Apa yang dimaksud dengan iman? Menurut Kekristenan, iman adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil (Kabar Baik). Menurut Yesus sendiri, iman merupakan suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai.
Definisi iman menurut kitab suci:
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1)
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah… (Ef 2:8)
Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (iman yang kosong). (Yakobus 2: 20)
Sejak Reformasi Protestan, pengertian dari istilah ini telah menjadi suatu objek dari ketidaksepakatan teologis utama dalam Kekristenan Barat. Sebagian besar dari perbedaan tersebut telah diatasi dalam Deklarasi Bersama tentang Doktrin Pembenaran (1999).
Iman erat kaitannya dengan kasih, sebab dua hal itu adalah karunia Roh Kudus. Iman, pengharapan dan kasih ialah kebajikan ilahi yang menghantar kita kepada keselamatan kekal oleh Kristus, dan yang terbesar di antara ketiganya itu adalah kasih.
Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. (1 Tim1:14)
Iman Katolik
Dalam Gereja Katolik, pembenaran diberikan oleh Allah pertama-tama melalui pembaptisan, tidak sekadar karena iman, dan melalui Sakramen Rekonsiliasi setelah suatu dosa berat dilakukan. Suatu dosa berat menjadikan hilangnya pembenaran sekalipun iman masih ada.
Sebelum menerima pembaptisan, iman diperlukan bagi orang dewasa. Pembaptisan bayi memerlukan janji orang tuanya untuk mewartakan iman mereka kepada sang anak. Pembaptisan disebut Sakramen Iman.
Alkitab bukanlah satu-satunya dasar iman bagi umat Katolik, bukan berarti gereja Katolik tidak menghargai kitab suci, melainkan ada poin penting yang menjadi dasar iman seseorang.
Alkitab juga diterapkan dalam gereja Katolik, justru aneh jika Katolik tidak menerima kitab suci. Kitab suci menjadi dasar iman, tetapi bukan satu-satunya. Mengapa demikian? Ada ini dipengaruhi oleh dua hal.
1 Magisterium
Magisterium adalah sebuah pihak berwenang dalam hal pengajaran dalam Gereja Katolik Roma. Kata ini berasal dari kata bahasa Latin magisterium yang aslinya bermakna kantor presiden/pemimpin/direktur/pengawas atau yang lainnya atau bermakna ajaran, instruksi atau nasihat.
Dalam Gereja Katolik Roma kata “Magisterium” merujuk pada pihak berwenang Gereja urusan pengajaran petunjuk Gereja. Mengapa gereja memiliki wewenang mengajar? Sebab gereja adalah pondasi kebenaran, juga karena Yesus sendiri memberikan wewenang itu kepada Petrus secara pribadi (Matius 16:18-19)(untuk lebih jelasnya lihat tentang kePausan) dan kepada Para Rasul yang lain (Mat 18:18; Lk 10:16) atas dasar inilah maka jemaatawal taat pada pengajaran para rasul (Kis 2:42).
2. Tradisi Suci
Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis seperti yang diungkapkan dalam:
Kisah Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Di dalamnya dikatakan bahwa jemaat Kristen pertama bertekun dalam pengajaran lewat para rasul. Artinya, kehidupan iman gereja tidak sebatas buku saja, melainkan lisan para rasul yang ditetapkan Tuhan.
1 Korintus 15:3
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
Dari ayat tersebut, Paulus membenarkan tentang Yesus yang ia terima sendiri secara langsung (secara lisan).
Yohanes 16:12-13
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Bagaimana Roh Kudus akan membimbing kepada keseluruhan kebenaran jika karyanya dibatasi oleh Tradisi yang sudah dibukukan dalam alkitab.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kitab Suci juga mengajarkan bahwa firman Kristus itu disampaikan secara lisan dan tertulis. Dengan demikian Gereja Katolik mengajarkan agar kita berpegang kepada Kitab Suci (ajaran firman Tuhan yang tertulis) dan Tradisi Suci (ajaran firman Tuhan yang disampaikan lisan oleh Kristus dan para rasul). Keduanya ini adalah sumber iman kita sebagai murid- murid Kristus.
Kesimpulan Iman Katolik
Orang beriman Katolik maka ia harus percaya, mempunyai sikap penyerahan diri secara utuh dan penuh, baik akal budi serta kehendak, kepada Tuhan yang menyapanya dalam diri Yesus. Iman seperti inilah yang hendaknya tumbuh dan berkembang, dalam diri dan hidup orang beriman Katolik, melalui agama Katolik yang dianut dan dihayatinya.
Jadi langkah awal untuk beriman dengan baik, adalah kenalilah dan pelajarilah kebenaran firman Tuhan, baik melalui Kitab Suci maupun Tradisi Suci, dan keduanya ini disampaikan dengan setia oleh Magisterium Gereja Katolik.
Komentar