Site icon Persembahan

Apakah Mengikut Pemimpin Agama Berarti Mengikut Tuhan?

2.000 tahun yang lalu, Juruselamat kita, Tuhan Yesus, datang untuk melakukan pekerjaan penebusan dan dikutuk secara gila-gilaan oleh para imam kepala, ahli Taurat, dan orang Farisi dari agama Yahudi. Karena sebagian besar pengikut agama Yudaisme memuja pemimpin agama mereka, mereka mengikuti para antikristus itu untuk mengutuk dan menolak Tuhan Yesus, akhirnya turut dalam penyaliban Dia. Ini adalah dosa yang keji dan membuat mereka mendapat kutukan dan hukuman Tuhan, menghukum bangsa Israel selama 2.000 tahun. Tuhan Yesus telah datang kembali pada akhir zaman sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Dia juga menghadapi kutukan secara gila-gilaan dan sikap yang menentang dari para pemimpin agama. Mereka menutup gereja mereka, menghalangi orang percaya menyelidiki jalan yang benar, membuat banyak orang takut untuk menyelidiki dan menerimanya meskipun mereka telah melihat dengan jelas bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, bahwa itu penuh kuasa, berotoritas, dan berasal dari Tuhan. Akibatnya, banyak yang kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan dan jatuh ke dalam bencana. Di mana kesalahan mereka dalam hal menyambut Tuhan? Itu karena mereka memuja pemimpin agama mereka! Mereka percaya pemimpin agama ditempatkan oleh Tuhan dan dipakai oleh Tuhan, bahwa menaati mereka berarti menaati Tuhan, jadi mereka habis-habisan mengikuti mereka, tunduk pada perkataan mereka seolah-olah itu berasal dari Tuhan. Banyak juga yang berpikir bahwa Tuhan Yesus pasti akan memberi tahu pendeta terlebih dahulu ketika Dia datang kembali, jadi tidak mendengarnya dari mereka membuktikan bahwa Dia belum datang kembali. Kemudian mereka bahkan tidak berusaha untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi mengikuti para pemimpin agama untuk mengutuk Dia. Jadi, mereka jatuh ke dalam bencana, kehilangan kesempatan untuk diangkat. Ini kesalahan siapa? Sangat sulit untuk dijelaskan. Orang Farisi yang sejak lama menentang dan mengutuk Tuhan Yesus dikutuk oleh Tuhan, dan banyak orang di dunia keagamaan sekarang ini belum memetik pelajaran yang menyakitkan dari mereka. Karena mereka secara membabi buta memuja pendeta mereka, mereka mengikuti para pendeta untuk mengutuk Tuhan Yesus yang datang kembali, memakukan Tuhan di kayu salib sekali lagi. Ini sangat menyedihkan! Jadi, apakah para pemimpin agama benar-benar telah ditempatkan oleh Tuhan? Apakah tunduk kepada mereka sama dengan mengikut Tuhan? Mendapatkan kejelasan tentang hal ini adalah masalah yang mendesak.

Banyak orang percaya berpikir para pemimpin agama, pendeta seperti Paus, uskup, dan penatua, ditunjuk dan dipakai oleh Tuhan Yesus dan memiliki otoritas untuk memimpin orang percaya, jadi menaati mereka berarti menaati Tuhan. Apa dasar dari kepercayaan ini? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata bahwa semua pemimpin agama ditempatkan oleh Tuhan? Dia tidak pernah mengatakannya. Apakah mereka memiliki kesaksian Roh Kudus, atau bukti pekerjaan Roh? Tidak. Ini berarti gagasan ini murni gagasan manusia. Mari kita renungkan. Menurut gagasan manusia di mana para pemimpin agama semuanya ditempatkan oleh Tuhan ini, lalu mungkinkah hal itu juga berlaku terhadap para imam kepala Yahudi, ahli Taurat, dan orang Farisi yang menentang dan mengutuk Tuhan Yesus? Apakah mengikuti mereka untuk menyalibkan Tuhan Yesus juga berarti tunduk kepada Tuhan? Ini jelas cara yang absurd untuk memperlakukan pendeta! Kita juga bisa melihat dari Alkitab bahwa dalam pekerjaan Tuhan di setiap zaman, Dia memang menunjuk orang untuk membantu pekerjaan-Nya. Semua orang itu secara pribadi dipanggil dan tentangnya Tuhan memberi kesaksian dan firman Tuhan memperlihatkan hal ini. Mereka tidak pernah ditunjuk oleh manusia lain, dan mereka tidak dibina oleh manusia. Renungkan Zaman Hukum Taurat, ketika Tuhan memakai Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Firman Tuhan Yahweh sendiri memberi kesaksian tentang hal ini. Tuhan Yahweh berkata kepada Musa, “Sesungguhnya seruan anak-anak Israel sudah sampai kepada-Ku: dan Aku sudah melihat betapa dahsyat penindasan yang dilakukan oleh orang Mesir kepada mereka. Karena itu sekarang pergilah dan Aku akan mengutus engkau kepada Firaun, supaya engkau membawa umat-Ku anak-anak Israel keluar dari Mesir” (Keluaran 3:9-10). Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus memakai Petrus untuk menggembalakan gereja-gereja, dan Dia juga memberi kesaksian tentang Petrus. Tuhan Yesus berkata kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? … Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17). “Dan Aku juga berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan membangun gereja-Ku; dan gerbang neraka tidak akan bisa menguasainya. Aku akan memberikan kepada-Mu kunci-kunci Kerajaan Surga: apa pun yang engkau ikat di bumi akan terikat di surga: dan apa pun yang engkau lepaskan di bumi akan terlepas di sorga” (Matius 16:18-19). Tuhan sendiri yang menempatkan dan memberi kesaksian tentang orang-orang yang Dia pakai di setiap zaman, dan hal ini dibuktikan oleh pekerjaan Roh Kudus. Pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, terkadang orang yang Tuhan pakai ditetapkan secara pribadi dan tentangnya Dia memberi kesaksian. Terkadang Dia menggunakan metode lain. Meskipun tidak ditunjuk secara langsung, Dia akan menyingkapkan hal ini melalui para nabi, atau ada bukti pekerjaan Roh Kudus. Ini tidak bisa disangkal. Dalam dunia keagamaan sekarang ini, siapa yang memberi Paus, uskup, imam, pendeta, dan penatua kedudukan yang mereka miliki? Apakah ada bukti firman Tuhan atau pekerjaan Roh Kudus? Sudahkah Roh memberikan kesaksian tentang mereka? Hampir tidak ada! Faktanya, semua pemimpin agama di dalam gereja sebagian besar lulus dari seminari dan sekolah teologi dan memiliki gelar dalam teologi. Dengan ijazah yang dimiliki, mereka ditugaskan ke gereja-gereja untuk memimpin orang percaya. Beberapa orang berbakat dan fasih bicara, dan mempelajari pekerjaan mereka dengan baik, jadi mereka ditunjuk atau direkomendasikan oleh pimpinan tingkat atas dan menjadi pemimpin agama. Hampir semua pendeta di dunia keagamaan memperoleh jabatan mereka dengan cara ini, tetapi kebanyakan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Sebagian kecil dari mereka mungkin memiliki sedikit pekerjaan Roh, tetapi mereka tidak memiliki kesaksian-Nya. Jadi kita bisa yakin bahwa mereka bukanlah orang-orang yang tentangnya Tuhan memberi kesaksian atau dipakai. Mereka jelas sekali dibina dan dipilih oleh orang lain, jadi mengapa mereka bersikeras berkata bahwa mereka ditempatkan oleh Tuhan? Bukankah itu bertentangan dengan fakta? Bukankah itu dengan sengaja berbohong dan bersaksi tentang diri mereka sendiri? Apa konsekuensi dari hal ini? Bukankah itu menipu dan merugikan orang percaya? Beberapa pemimpin agama bahkan mengutip perkataan Tuhan Yesus yang memanggil Petrus dengan tanpa tahu malu mengatakan bahwa otoritas yang diberikan Tuhan Yesus kepada Petrus diteruskan kepada Paus, jadi Paus diberi wewenang oleh Tuhan dan dapat merepresentasikan Tuhan Yesus, dan karena para imam mengikut Paus, mereka juga diberi wewenang oleh Tuhan, sehingga mereka dapat mengampuni dosa. Bukankah itu menggelikan? Apakah Tuhan Yesus pernah menyuruh Petrus untuk meneruskan wewenang yang diberikan kepadanya kepada pendeta dari generasi ke generasi? Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan hal itu! Apakah Petrus pernah menyampaikan hal-hal seperti itu? Sama sekali tidak! Tidak ada hal seperti itu yang tertulis dalam Alkitab. Juga adalah fakta bahwa tidak ada Paus, tidak ada imam pada waktu itu. Jadi, para pemimpin agama yang menyatakan bahwa mereka diberi wewenang oleh Tuhan dan dapat merepresentasikan Tuhan Yesus sedang berpura-pura menjadi Tuhan dan menyesatkan orang, bukan? Bukankah orang yang taat dan sujud kepada mereka berarti menyembah berhala? Bukankah itu bertentangan dengan Tuhan? Banyak orang yang tidak memahami hal ini, dan mereka terus secara membabi buta memuja pemimpin mereka, berpikir bahwa mereka ditempatkan oleh Tuhan. Dapatkah Anda melihat betapa bodoh dan bebalnya ini? Apa bedanya ini dari orang tidak percaya yang menyembah berhala? Jika Anda adalah orang percaya tetapi tidak mengikuti firman Tuhan, jika Anda memuja dan berlutut di hadapan manusia lain untuk mengakui dosa-dosa Anda seolah-olah mereka adalah Tuhan, bukankah itu berarti Anda sedang menghina dan menghujat Tuhan? Dapatkah orang yang dengan bodohnya melakukan hal ini diselamatkan oleh Tuhan? Mungkin tidak. Mereka yang dengan bodohnya melakukan hal ini tidak dapat memperoleh perkenanan Tuhan.

Kita harus jelas bahwa Tuhan menunjuk seseorang tidak secara sembrono atau sembarangan. Harus ada bukti. Ada bukti bahwa Tuhan menunjuk Musa, dan setidaknya orang Israel mengetahui hal itu. Penunjukan Petrus oleh Tuhan Yesus juga nyata, yang diketahui oleh para rasul. Jadi, mengatakan bahwa Tuhan telah menempatkan seseorang harus didasarkan pada fakta. Tidak ada manusia yang boleh sembarangan mengatakan hal ini. Kita juga bisa memahami bahwa siapa pun yang Tuhan tempatkan akan mendapat bimbingan dan konfirmasi dari Roh Kudus. Pekerjaan mereka dapat melaksanakan kehendak Tuhan dan akan mencapai hasil yang sangat jelas. Mereka dapat melaksanakan amanat Tuhan. Mari kita lihat apa yang Tuhan Yang Mahakuasa katakan. “Dalam hal hakikat pekerjaan dan juga latar belakang dia dipakai Tuhan, orang yang dipakai Tuhan itu dibangkitkan oleh-Nya, dia dipersiapkan oleh Tuhan untuk pekerjaan Tuhan, dan dia bekerja sama dalam pekerjaan Tuhan itu sendiri. Tidak ada orang yang dapat menggantikan orang ini dalam pekerjaannya—ini merupakan kerja sama manusia yang sangat diperlukan bersama pekerjaan ilahi. Sementara pekerjaan yang dilaksanakan oleh para pekerja atau rasul lain hanyalah merupakan penyampaian dan implementasi dari berbagai aspek pengaturan gereja pada setiap periode, atau pekerjaan pembekalan hidup sederhana untuk memelihara kehidupan gereja. Para pekerja dan rasul ini tidak ditunjuk oleh Tuhan, apalagi disebut sebagai orang-orang yang dipakai oleh Roh Kudus. Mereka dipilih dari antara gereja-gereja dan setelah mereka dilatih dan dipersiapkan selama beberapa waktu, mereka yang layak akan dipertahankan, sementara mereka yang tidak layak akan dikirim kembali ke tempat mereka berasal. Karena orang-orang ini dipilih dari antara gereja-gereja, beberapa dari mereka menunjukkan tabiat asli mereka setelah menjadi pemimpin, dan beberapa bahkan berbuat banyak hal buruk dan akhirnya disingkirkan. Orang yang dipakai oleh Tuhan, sebaliknya, adalah orang yang telah dipersiapkan oleh Tuhan, dan yang memiliki kualitas tertentu, serta memiliki kemanusiaan. Dia telah dipersiapkan dan disempurnakan terlebih dahulu oleh Roh Kudus, dan sepenuhnya dipimpin oleh Roh Kudus, dan, khususnya saat menyangkut pekerjaannya, dia dibimbing dan diperintah oleh Roh Kudus—sebagai hasilnya, tidak ada penyimpangan dalam jalan memimpin orang-orang pilihan Tuhan, karena Tuhan pasti bertanggung jawab atas pekerjaan-Nya sendiri, dan Tuhan senantiasa mengerjakan pekerjaan-Nya sendiri” (“Perihal Pemakaian Tuhan Atas Manusia” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Firman Tuhan Yang Mahakuasa memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan mempersiapkan sebelumnya orang-orang yang Dia tunjuk dan pakai untuk pekerjaan-Nya dari sejak lama, bahwa merekalah yang dibangkitkan Tuhan untuk memimpin umat pilihan-Nya. Pekerjaan dan khotbah mereka sepenuhnya melalui perbekalan dan bimbingan Roh Kudus, dan siapa pun yang belum ditunjuk secara pribadi oleh Tuhan takkan pernah bisa menggantikan mereka. Musa pada Zaman Hukum Taurat dan Petrus pada Zaman Kasih Karunia berpegang teguh pada firman dan tuntutan Tuhan untuk memimpin umat pilihan-Nya, dan Tuhan selalu menyertai mereka, membimbing mereka di setiap kesempatan. Tuhan tidak pernah memakai orang yang salah atau orang yang menentang Dia. Dia selalu bertanggung jawab atas pekerjaan-Nya sendiri. Orang yang Tuhan pakai selalu dicerahi oleh Roh Kudus dalam pekerjaan dan perkataan mereka dan dapat menyampaikan pemahaman yang murni tentang firman Tuhan untuk membantu umat pilihan Tuhan memahami perkataan-Nya, kehendak-Nya, dan tuntutan-Nya. Mereka selalu dapat menggunakan kebenaran untuk membantu umat pilihan Tuhan dengan pergumulan nyata mereka masuk ke dalam kenyataan firman Tuhan dan jalan yang benar dalam iman mereka. Ketika umat pilihan Tuhan menerima dan tunduk pada penggembalaan orang yang dipakai Tuhan mereka bisa mendapatkan makanan sejati untuk hidup mereka, secara berangsur mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang kebenaran, mengenal pekerjaan dan watak Tuhan dengan lebih baik, dan memperbesar iman dan kasih mereka kepada Tuhan. Itulah sebabnya mereka didukung oleh umat pilihan Tuhan yang tahu di dalam hati mereka bahwa orang-orang itu ditempatkan oleh Tuhan dan berkenan di hati Tuhan. Ketika kita menerima dan tunduk pada kepemimpinan mereka, ini berarti mengikuti dan tunduk kepada Tuhan dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang yang Tuhan pakai ditempatkan untuk memimpin umat pilihan-Nya mengalami pekerjaan Tuhan dan mengikut-Nya, dan pekerjaan serta khotbah mereka sepenuhnya berasal dari pimpinan dan pencerahan Roh Kudus. Menerima dan tunduk pada kepemimpinan mereka sebenarnya tunduk kepada Tuhan. Menentang mereka berarti menentang Tuhan, dan akan berakibat disingkapkan dan disingkirkan oleh Tuhan, atau bahkan mungkin dikutuk dan dihukum. Sama seperti ketika Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir, gerombolan Korah dan Datan yang menentangnya dihukum oleh Tuhan. Itu adalah fakta yang jelas.

