Baik Anda sudah menikah selama satu tahun, satu dekade atau bahkan mungkin sudah merayakan ulang tahun perak pernikahan, selalu ada yang baru untuk dipelajari dalam kehidupan pernikahan. Karena dalam pernikahan, ada dua orang bersatu dengan kebiasaan, ketertarikan, dan rasa yang berbeda, namun sepakat untuk berjalan bersama membentuk sebuah keluarga.
Tentunya, ada panduan dan hikmat yang bisa menuntun kehidupan pernikahan akan sangat berguna, terlebih jika panduan itu berasal dari Tuhan sendiri, yaitu berasal dari Alkitab. Berikut ini adalah 7 Ayat Alkitab Untuk Pernikahan Bahagia yang bisa Anda dan pasangan jadikan renungan dan pegangan dalam menjalani bahtera rumah tangga :
-
Jadikan Kristus sebagai pusat kehidupan rumah tangga Anda
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (Mazmur 127:1)
Prinsip penting ini harus selalu diingat, bahwa jika tanpa Yesus Kristus yang menjadi dasar kehidupan rumah tangga, maka rumah tersebut akan seperti sebuah bangunan yang dibangun di atas pondasi pasir, mudah terguncang dan hancur.
Untuk itu penting menjadikan Kristus sebagai dasar dan pusat kehidupan keluarga Anda. Dialah yang mempersatukan kalian, maka izinkan Dia selalu menjadi bagian kehidupan pernikahan, sehingga kasih Kristus akan terus mengalir dan mengokohkan hubungan Anda dengan pasangan dan bahkan dengan anggota keluarga yang lain.
-
Ingatlah bahwa kalian bukan lagi dua, tapi telah menjadi satu daging
“Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:5-6)
Tuhan telah mempersatukan Anda dan pasangan dalam sebuah pernikahan kudus, sehingga Anda dan pasangan bukan lagi dua entitas berbeda, tapi telah menjadi satu kesatuan, bahkan satu daging. Sesuatu yang tidak bisa dipisahkan lagi. Untuk itu satu sama lain perlu saling merendahkan hati, untuk mengerti satu sama lain dan menjalin komunikasi yang harmonis.
-
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Apa yang terjadi kepada hati atau perasaan kita adalah hasil dari respon kita sendiri. Anda tidak bisa meminta pasangan Anda bertanggung jawab agar Anda tidak sakit hati, Andalah yang harus menjaga hati dengan memberikan respon yang benar terhadap situasi atau kondisi yang sedang Anda hadapi. Demikian juga pasangan Anda.
Jangan pula menuntut pasangan untuk bisa mengerti apa yang menjadi isi hati Anda, dia bukanlah Tuhan yang bisa mengetahui isi hati Anda, tetapi komunikasikan dengan baik tentang isi hati dan perasaan Anda. Hal ini akan menghindarkan Anda dari berbagai pertengkaran dan konflik.
-
Segeralah melepaskan pengampunan
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:32)
Cepatlah untuk melepaskan pengampunan ketika pasangan Anda melakukan kesalahan atau Anda berdua sedang bertengkar. Bahkan di Efesus 4:26 menasehatkan, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Kemarahan yang disimpan bisa berbahaya, segeralah selesaikan, jika tidak bisa menjadi bom waktu. Datanglah kepada Tuhan dengan kerendahan hati, mintalah kasih-Nya memampukan Anda untuk mengampuni, sama seperti Tuhan dengan anugerah-Nya yang besar telah mengampuni Anda.
-
Jadikan doa bersama menjadi gaya hidup keluarga
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)
Doa menjadi elemen penting dalam sebuah hubungan, terlebih dalam pernikahan. Doa akan membawa kepada keterbukaan dan juga saling mendukung satu sama lain. Doa adalah waktu persekutuan Anda, pasangan dan Tuhan. Disanalah kerendahan hati dibangun dengan berani mengaku dosa, disanalah kesehatian tumbuh dengan bersepakat bersama dalam sebuah permohonan, dan disanalah kasih karunia dan tuntunan Tuhan akan dinyatakan.
-
Saling topang dan tolong menolong
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (Pengkotbah 4:9-10)
Sepasang suami-isteri itu adalah satu tim, keberhasilan pasangan adalah keberhasilan satu keluarga. Jadi, bekerjalah sebagai satu tim, dimana kekuatan yang satu melengkapi apa yang menjadi kelemahan yang lain. Hasil akhirnya pun, kalian berdua yang akan menikmatinya, jadi jangan tergoda untuk menyalahkah, mengkritik, atau bahkan melemahkan pasangan Anda. Sebaliknya, saling menopang dalam mencapai tujuan bersama.
-
Kasihilah pasanganmu seperti yang diajarkan Alkitab
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (1 Korintus 13:4-8)
Kasihilah pasanganmu sesuai dengan yang tertulis dalam 1 Korintus 13 ini, jadikanlah ayat tersebut sebuah standar yang harus Anda dan pasangan capai setiap harinya. Karena itulah kasih yang murni, dan yang akan membawa kehidupan pernikahan Anda semakin harmonis. Teruslah bertumbuh dalam kasih, sekalipun kegagalan akan Anda hadapi ketika belajar mengasihi dengan standar ini, teruslah mencoba. Percayalah kekuatan yang dari Tuhan akan memampukan Anda.
Itulah 7 ayat Alkitab yang bisa Anda renungkan bersama pasangan dan dijadikan panduan untuk menjalani bahtera rumah tangga. Tuhan sudah mempersiapkan masa depan yang indah untuk keluarga Anda, bagian Anda dan pasangan adalah taat berjalan dalam terang firman-Nya dan percaya kepada Tuhan.