oleh

Bersyukur dan Persembahan Menurut Alkitab

Yesus sendiri suka mengajar murid – muridNya menggunakan perumpamaan. Bahkan banyak dari perumpamaan – perumpamaan Yesus itu yang menjadi perumpamaan yang populer dan sering diperdengarkan untuk senantiasa mengingatkan kita semua agar kita tetap berada pada jalanNya. Penggunaan perumpamaan dapat membantu memudahkan Yesus untuk mengajarkan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita dan hal ini juga membantu kita untuk lebih mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yesus sendiri. Perupamaan juga bisa membantu kita untuk sedikit demi sedikit mengerti tentang apa yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dalam hidup kita mengenai apa yang benar untuk dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan.

Dalam Alkitab tentunya kita bisa menemukan banyak sekali perumpamaan yang membahas hampir segala sesuatu yang tentunya akan bermanfaat untuk membantu menumbuhkan iman kita kepada Tuhan. Salah satu jenis perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus membahas tentang bersyukur dan persembahan. Kedua hal inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini karena permasalahan mengenai rasa syukur dan persembahan bisa terbilang cukup krusial dalam kehidupan kita sehari – hari. Berikut ini adalah beberapa ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang bisa saya bagikan dengan Anda:

1. Janda miskin

“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya” (Mrk 12:38-44). Apakah Anda masih mengingat tentang ayat ini? Ayat ini adalah salah satu ayat yang seringkali diperdengarkan dalam khotbah Gereja untuk mengingatkan kita untuk senantiasa tidak berlaku sombong hanya karena kita bisa memberi persembahan dengan jumlah yang besar. banyak dari kita melakukan berbagai jenis persembahan ataupun bantuan untuk Gereja hanya untuk membuat diri sendiri menjadi semakin dipandang oleh orang lain, agar dihormati, dan lain sebagainya.

Persembahan yang kita berikan untuk Gereja sebaiknya kita berikan secara ikhlas sama seperti seorang janda miskin yang sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Tuhan dengan segenap hatinya. Tetapi pertama tama, hal yang harus kita ketahui adalah tentang bagaimana cara menghitung persepuluhan dengan benar agar kita bisa memberikan kepada Tuhan sejumlah persembahan ataupun perpuluhan dengan jumlah yang pantas dan sesuai dengan kondisi kita masing – masing. Dengan memberikan persembahan, kita sama saja dengan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang telah kita terima. Lagi pula, uang persembahan itu bukan untuk Tuhan, melainkan untuk kembali lagi membantu sesama kita yang membutuhkan, membantu mengembangkan Gereja, mendanai kegiatan – kegiatan rohani, dan lain sebagainya. Dimana, semua hal ini juga baik adanya untuk membantu pertumbuhan iman kita.

2. Orang – orang upahan di kebun anggur

Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan selanjutnya diambil dari Injil Matius 20:1-16. Pada Injil Matius 20:1-16 menceritakan tentang pemilik kebun anggur yang memperkerjakan beberapa orang dengan perjanjian upah sebanyak satu dinar dalam satu hari. Para pekerja yang telah bekerja sehari suntuk merasa tidak adil karena upah mereka sama dengan upah pekerja yang hanya bekerja selama satu jam walaupun memang sudah ada perjanjian mengenai upah di awal sebesar satu dinar. Injil ini, mengingatkan kita untuk tetap bersyukur atas segala kejadian yang terjadi dalam hidup. Mungkin saja kita melihat bahwa orang lain yang baru saja memulai suatu pekejaan menjadi lebih sukses dari kita walaupun kita dan orang tersebut memulai pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

Kita hanya bisa melihat segala sesuatu secara terbatas, hanya melihat orang lain dari luar dan tidak bisa mengetahui apa yang sudah dia kerjakan dibalik layar. Untuk itu sepatutnya kita senantiasa untuk tetap bersyukur dan bekerja keras atas kesempatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita dalam bentuk apapun agar nantinya juga bisa berbuah dengan baik. Bukankah itu termasuk kedalam janji Tuhan bagi orang percaya bahwa semua akan indah pada waktuNya? Tetaplah senantiasa berada pada jalanNya dan gunakan kesuksesan orang lain sebagai pemicu semangat dan motivasi diri agar Anda bisa menjadi seseorang yang sukses juga. Dan yang perlu diingat, janganlah tinggi hati apabila Anda telah mencapai kesuksesan itu, melainkan tetaplah senantiasa bersyukur atas kesuksesan yang telah Anda terima dan senantiasa bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah Anda terima.

3. Perumpamaan tentang talenta

Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan selanjutnya adalah perumpamaan tentang talenta yang berada pada Injil Matius 25: 14-25 juga bisa menjadi renungan kita untuk tetap bersyukur. Dalam Injil Matius 25: 14-25 disebutkan bahwa sang tuan memberikan talenta kepada hamba – hambanya sesuai dengan kemampuan mereka masing – masing. Hal ini sama seperti kita, Tuhan memberikan apa yang kita miliki seperti harta, kecerdasan, dan bakat sesuai dengan kemampuan kita. Tentunya berkat ini akan berbeda pada manusia yang satu dengan yang lainnya.

Tetapi, Tuhan juga masih membuka kesempatan bagi kita dan akan tetap terus membuka kesempatan bagi kita yang ingin mengembangkan berkat yang telah kita terima. Kita harus benar – benar memahami arti bersyukur dalam Alkitab agar kita terhindar dari perasaan iri dan dengki kepada sesama yang bisa menghambat kita dalam mengembangkan berkat yang telah ktia terima dari Tuhan. Jangan hanya merasa iri hati atas kesuksesan ataupun kekayaan yang orang lain miliki karena tentunya apabila seseornag tersebut memiliki lebih maka lebih besarlah tanggung jawabnya atas segala sesuatu yang telah dipercayakan kepadanya itu. Tetaplah berusaha dan bertekun dalam doa karena akan sangat besar manfaat berdoa bagi orang kristen dalam membantu mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

4. Dua macam dasar

Perumpamaan tentang dua macam dasar ini dapat ditemui pada Injil Matius 7: 24-27. Pada Injil ini diceritakan tentang dua orang yang mendirikan rumahnya di dua landasan yang berbeda. Yang satu mendirikan rumahnya diatas batu dan yang satu mendirikan rumahnya diatas pasir. Ketika ada badai menerpa, rumah seseorang yang berlandaskan batu tetaplah kokoh sedangkan rumah seorang yang lain hancur diterpa badai. Perumpamaan ini ingin mengingatkan kita bahwa apabila kita telah memasrahkan dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, maka kita tidak perlu khawatir akan segala sesuatu yang terjadi pada hidup kita.

Meskipun banyak kesulitan – kesulitan yang kita hadapi tetapi percayalah saja bahwa Tuhan akan mencukupkan segala sesuatunya dalam hidup kita. Dengan mengucap syukur setiap harinya atas segala rahmat yang telah Tuhan berikan hal ini sama saja dengan kita telah mempercayai Tuhan yang memegang kendali atas hidup kita. Karena itu dasarilah imanmu seperti seseorang yang membangun rumahnya dengan landasan batu dan bukannya pasir. Dasarilah hidupmu dengan rasa syukur dan tetaplah mengingat bahwa Yesus lebih besar dan lebih berkuasa dari masalah – masalah hidup yang engkau sedang hadapi saat ini.

5. Orang kaya yang bodoh

Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang selanjutnya menceritakan tentang orang kaya yang bodoh. Pada perumpamaan yang diceritakan dalam Injil Lukas 12: 13-21 ini menceritakan tentang seorang kaya yang sedang berusaha meningkatkan kekayaannya terus menerus. Bahkan, ketika ia sudah tidak tahu lagi kemana ia akan menyimpan kekayaannya itu, ia tetap berusaha menyimpan kekayaannya dan berusaha menikmati kekayaannya itu suatu saat nanti untuk dirinya sendiri. Ia disebut – sebut sebagai orang kaya yang bodoh karena ia tidak memperhatikan keadaan disekitarnya, dimana masih banyak orang miskin yang memerlukan uluran tangan dan bantuan darinya.

Ia juga tidak memperhatikan dan bahkan lupa bahwa apabila jiwanya diambil daripadanya maka ia tidak akan bisa menikmati kekayaan yang sudah ia kumpulkan itu. Hendaklah kita bersyukur dan apabila kita sudah merasa cukup dengan keadaan yang kita miliki saat ini cobalah untuk memperhatikan keadaan orang lain disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Kiranya persembahan ataupun amalan yang bisa kita berikan untuk membantu orang lain juga bisa menjadi simpanan harta kita disurga nantinya. Karena hidup didunia hanyalah sementara dan hidup yang ingin kita tuju tentunya adalah hidup abadi bersama Dia. Ketahuilah juga akan perbedaan perpuluhan dan persembahan agar Anda tidak dibuat bingung karenanya.

Ingatlah untuk senantiasa bersyukur atas segala rahmat yang telah Anda terima selama ini. Dan jangan lupa untuk berbagi kasih, membagikan sedikit yang Anda miliki kepada sesama yang membutuhkan, karena hal ini akan membantu Anda agar buah-buah Roh Kudus dalam diri Anda bisa bekerja secara maksimal dan membantu pertumbuhan iman Anda. Tidak ada gunanya untuk tetap menumpuk harta duniawi ketika kita tidak bisa menggunakan harta duniawi kita untuk mencapai harta surgawi.

Semoga beberapa ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang sudah saya bagikan diatas bisa bermanfaat bagi Anda untuk menambah wawasan Anda serta membantu meneguhkan iman Anda dalam Kristus. Mungkin Anda juga bisa membaca berbagai renungan singkat kristen yang kami sediakan disini sebagai referensi bahan renungan dan refleksi diri agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih atas kesediaan Anda yang telah membaca artikel – artikel dari kami, semoga semua artikel yang kami sajikan bisa membantu Anda untuk tetap tumbuh dalam Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed