oleh

Ayat Alkitab Tentang Kebangkitan Yesus

Tuhan Yesus disalibkan dan dibangkitkan dari kematian, membawa umat manusia sepenuhnya dari Zaman Hukum Taurat ke Zaman Kasih Karunia, dan sejak itu umat manusia memasuki era baru. Apa lagi makna yang lebih mendalam dari kebangkitan Tuhan Yesus? Konten berikut akan mengungkapkannya kepada Anda.

Rekomendasikan Ayat Alkitab Tentang Kebangkitan Yesus

Lukas 9:22

Anak Manusia harus menanggung berbagai macam penderitaan, ditolak oleh tua-tua dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dan dibunuh, lalu dibangkitkan pada hari ketiga.

Kisah Para Rasul 17:31

Karena Dia sudah menetapkan suatu hari, di mana Dia akan menghakimi dunia dalam kebenaran, oleh seorang yang sudah ditetapkan-Nya; tentangnya Dia telah memberikan kepastian kepada semua orang, bahwa Dia telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.

Matius 16:21

Sejak waktu itu, Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Firman Tuhan yang Relevan:

Tuhan berfirman: “Hal pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah mengizinkan setiap orang untuk melihat-Nya, menegaskan bahwa Dia ada, dan menegaskan fakta tentang kebangkitan-Nya. Selain itu, tindakan ini memulihkan hubungan-Nya dengan orang-orang kembali seperti ketika Dia bekerja dalam daging, ketika Dia adalah Kristus yang dapat mereka lihat dan sentuh. Salah satu hasil dari tindakan ini adalah orang-orang tidak lagi ragu sedikit pun bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian setelah disalibkan, dan mereka juga tidak memiliki keraguan terhadap pekerjaan Tuhan Yesus untuk menebus umat manusia. Dan hasil lainnya adalah fakta bahwa melalui penampakan Tuhan Yesus kepada orang-orang setelah kebangkitan-Nya dan dengan membiarkan orang melihat dan menyentuh-Nya, Dia dengan tegas mengokohkan umat manusia pada Zaman Kasih Karunia, memastikan bahwa, sejak saat itu dan seterusnya, manusia tidak akan kembali ke zaman sebelumnya, yaitu Zaman Hukum Taurat, atas dasar dugaan mereka bahwa Tuhan Yesus telah ‘menghilang’ atau bahwa Dia telah ‘pergi tanpa sepatah kata pun.’ Dengan demikian, Dia memastikan bahwa mereka harus terus bergerak maju, mengikuti pengajaran Tuhan Yesus dan pekerjaan yang telah Dia lakukan. Dengan demikian, fase baru dalam pekerjaan di Zaman Kasih Karunia secara resmi dibuka, dan sejak saat itu, orang-orang yang telah hidup di bawah hukum Taurat secara resmi keluar dari hukum Taurat dan masuk ke dalam era yang baru, permulaan yang baru. Inilah berbagai segi makna penampakan Tuhan Yesus di hadapan umat manusia setelah kebangkitan.”

“Selama masa Tuhan Yesus bekerja dalam daging, sebagian besar pengikut-Nya tidak bisa sepenuhnya memastikan identitas-Nya dan hal-hal yang Dia katakan. Ketika saat penyaliban-Nya semakin mendekat, sikap para pengikut-Nya adalah sikap yang memperhatikan. Kemudian, dari sejak Dia disalibkan sampai saat Dia dimasukkan ke dalam kubur, sikap orang-orang terhadap-Nya adalah kekecewaan. Selama waktu ini, hati orang-orang mulai berubah dari meragukan hal-hal yang Tuhan Yesus katakan selama waktu diri-Nya berada dalam daging menjadi menyangkal semua itu sama sekali. Kemudian, ketika Dia berjalan keluar dari kubur, dan menampakkan diri kepada orang-orang orang satu per satu, kebanyakan dari mereka yang melihat-Nya dengan mata kepala mereka sendiri atau mendengar berita tentang kebangkitan-Nya secara bertahap mengubah sikapnya dari sikap yang menyangkal menjadi sikap yang menyangsikan. Hanya setelah Tuhan Yesus membiarkan Tomas meletakkan tangannya di lambung-Nya, dan setelah Dia memecah-mecahkan roti dan memakannya di depan orang banyak setelah kebangkitan-Nya, dan setelah Dia makan ikan panggang di depan mereka, baru pada saat itulah mereka benar-benar menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus dalam daging. Engkau dapat mengatakan bahwa seolah-olah tubuh spiritual yang memiliki darah dan daging yang berdiri di depan orang-orang itu, sedang membangunkan setiap orang dari mimpi: Anak Manusia yang berdiri di depan mereka adalah Dia yang telah ada sejak permulaan zaman. Dia memiliki wujud, serta daging dan tulang, dan Dia telah hidup dan makan bersama umat manusia untuk waktu yang panjang …. Pada saat ini, orang-orang merasa bahwa keberadaan-Nya begitu nyata, begitu luar biasa. Pada saat yang sama, mereka juga begitu bersukacita dan bahagia, dan dipenuhi dengan emosi. Penampakan kembali diri-Nya memungkinkan orang untuk benar-benar melihat kerendahhatian-Nya, merasakan kedekatan dan kasih sayang-Nya kepada umat manusia, dan merasakan betapa dalam Dia memikirkan tentang mereka. Pertemuan kembali yang singkat ini membuat orang-orang yang melihat Tuhan Yesus merasa seakan waktu yang panjang telah berlalu. Hati mereka yang tersesat, bingung, takut, gelisah, mendamba, dan mati rasa akhirnya menemukan penghiburan. Mereka tidak lagi merasa ragu-ragu atau kecewa, karena mereka merasa bahwa kini ada harapan dan sesuatu yang bisa mereka andalkan. Sang Anak Manusia yang berdiri di depan mereka akan mendukung mereka untuk selamanya; Dia akan menjadi menara yang kuat bagi mereka, tempat perlindungan mereka untuk selama-lamanya.”

“Setelah Tuhan Yesus bangkit, Dia menampakkan diri kepada orang-orang yang Dia anggap perlu, berbicara kepada mereka, dan mengajukan tuntutan kepada mereka, menyampaikan maksud, dan harapan-Nya terhadap manusia. Dengan kata lain, sebagai Tuhan yang berinkarnasi, perhatian-Nya bagi manusia dan tuntutan-Nya terhadap mereka tidak pernah berubah; semua ini tetap sama baik ketika Dia dalam daging maupun ketika Dia dalam tubuh spiritual-Nya setelah disalibkan dan bangkit. Dia memedulikan murid-murid-Nya ini sebelum Dia disalibkan, dan di dalam hati-Nya, Dia mengerti dengan jelas tentang keadaan masing-masing orang dan Dia memahami kekurangan masing-masing orang, dan tentu saja pemahaman-Nya akan setiap orang ini tetaplah sama setelah Dia mati, bangkit, dan menjadi tubuh spiritual sebagaimana ketika Dia masih berada di dalam daging. Dia tahu bahwa orang-orang belum sepenuhnya yakin akan identitas-Nya sebagai Kristus, tetapi selama waktu diri-Nya di dalam daging, Dia tidak memberi tuntutan yang keras terhadap orang-orang. Namun, setelah dibangkitkan, Dia menampakkan diri di hadapan mereka, dan Dia membuat mereka sepenuhnya yakin bahwa Tuhan Yesus telah datang dari Tuhan, bahwa Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi, dan Dia menggunakan fakta penampakan-Nya dan kebangkitan-Nya sebagai visi dan motivasi terbesar bagi umat manusia untuk dikejar seumur hidup mereka. Kebangkitan-Nya dari kematian tidak hanya menguatkan semua orang yang mengikuti-Nya, tetapi juga sepenuhnya mengimplementasikan pekerjaan-Nya pada Zaman Kasih Karunia di antara umat manusia, dan dengan demikian Injil keselamatan Tuhan Yesus pada Zaman Kasih Karunia secara bertahap menyebar ke seluruh penjuru umat manusia. Akankah engkau mengatakan bahwa penampakan Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya memiliki makna yang penting? … Penampakan-Nya memungkinkan orang untuk sekali lagi mengalami dan merasakan kepedulian dan pemeliharaan Tuhan, sembari membuktikan dengan sangat jelas bahwa Tuhan adalah Pribadi yang memulai zaman, yang mengembangkan zaman, dan yang juga mengakhiri zaman. Melalui penampakan-Nya, Dia menguatkan iman semua orang, dan membuktikan kepada dunia sebuah fakta bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Ini memberikan penegasan yang kekal bagi para pengikut-Nya, dan melalui penampakan-Nya Dia juga meluncurkan sebuah fase dari pekerjaan-Nya di zaman yang baru.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed