Gelisah dan khawatir, siapa yang tidak pernah mengalami kedua hal ini? Banyak orang mungkin telah mengalami hal ini. Sangat mudah untuk mengatakan “Jangan khawatir, berbahagialah.” Namun untuk melakukannya, jauh lebih sulit untuk mempraktikkannya.
Setiap orang dapat merasa cemas ketika hendak menghadapi atau berada dalam situasi yang dirasa mengancam atau menakutkan, seperti, memulai pekerjaan baru, hendak menjalani operasi, memiliki teman atau kerabat yang terkena musibah atau bahkan proses melahirkan. Semua itu memberi kita kecemasan.
Apa yang kita capai dengan merasa khawatir?
Sering kali kita membuang waktu untuk mengkhawatirkan apa yang ‘mungkin’ terjadi. Atau bahkan memiliki gangguan kecemasan yang entah bagaimana membuat kita menajadi khawatir. Tapi, inilah yang dikatakan Alkitab:
– Matius 6:27 “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”
– Matius 6:34 “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
– Lukas 21:14 “Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.” (putuskanlah dalam dirimu untuk tidak khawatir sebelum dipastikan apa yang diputuskan bagimu).
Ketakutan kan kekhawatiran, seperti anak kembar yang selalu bersama
Ketakutan sering kali menjadi angin yang menyulut kekhawatiran. Seperti anak kembar yang saling bergandeng tangan, ketakutan menyeret kekhawatiran ke dalam pikiran dan tindakan kita. Mendorong kita untuk melakukan beberapa hal dan mencegah kita melakukan lainnya. Alkitab memberikan pengetahuan untuk mengatasi ketakutan dan kekhawatiran.
– Mazmur 34: 5 “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.”
– Mazmur 56: 4 “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu.”
– Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Percayalah pada Tuhan daripada terus merasa khawatir
– Filipi 4: 6-7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
– Roma 8:31 “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
– Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”
– Mazmur 55:23 “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”
Jangan khawatir, Tuhan menyediakan
– Matius 6: 25-26 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”
– Yesaya 26: 3 “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.”
Dialah Tuhan kita yang penuh damai juga maha kuasa. Kamu mungkin merasa gelisah dan khawatir karena beberapa hal yang sedang kamu hadapi. Tapi jangan lupakan kalau kamu memiliki Allah yang lebih besar dari setiap masalahmu.
Komentar