Sebagian besar pasangan tidak menginginkan perceraian dalam kehidupan pernikahan mereka. Namun karena satu dan lain hal, perceraian memang dirasa perlu. Misalnya karena suami yang ketahuan selingkuh atau bahkan hingga berzina. Meskipun sudah ada ayat Alkitab tentang suami selingkuh, tetap saja sifat manusia yang tidak pernah puas ini sulit dihindari. Oleh karena itu, setiap perempuan Kristen disarankan untuk mencari suami yang baik menurut Alkitab. Lalu bagaimana perceraian dalam Kristen? Apakah orang Kristen boleh cerai? Sejatinya perceraian adalah hal yang dibenci Tuhan. Jika alasan yang melandasi perceraian adalah pasangan yang zinah apakah tetap tidak boleh? Bagaimana hukum perceraian dalam Kristen? Apa pandangan Kristen tentang perceraian karena zinah? Dan apa saja ayat Alkitab tentang perceraian karena zinah? Ayat Alkitab tentang zinah tentu melarang perilaku itu, namun bagi yang sudah berpasangan, ini ayatnya.
Ayat Alkitab Tentang Perceraian
Untuk mengetahui pandangan umat Kristen tentang perceraian tentu harus dilihat dari Alkitabnya terlebih dahulu. Karena Alkitab adalah panduan hidup bagi umat Kristen dan perlu dipatuhi karena berasal dari firman Tuhan. Lalu bagaimana perceraian dipandang dalam Alkitab? Berikut adalah ayat-ayatnya.
- Matius 19:6 : Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
- Matius 5:31-32 : Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
- Matius 19:7-9 : Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya? “Kata Yesus kepada mereka: “Karena keterangan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.
- 1 Korintus 7:10-11 : Kepada orang-orang yang telah kawin aku-tidak, bukan aku, tetapi Tuhan-perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
- 1 Korintus 7:12 : Kepada orang-orang lain aki, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
- 1 Korintus 7:13 : Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari seorang!
- 1 Korintus 7:14 : Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikara tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi mereka sekarang adalah anak-anak kudus.
- 1 Korintus 7:15 : Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
- 1 Korintus 7:16 : Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
- 1 Korintus 7:39 : Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah orang yang percaya.
- Markus 10:11-12 : Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.
- Maelakhi 2:14 : Dan kamu bertanya: “Oleh sebab apa?” Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
- Maelakhi 2:15 : Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
- Maleakhi 2:16 : Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel-juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
- Roma 7:2 : Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
Ayat Alkitab Tentang Perceraian Karena Zinah dan Tentang Zinah Itu Sendiri
Berdasarkan ayat-ayat di atas, Agama Kristen sebenarnya sangat menentang perceraian. Bahkan dalam (Roma 7:2), dikatakan bahwa perempuan sepatutnya harus setia kepada sang suami hingga akhir hayat. Jika suami sudah meninggal, ia baru dapat menikah lagi dengan laki-laki lain.
“Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu (Roma 7:2) .
Akan tetapi hal itu tidak berlaku kepada istri yang suaminya ketahuan berzinah. Jika demikian adanya, perceraian dapat dilakukan, seperti pada ayat Matius berikut.
Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah (Matius 5:31-32).
Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya? “Kata Yesus kepada mereka: “Karena keterangan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah (Matius 19:7-9).
Selain pada surat Matius, ayat Alkitab tentang perceraian karena zinah juga terdapat pada ayat-ayat berikut, yaitu:
- 1 Korintus 7:39 : Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah orang yang percaya.
- Maleakhi 2:16 : Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel-juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Alkitab mengizinkan perceraian jika salah satu pasangan ketahuan berzinah. Pasangan yang merasa disakiti berhak mengajukan gugatan cerai. Ini merupakah keputusan pribadi, seperti yang tertera di dalam Galatia 6:5
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri-sendiri. (Galatia 6:5)
Zinah juga merupakah perilaku yang dilarang dalam agama Kristen. Baik bagi pasangan yang sudah menikah maupun yang masih lajang. Adapun ayat-ayat Alkitab yang melarang perzinahan adalah sebagai berikut:
- Ayub 24:15 : Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorangpun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.
- Amsal 30:20 : Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.
- Imamat 18:20 : Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
- Imamat 18:22 : Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
- Imamat 18:29 : Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
- Matius 5:27 : Karena kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
- Matius 5:28 : Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
- Lukas 18:18 : Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
- Lukas 18:19 : Jawab Yesus: “Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
- Lukas 18:20 : Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.
- Kejadian 39:7 : Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku.”
- Kejadian 39:8 : Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: “Dengan bantuanku tuanku ini tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
- Kejadian 39:9 : Bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya, bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah.
- Ibrani 13:4 : Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
- 2 Samuel 11:2-4 : Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu. Sesuadah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Demikianlah penjelasan mengenai ayat Alkitab tentang perceraian karena zinah. Memang perceraian sangat ditentang dalam agama Kristen, tetapi kasusnya berbeda jika pasangan ketahuan berzinah. Pasangan yang merasa dirugikan dapat menggugat cerai suami/isterinya. Namun di luar alasan itu, perceraian sangat tidak dianjurkan. Bahkan pihak wanita diperintahkan untuk terus setia pada suami hingga akhir hayat.