Mari kita lihat para pemimpin agama saat ini, Paus, para uskup dan imam dalam agama Katolik, dan para pendeta, penatua, dan pendeta lainnya dalam agama Kristen. Apakah mereka telah ditempatkan oleh Tuhan? Sudahkah Tuhan berbicara untuk mendukung mereka? Apakah mereka memiliki bukti dari pekerjaan Roh Kudus? Apakah mereka memiliki bukti dari hasil kerja mereka? Mereka tidak memiliki semua ini. Ini membuktikan bahwa mereka dipilih oleh manusia, bukan ditunjuk oleh Tuhan. Karena kita telah melihat bahwa mereka dibina dalam seminari dan ditunjuk oleh lembaga keagamaan resmi, kita harus bersikap sangat hati-hati. Kebanyakan dari mereka tidak percaya pada kebenaran atau memiliki iman yang sejati kepada Tuhan. Mereka percaya pada teologi, pada kedudukan dan gelar mereka, pada penghidupan yang mereka hasilkan darinya. Setinggi apa pun pengetahuan Alkitab mereka atau sebagus apa pun khotbah mereka, mereka tidak memiliki pekerjaan dan bimbingan Roh Kudus, atau pencerahan Roh. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa mereka adalah gembala palsu, orang tidak percaya dan Tuhan tidak mengakui mereka. Jadi, bukankah memuja dan mengikut mereka sangat bodoh? Selain itu, mereka tidak memiliki kesaksian firman Tuhan dan bukti dari Roh Kudus, ada satu bukti penting yang dapat membantu kita melihat diri mereka yang sebenarnya. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran, secara terbuka menyingkapkan jati diri orang yang sesungguhnya, apakah mereka mencintai kebenaran atau tidak, apakah mereka mengakui kebenaran atau tidak, apakah mereka menerima kebenaran atau tidak, dan apakah mereka membenci dan menolak kebenaran atau tidak. Semuanya itu tersingkap. Mereka yang mengakui firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, bahwa Dia adalah Tuhan dalam daging, adalah orang yang mencintai kebenaran dan mendapat perkenanan Tuhan. Mereka adalah gadis bijaksana yang mendengarkan suara Tuhan dan diangkat ke hadapan takhta-Nya. Jika seseorang melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran tetapi terus menentang, mengutuk, dan menyangkal penampakan dan pekerjaan Tuhan, ini berarti mereka membenci kebenaran, dan mereka adalah antikristus yang menentang dan mengutuk Tuhan. Mereka telah jatuh ke dalam bencana dan pasti akan dihukum oleh Tuhan. Bukan hanya para pemimpin agama Katolik dan Kristen, tetapi para pemimpin dan tokoh dari semua denominasi yang menentang Tuhan Yang Mahakuasa, hampir tanpa terkecuali. Dunia keagamaan berada dalam cengkeraman kelompok antikristus ini. Ini adalah fakta umum yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun. Jadi, jika kita tahu bahwa para uskup, imam, pendeta, dan penatua ini adalah bagian dari kelompok antikristus yang menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, bagaimana kita harus memperlakukannya? Kita harus menolak dan mengutuk mereka, dan membebaskan diri kita dari kendali mereka. Itu berarti bersikap bijaksana. Jika kita terus mencari mereka untuk menyelidiki jalan yang benar, terus berharap mereka memberi tahu kita apa yang benar atau salah, itu sangatlah bodoh, dan itu buta dan bodoh! Orang buta yang menuntun orang buta akan berakhir dalam kehancuran. Ini menggenapi ayat-ayat Alkitab: “Tetapi orang bodoh mati karena kekurangan hikmat” (Amsal 10:21). “Umat-Ku hancur karena kurangnya pengetahuan” (Hosea 4:6).

Jelas sekali bahwa para pemimpin agama Katolik dan Kristen, bersama dengan para pemimpin dari semua denominasi lain, secara terbuka mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Demi mempertahankan status dan pekerjaannya, mereka mengendalikan orang percaya. mengambil uang mereka, memakan orang percaya seperti parasit, seperti setan-setan yang memakan mayat mereka. Para antikristus ini menyebarkan berbagai macam kebohongan jahat untuk mempertahankan kedudukan dan mata pencaharian mereka, mengatakan bahwa setiap berita tentang kedatangan Tuhan adalah palsu, bahwa Tuhan Yesus benar-benar harus datang di atas awan, bahwa menerima inkarnasi kedua Tuhan berarti menerima Kristus palsu. Mereka berbohong untuk menyesatkan orang, berupaya keras menghalangi orang percaya untuk menyelidiki jalan yang benar. Mereka bahkan bergabung dengan PKT untuk menangkap dan menganiaya mereka yang memberitakan Injil kerajaan. Apa bedanya para pemimpin agama ini dengan orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus di zaman-Nya? Bukankah mereka semua adalah orang yang menyalibkan Tuhan? Bukankah mereka semua adalah gembala palsu dan antikristus yang menyesatkan orang dan menghancurkan mereka? Renungkanlah perkataan Tuhan Yesus yang mengutuk orang Farisi: “Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana” (Matius 23:13). “Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri” (Matius 23:15). Kita dapat melihat bahwa sebagian besar pemimpin agama sekarang ini tidak ada bedanya dengan orang Farisi yang dengan gila-gilaan menentang Tuhan Yesus dan menghalangi jalan orang percaya. Mereka semua membenci Tuhan dan menentang Dia, dan mereka adalah setan antikristus pada akhir zaman.

Berikut adalah beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa lainnya. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: “Lihatlah para pemimpin setiap denominasi. Mereka semua congkak dan merasa benar sendiri, dan interpretasi mereka tentang Alkitab kurangnyakonteks dan dibimbing oleh imajinasi mereka sendiri. Mereka semua bergantung pada karunia dan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika mereka tidak mampu berkhotbah sama sekali, akankah orang-orang mengikuti mereka? Bagaimanapun, mereka memang memiliki suatu pengetahuan dan dapat berbicara sedikit tentang doktrin, atau mereka tahu bagaimana memenangkanhati orang lain dan memanfaatkan kelicikan, yang melaluinya mereka telah membawa orang ke hadapan mereka sendiri dan menipu mereka. Secara teori, orang-orang itu percaya kepada Tuhan—tetapi pada kenyataannya mereka mengikuti para pemimpin mereka. Ketika mereka bertemu dengan seseorang yang mengkhotbahkan jalan yang benar, sebagian dari mereka akan berkata: ‘Manusia adalah media dari iman mereka kepada Tuhan.’ Iman mereka membutuhkan persetujuan manusia; bukankah itu masalah? Kalau begitu, menjadi apakah para pemimpin itu? Tidakkah mereka menjadi orang Farisi, gembala palsu, antikristus, dan batu sandungan bagi penerimaan orang akan jalan yang benar?” (“Hanya Pengejaran Kebenaran merupakan Kepercayaan yang Sejati kepada Tuhan” dalam “Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman”).

Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti ‘raga yang kuat’, tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?” (“Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Orang yang paling suka memberontak adalah orang yang dengan sengaja membantah dan menentang Tuhan. Mereka adalah musuh Tuhan, antikristus. Sikap mereka selalu adalah sikap bermusuhan terhadap pekerjaan Tuhan yang baru; mereka tidak pernah memperlihatkan kecenderungan sedikit pun untuk tunduk, mereka juga tidak pernah dengan senang hati tunduk atau merendahkan diri. Mereka meninggikan dirinya sendiri di hadapan orang lain dan tidak pernah tunduk kepada siapa pun. Di hadapan Tuhan, mereka menganggap dirinya yang paling fasih dalam mengkhotbahkan firman, dan yang paling cakap dalam membentuk orang lain. Mereka tak pernah melepaskan ‘kekayaan’ yang dimilikinya, tetapi memperlakukannya sebagai pusaka keluarga untuk dipuja, sebagai bahan khotbah kepada orang lain, dan menggunakannya untuk menceramahi orang-orang bodoh yang mengidolakan mereka. Memang ada beberapa orang seperti ini di gereja. Dapat dikatakan mereka ini adalah ‘pahlawan-pahlawan degil’, dari generasi ke generasi tinggal di rumah Tuhan. Mereka menganggap mengkhotbahkan firman (doktrin) sebagai tugas tertinggi mereka. Tahun demi tahun, dari generasi ke generasi, mereka terus menjalankan tugas mereka yang ‘sakral dan tak bisa diganggu gugat’. Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka; dan tak seorang pun berani menegur mereka secara terbuka. Mereka menjadi ‘raja-raja’ di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku?” (“Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Sekarang saya yakin kita semua sudah jelas bahwa kebanyakan pemimpin agama adalah antikristus yang membenci kebenaran, membenci Tuhan, hamba yang jahat dan gembala palsu yang menyesatkan orang. Mendengarkan mereka dan tunduk kepada mereka berarti tidak tunduk kepada Tuhan, dan itu bukan mengikut Tuhan. Itu mengikut Iblis dan menentang Tuhan, menjadi kaki tangan Iblis, orang yang dibenci dan dikutuk Tuhan. Jadi sebagai orang percaya, kita harus sadar bahwa kita harus membesarkan Tuhan, takut akan Dia, tunduk kepada-Nya dan kebenaran. Kita tidak pernah boleh memuja atau mengikut manusia. Sebagaimana Tuhan Yesus berkata, “Engkau harus menyembah Tuhan dan hanya Dia yang engkau harus layani” (Matius 4:10). Jika seorang pemimpin agama adalah orang yang mencintai kebenaran, jika perkataannya sesuai dengan firman Tuhan dan dia menuntun kita untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, maka mengikuti dan tunduk pada perkataan yang sesuai dengan kebenaran berarti tunduk kepada Tuhan. Jika perkataan mereka tidak sesuai dengan kebenaran, jika mereka bertentangan dengan firman Tuhan, kita harus menolak mereka. Jika kita terus mengikut mereka, itu berarti mengikut seseorang, mengikut Iblis. Jika seorang pemimpin agama menolak dan membenci kebenaran, dan menghalangi orang lain untuk menyelidiki jalan yang benar, dia adalah antikristus dan kita harus berdiri di pihak Tuhan, menyingkapkan dan menolaknya, dan berani berkata “Tidak”, melepaskan diri dari kendalinya, mencari dan menerima jalan yang benar, dan mengikuti jejak langkah Tuhan. Itulah iman yang sejati, benar-benar mengikut Tuhan, dan sejalan dengan kehendak-Nya. Seperti yang Petrus katakan ketika dia ditangkap oleh para imam kepala dan orang Farisi: “Kita harus lebih taat kepada Tuhan daripada manusia” (Kisah Para Rasul 5:29).

