Setiap orangtua yang di dalam Tuhan pasti menginginkan setiap anaknya bisa membanggakan Tuhan, orangtua, keluarga besar, dan bangsa. Namun, jika yang kita impikan ternyata jauh dengan kenyataan, kita cenderung akan kecewa. Kita biasanya akan merasa gagal untuk membesarkan atau mendidik buah hati kita. Di sisi yang lain, kita pun akan jadi kecewa kepada anak kita. Namun, apakah hal ini harus membuat kita menjadi kepahitan kepada anak kita? Apakah kita lantas putus asa dan hilang pengharapan kepada anak kita?
Mari kita membaca Alkitab sejenak dan merenungkan sejumlah ayat yang di dalamnya. Lihatlah bagaimana Tuhan mau berbicara kepadamu sebagai orangtua terhadap apa yang sedang kamu alami ini.
- Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
- Ayub 42:2
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”
- Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
- Ulangan 31:8
Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”
- Amsal 3:5-6
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Apapun kondisi dan keadaan anakmu saat ini, tetap percaya bahwa rencana Tuhan yang akan terlaksana di dalam kehidupannya. Kehidupannya sesungguhnya bukanlah tentang diri kita, tetapi tentang Tuhan.
Mintalah ampun kepada Tuhan jika kita sudah mengucapkan kutuk kepada buah hati kita. Putuskan kutuk itu dan deklarasikan ucapan berkat tentang anakmu sebagaimana ayat-ayat di atas.
Komentar