oleh

Apa Arti dan Maksud Berserah Dalam Alkitab

Pengertian yang paling mudah dipahami tentang ‘berserah’ bisa kita temukan dalam Doa Bapa Kami yang tertulis di Matius 6: 10 dengan kutipan terakhirnya, ‘Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.’

Biasanya kita akan mengutip penggalan kalimat ini dalam doa-doa kita. Terutama saat kita menyadari ada satu peperangan yang sedang terjadi di dalam hati kita.

Di Roma 7 dan Galatia 5, Paulus menulis tentang pergulatan daging dan roh. Dimana kita bergumul antara melakukan apa yang kita inginkan dan yang tidak kita inginkan. Di tengah-tengahnya, kita melihat ada seorang wasit yang siap untuk mendamaikan.

Kebanyakan dari keputusan yang kita ambil sendiri akan menentukan bagaimana kita hidup. Karena itulah jelas sekali kalau setiap orang diberikan dua pilihan. Yaitu apakah kita memilih caranya kita sendiri atau caranya Tuhan. Rencana kita sendiri atau rencana Tuhan. Kehendak kita sendiri atau kehendak Tuhan. Kalau kita memilih cara, rencana dan kehendak Tuhan maka kita harus berserah. Berserah berarti menyerahkan semuanya pada kuasa atau otoritas orang lain. Kita rela memberikan orang lain kendali. Dan hal ini dianggap sangat penting.

Kenapa?

Berserah Berarti Percaya Kalau Tuhan Berkuasa Sepenuhnya

Waktu kita bilang ‘Tuhan, aku lebih percaya pada rencanamu daripada rencanaku sendiri. Aku percaya kepada caraMu dan percaya bahwa Engkau akan melakukan sesuatu yang lebih baik daripada yang aku lakukan.’ Maka kita menunjukkan kepercayaan kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita mengklaim kuasa-Nya.

Yesus sendiri melakukan hal serupa saat detik-detik sebelum Dia disalibkan. Dia sepenuhnya berserah kepada rencananya Allah yang mengutus Dia.

“Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22: 41-42)

Yesus menyadari kalau penderitaan yang akan dihadapiNya sangat berat. Tapi Dia memilih untuk mengikuti rencana Bapa nya.

Berserah Berarti Fokus Sepenuhnya Kepada Tuhan

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (Ibrani 12: 1-3)

Saat Yesus melakukan kehendak Bapa, kita menyadari bahwa Dia gak lagi foksu pada penderitaan-Nya. Tapi kepada apa yang ada di depan. Yesus memikul salib karena Dia memahami sukacita dan kemenangan kekal yang diberikannya kepada kita.

Waktu kita menyerah kepada Tuhan, kita mengalihkan fokus kita. Kita mengalihkan fokus diri kita kepada keabadian. Berserah tentunya gak selalu mudah. Karena itu bisa juga sangat menyakitkan. Tapi waktu kita memahami kekekalan dan kemenangan yang datang dari keputusan itu, hal itu membuat kita mau melakukannya.

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4: 16-18)

Berserah Membuat Kita Siap Untuk Mengerjakan Pekerjaan Tuhan

“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6: 8)

Tuhan mencari orang-orang yang siap menjadi mitra sekerja-Nya. Apakah kamu mau? Kalau mau, serahkanlah semua bakatmu kepada Tuhan.

Apa kamu mau menyerahkan semua yang kamu punya untuk dipakai Tuhan dalam pekerjaan-Nya?

Hari ini, mari mengambil keputusan untuk berserah kepada kehendak Tuhan. Biarkan doamu diakhiri dengan kata-kata ‘Jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.’

Sumber : Biblestudytools.com | Jawaban.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed