oleh

Ayat-ayat kitab suci untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kekuatan diri

Dalam kehidupan, kita pasti akan menghadapi beberapa penderitaan dan cobaan. Jika kita tidak memahami kehendak Tuhan, kita akan dengan mudah jatuh ke dalam godaan iblis dan salah paham Tuhan, sehingga hidup dalam keadaan negatif dan lemah, bahkan mengeluh terhadap Tuhan, menjauh dari Tuhan dan memberontak Tuhan. Bagaimana kita menjalin hubungan yang normal dengan Tuhan ketika penderitaan tertimpa, bagaimana kita memiliki kepercayaan diri dan kekuatan untuk mengalah godaan iblis dan menjadi kesaksian? Baca ayat-ayat kitab suci dan rekomendasi terkait tentang dorongan untuk menemukan jalan.

Matius 11:28

“Datanglah kepada-Ku, hai semua yang berjerih lelah dan berbeban berat, dan Aku akan memberimu kelegaan”.

Matius 11:29

Pikullah kuk-Ku atasmu, dan belajarlah dari-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati, dan engkau akan mendapatkan kelegaan bagi jiwamu.

Matius 11:30

“Karena kuk-Ku itu mudah dan beban-Ku pun ringan”.

Yohanes 16:33

Hal-hal ini telah Kukatakan kepadamu, agar di dalam-Ku engkau dapat memperoleh damai sejahtera. Di dunia ini engkau akan mengalami kesukaran, tetapi teguhkanlah hatimu, Aku sudah mengalahkan dunia.

Matius 5:10

“Diberkatilah mereka yang dianiaya karena kebenaran: karena kerajaan surga adalah milik mereka”.

1 Korintus 10:13

Tidak ada pencobaan yang menimpamu selain pencobaan yang biasa bagi manusia: akan tetapi, Tuhan itu setia, sehingga Dia tidak akan membiarkan engkau dicobai melebihi kemampuanmu; melainkan dengan pencobaan itu, Dia juga akan menyediakan jalan keluar, supaya engkau dapat menanggungnya.

2 Korintus 4:17

“Sebab penderitaan ringan kami, yang hanya sementara, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang lebih besar dan kekal” .

Yakobus 1:2-4

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai sukacita ketika engkau jatuh ke dalam berbagai godaan; karena ketahuilah ini, bahwa ujian atas imanmu mengerjakan kesabaran. Tetapi biarlah kesabaran itu melakukan pekerjaannya yang sempurna, sehingga engkau menjadi sempurna dan utuh serta tidak menginginkan apa pun” .

Yakobus 1:12

Berbahagialah orang yang menanggung pencobaan, karena saat dia diuji, dia akan menerima mahkota kehidupan, yang telah dijanjikan Tuhan kepada mereka yang mengasihi-Nya.

1 Petrus 1:6-7

Dalam hal inilah engkau sangat bersukacita, meskipun sekarang untuk sementara waktu, jika diperlukan, engkau sangat menderita melalui berbagai pencobaan, bahwa ujian atas imanmu itu jauh lebih berharga daripada emas yang dapat binasa, sekalipun diuji dengan api, yang akan mendapatkan pujian dan kehormatan dan kemuliaan pada hari penampakan Yesus Kristus.

1 Petrus 5:7

“Serahkan semua kekhawatiranmu kepada-Nya sebab Dia peduli padamu”.

Firman Tuhan yang Relevan:

Sementara menjalani ujian, wajar bagi manusia untuk merasa lemah, atau memiliki kenegatifan dalam diri mereka, atau kurang memiliki kejelasan tentang kehendak Tuhan atau jalan penerapan mereka. Namun dalam hal apa pun, engkau harus memiliki iman dalam pekerjaan Tuhan, dan seperti Ayub, jangan menyangkal Tuhan. Walaupun Ayub lemah dan mengutuki hari kelahirannya sendiri, dia tidak menyangkal bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia dikaruniakan oleh Yahweh dan Yahweh-lah juga yang bisa mengambil semuanya itu. Bagaimanapun dia diuji, dia tetap mempertahankan keyakinannya ini. Dalam pengalamanmu, pemurnian apa pun yang engkau alami melalui firman Tuhan, yang Tuhan kehendaki dari manusia, singkatnya, adalah iman dan kasih mereka kepada-Nya. Yang Dia sempurnakan dengan bekerja dengan cara ini adalah iman, kasih dan aspirasi manusia. Tuhan melakukan pekerjaan penyempurnaan dalam diri manusia, dan mereka tidak bisa melihatnya, tidak bisa merasakannya; dalam situasi inilah imanmu dibutuhkan. Iman manusia dibutuhkan ketika sesuatu tidak bisa terlihat oleh mata telanjang, dan imanmu dibutuhkan ketika engkau tidak bisa melepaskan gagasanmu sendiri. Ketika engkau tidak memiliki kejelasan tentang pekerjaan Tuhan, yang dibutuhkan darimu adalah memiliki iman dan engkau harus berdiri teguh dan menjadi saksi. Ketika Ayub mencapai titik ini, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berbicara kepadanya. Artinya, hanya dari dalam imanmulah, engkau akan bisa melihat Tuhan, dan ketika engkau memiliki iman, Tuhan akan menyempurnakanmu. Tanpa iman, Dia tidak bisa melakukan ini. Tuhan akan mengaruniakan kepadamu apa pun yang ingin engkau dapatkan. Jika engkau tidak memiliki iman, engkau tidak bisa disempurnakan dan engkau tidak akan mampu melihat perbuatan Tuhan, apalagi kemahakuasaan-Nya. Jika engkau memiliki iman bahwa engkau akan melihat tindakan-Nya dalam pengalaman praktismu, Tuhan akan menampakkan diri kepadamu dan Dia akan mencerahkan dan membimbingmu dari dalam batinmu. Tanpa iman itu, Tuhan tidak bisa melakukan hal itu. Jika engkau sudah kehilangan harapan kepada Tuhan, bagaimana engkau akan bisa mengalami pekerjaan-Nya? Karena itu, hanya jika engkau memiliki iman dan tidak memendam keraguan terhadap Tuhan, hanya jika engkau memiliki iman yang sejati kepada-Nya apa pun yang Dia lakukan, Dia akan menerangi dan mencerahkanmu melalui pengalamanmu, dan hanya setelah itulah engkau akan bisa melihat tindakan-tindakan-Nya. Semua ini dicapai melalui iman. Iman hanya diperoleh melalui pemurnian, dan tanpa pemurnian, iman tidak dapat berkembang. Apa maksud kata “iman”? Iman adalah kepercayaan yang murni dan hati yang tulus yang harus manusia miliki ketika mereka tidak bisa melihat atau menyentuh sesuatu, ketika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan manusia, ketika itu di luar jangkauan manusia. Inilah iman yang Aku maksudkan. Manusia membutuhkan iman selama masa-masa sulit dan selama pemurnian, dan iman adalah sesuatu yang diikuti oleh pemurnian; pemurnian dan iman tidak bisa terpisahkan. Bagaimana pun cara Tuhan bekerja, dan dalam lingkungan seperti apa pun engkau, engkau mampu mengejar kehidupan, dan mencari kebenaran, serta mencari pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan, dan memiliki pemahaman tentang tindakan-tindakan-Nya, dan engkau mampu bertindak sesuai kebenaran. Melakukan semua itu adalah arti memiliki iman yang sejati, dan menunjukkan bahwa engkau belum kehilangan iman kepada Tuhan. Engkau hanya dapat memiliki iman yang sejati kepada Tuhan jika engkau mampu untuk teguh mengejar kebenaran melalui pemurnian, jika engkau mampu benar-benar mengasihi Tuhan dan tidak mengembangkan keraguan tentang Dia, jika apa pun yang Dia lakukan, engkau tetap melakukan kebenaran untuk memuaskan-Nya, dan jika engkau mampu mencari kehendak-Nya secara mendalam dan memikirkan kehendak-Nya. Di masa lalu, ketika Tuhan berkata engkau akan memerintah sebagai raja, engkau mengasihi Dia, dan ketika Dia secara terbuka menunjukkan diri-Nya kepadamu, engkau mengejar-Nya. Namun sekarang Tuhan tersembunyi, engkau tidak bisa melihat-Nya, dan masalah telah datang menimpamu—sekarang di saat seperti ini, apakah engkau kehilangan harapan kepada Tuhan? Jadi, setiap saat engkau harus mengejar kehidupan dan berusaha memuaskan kehendak Tuhan. Inilah yang disebut iman sejati, dan ini adalah kasih yang paling sejati dan jenis kasih yang paling indah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed