Site icon Persembahan

Bagaimana Kita Bisa Tahu Apakah Kita Mendengar Suara Tuhan

Hidup adalah serangkaian pilihan yang tidak pernah berakhir. Kita selalu dihadapi pilihan dan harus membuat keputusan. Dimana aku akan sekolah? Dimana aku kan bekerja? Siapa yang harus kunikahi?

Apakah kita harus berkonsultasi dengan konselor? Apakah kita akan mendengarkan setiap saran para ahli? Ataukah harus mengandalkan perasaan kita?

Kita semua memiliki Allah bukan? Tuhan ingin kita bersekutu dan berkomunikasi dengan-Nya. Komunikasi dua arah agar kita benar-benar bisa memiliki hubungan yang benar.

Bagaimana kita bisa mengenal seseorang? Dengan berbicara, saling mendengar dan menghabiskan banyak waktu bersama. Sama dengan hubungan kita dan Tuhan. Dia berbicara, kita mendengarkan. Kita berbicara, Dia mendengarkan.

Dia ingin berbicara dengan kita. Dan Dia ingin kita mendengarkan dan berbicara kepada-Nya juga. Jadi, bagaimana kita bisa tahu apakah kita mendengar suara Tuhan?

(2 Timotius 3: 16-17)

(Ibrani 8: 10-11)

(1 Tesalonika 5: 19-21)

(Amsal 11:14)

(Matius 18:16)

(Kolose 3:15)

(Kisah Para Rasul 18: 1-3) Hubungan antara Paulus, Akwila dan Priskila yang terjadi akibat keadaan menjadi salah satu persekutuan terpenting dalam kitab Kisah Para Rasul.

Sering kali Tuhan mengkonfirmasi apa yang harus kita lakukan atau katakan melalui tiga atau lebih dari kunci-kunci di atas.

Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, mencari bimbingan-Nya dalam hidup kita, Gembala yang baik akan menuntun kita. Jangan berhenti bersekutu dengan Tuhan.

Sumber : CBN

Exit mobile version