaat aku mulai berpikir dan bertanya kepada Tuhan, “Apa yang harus akan sampaikan. Ini mungkin pertanyaan yang paling penting yang pernah dia tanyakan kepadaku! Tuhan, hati seperti apa yang Briana miliki?”
Aku mulai mencari-cari jawaban yang tepat. Aku berpikir. Aku memandang wajahnya yang penuh keingintahuan dan mulai berpikir kalau dia memerlukan ‘kata-kata berkat’ dari seorang ayah yang jujur. Aku pun memutuskan untuk menjawabnya sama seperti aku menjawab kakaknya Jennie. “Briana, kamu punya hati seorang pemimpin seperti namamu yang artinya ‘kuat dalam kasih karunia Tuhan’ dan itulah dirimu. Ayah ingin melihatmu memimpin orang lain dengan cara yang benar…”
Briana pun begitu bersemangat mendengarkan jawabanku. Dia berteriak, “Mommy! Mommy! Aku punya hati seorang pemimpin!”
Aku tahu bahwa Tuhan berbicara melaluiku untuk menyampaikan kata-kata berkat kepada anak-anakku. Sama seperti saat gadis-gadis kecilku berpikir tentang sesuatu yang tidak biasa dan memunculkan pertanyaan dari hati mereka baik soal teman-teman mereka yang mulai berubah, soal anak-anak yang kurang baik dalam berperilaku dan para pecandu alkohol.
Mungkin saja Briana akan lupa dengan kata-kataku, tapi aku tidak pernah berpikir kalau dia akan lupa dengan berkat yang aku sampaikan kepadanya; soal bagaimana dia diakui dan berharga di mata Tuhan. Aku percaya kalau saat ini pun dia berdiri lebih tinggi dan sedikit tersenyum dan lebih bisa memosisikan diri ketika dia berhadapan dengan nilai yang buruk, perasaan tertolak oleh temannya atau waktu aku marah kepadanya.
Sama seperti pertanyaan Briana ketika dia masih berusia 7 tahun itu, apakah kamu juga menanyakan pertanyaan serupa seperti: Apa sih yang spesial dariku? Apakah aku menarik? Apakah aku signifikan?
Alkitab penuh dengan ‘kata-kata berkat’ dari Bapa Surgawi kita. Kita hanya perlu memberikan perhatian khusus pada ayat Alkitab soal ‘Kasih Bapa’. Selanjutnya percayalah kalau semua ayat di dalam Alkitab adalah bagian dari Surat Cinta Tuhan pada kita.
Alkitab memang tidak cukup untuk mengisi kekosongan di dalam jiwa kita, kecuali hal itu benar-benar membawa kita pada Yesus Kristus yang menjadi satu-satunya pribadi yang membawa kita pada kehidupan kekal (Yohanes 5: 39). Dia adalah gembala yang baik dan mengenalmu begitu dekat (Yohanes 10: 3). Dia merentangkan tangan-Nya menyambutmu di dalam pelukan-Nya. Dia juga melakukannya kepada anak-anakmu dan juga cucu-cucumu. Yesus adalah sosok ayah terbaik yang memberikan berkat-Nya melalui pernyataan kasih-Nya (Markus 10: 13-14).
Komentar