Mari kita baca bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa lainnya. “Yang paling penting dalam mengikuti Tuhan adalah bahwa segala sesuatu haruslah sesuai dengan firman Tuhan zaman sekarang: entah engkau mengejar untuk masuk ke dalam hidup, entah memenuhi kehendak Tuhan, semuanya harus terpusat pada firman Tuhan zaman sekarang. Jika apa yang engkau bicarakan dan kejar tidak terpusat pada firman Tuhan zaman sekarang, berarti engkau adalah orang asing bagi firman Tuhan, dan sama sekali kehilangan pekerjaan Roh Kudus. Yang diinginkan Tuhan ialah orang-orang yang mengikuti jejak langkah-Nya. Sebagus dan semurni apa pun pemahamanmu sebelumnya, Tuhan tidak menginginkannya, dan jika engkau tidak mampu menyingkirkan hal-hal seperti itu, semua itu akan menjadi penghalang yang luar biasa untuk jalan masukmu di masa depan. Semua orang yang mampu mengikuti cahaya Roh Kudus saat ini, diberkati. Orang dari masa lalu juga mengikuti jejak langkah Tuhan, tetapi mereka tidak dapat mengikuti-Nya hingga sekarang ini; ini adalah berkat bagi orang-orang pada akhir zaman. Mereka yang dapat mengikuti pekerjaan Roh Kudus saat ini dan dapat mengikuti jejak langkah Tuhan, sampai sedemikian rupa hingga mereka mengikuti Tuhan ke mana pun Tuhan memimpin mereka—mereka inilah orang-orang yang diberkati Tuhan. Mereka yang tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus pada saat ini, mereka belum masuk ke dalam pekerjaan firman Tuhan, dan sebanyak apa pun mereka bekerja, atau sebesar apa pun penderitaan mereka, atau sebanyak apa pun mereka menyibukkan diri, tidak ada yang berarti bagi Tuhan, dan Tuhan tidak akan memuji mereka. … ‘Mengikuti pekerjaan Roh Kudus’ berarti memahami kehendak Tuhan pada zaman sekarang, dapat bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan di masa sekarang, dapat mematuhi dan mengikuti Tuhan zaman sekarang, dan masuk sesuai dengan perkataan-perkataan terbaru dari Tuhan. Hanya orang seperti inilah yang mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan berada dalam aliran Roh Kudus. Orang-orang seperti itu tidak hanya dapat menerima pujian dari Tuhan dan melihat Tuhan, tetapi mereka juga dapat mengetahui watak Tuhan dari pekerjaan Tuhan yang terbaru, dan dapat mengetahui gagasan serta ketidaktaatan manusia, serta natur dan hakikat manusia, dari pekerjaan-Nya yang terbaru; lebih jauh lagi, mereka dapat secara bertahap mengalami perubahan dalam watak mereka selama melakukan pelayanannya. Hanya orang-orang seperti ini yang dapat memperoleh Tuhan dan yang benar-benar menemukan jalan yang benar” (“Kenalilah Pekerjaan Terbaru Tuhan dan Ikutilah Jejak Langkah-Nya” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Sekarang saya yakin kita sudah lebih jelas bahwa memiliki iman dan mengikut Tuhan adalah tentang tunduk dan menerima kebenaran, menerima pekerjaan dan firman Tuhan sekarang ini, dan mengikuti jejak langkah-Nya. Sejauh apa pun pekerjaan Tuhan dari pemikiran manusia atau sebanyak apa pun orang yang menentang dan mengutuknya, selama itu adalah kebenaran dan pekerjaan Tuhan, kita harus menerima dan tunduk padanya. Hanya itulah yang disebut memiliki iman dan mengikut Tuhan. Sebagaimana dikatakan dalam kitab Wahyu: “Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi” (Wahyu 14:4). Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa berada di sini bekerja dan telah mengungkapkan banyak kebenaran. Dia melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya, menyelamatkan kita dari kejahatan dan kekuatan Iblis. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan dan satu-satunya jalan kita untuk diselamatkan dan memasuki kerajaan Tuhan. Kini semakin banyak orang di seluruh dunia yang merindukan penampakan Tuhan telah menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa secara online. Mereka telah melihat bahwa firman-Nya adalah kebenaran, bahwa itu adalah suara Tuhan. Mereka membebaskan diri dari ikatan para pemimpin agama, keluar dari kendali gereja mereka dan datang ke hadapan takhta Tuhan untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Namun, masih banyak orang di dunia keagamaan yang secara membabi buta mengikut dan memuja pendeta, yang dikendalikan dan ditipu oleh kekuatan antikristus. Dikendalikan dengan ketat di dalam ketandusan, menantikan Tuhan datang di atas awan dengan sia-sia, mereka telah lama ditolak dan disingkirkan oleh Tuhan, meratap dan menggertakkan gigi dalam bencana. Ini adalah penggenapan firman Tuhan Yesus “Dan jika orang buta memimpin orang buta, keduanya akan terperosok ke dalam parit” (Matius 15:14). Mereka mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi kenyataannya, mereka menentang Tuhan dan mengikut manusia. Tuhan memandang mereka sebagai orang tidak percaya. Tuhan adalah Tuhan yang kudus yang membenci kejahatan dan kebenaran-Nya tak terbantahkan. Dia takkan pernah menyelamatkan orang yang memuja manusia, yang mengikut antikristus dalam menentang dan menghujat Tuhan. Tuhan takkan pernah menyelamatkan siapa pun yang tidak mencintai atau menerima kebenaran, tetapi secara membabi buta berpegang teguh pada Alkitab. Kehendak Tuhan adalah untuk membebaskan orang dari Babel agamawi, jadi kita tidak lagi dikendalikan oleh pembatasan kekuatan antikristus dunia keagamaan, dan kita bisa keluar dari agama untuk mencari kebenaran dan mencari pekerjaan Tuhan sehingga kita memiliki harapan untuk menyambut penampakan dan pekerjaan Tuhan.

Mari kita lihat firman Tuhan Yang Mahakuasa lainnya. “Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak memuja keindahan ataupun hikmat Kristus, melainkan memuja orang-orang cabul yang bersekutu dengan dunia yang keji. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya memberimu daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Dan lagi engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu berat untuk dipahami dan engkau tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus. Alasanmu mengikut Dia sampai hari ini hanyalah karena engkau tidak punya pilihan lain. Di dalam hatimu, selamanya menjulang banyak gambaran mulia; engkau tidak dapat melupakan setiap kata dan perbuatan mereka, juga perkataan serta tangan mereka yang berpengaruh. Di dalam hatimu, mereka selamanya agung dan selamanya pahlawan. Namun tidaklah demikian bagi Kristus zaman sekarang. Di dalam hatimu, Dia selamanya tidak penting, dan selamanya tidak layak untuk dihormati. Karena Dia terlalu biasa, pengaruhnya terlalu kecil, dan jauh dari mulia.

Bagaimanapun juga, Aku mengatakan bahwa semua orang yang tidak menghargai kebenaran adalah orang-orang tidak percaya dan pengkhianat kebenaran. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah menerima perkenanan Kristus. Sudahkah engkau sekarang mengetahui seberapa banyak ketidakpercayaan yang ada dalam dirimu, dan seberapa banyak pengkhianatan terhadap Kristus yang ada dalam dirimu? Dengan demikian, Aku menasihatimu: karena engkau telah memilih jalan kebenaran, maka engkau harus mengabdikan dirimu sepenuh hati; jangan bimbang atau setengah hati. Engkau harus memahami bahwa Tuhan bukanlah milik dunia atau siapa pun, melainkan milik semua orang yang benar-benar percaya kepada-Nya, semua orang yang menyembah-Nya, dan semua orang yang mengabdikan diri serta setia kepada-Nya” (“Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Exit mobile version