Site icon Persembahan

Ciri-Ciri Orang yang Dipenuhi Roh Kudus

Dalam ajaran Kristen, tentu kita sudah sering sekali mendengar istilah Roh Kudus. Bahkan bisa dikatakan bahwa Roh Kudus adalah salah satu sumber kehidupan orang Kristen. Tanpa Roh Kudus, maka manusia tidak akan mampu memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Dan apabila teman-teman masih mengingat identitas Allah Tritunggal, maka teman-teman tahu bahwa Roh Kudus merupakan Allah sendiri yang berperan sebagai penolong, penasihat, dan pengendali diri kita. Hanya Roh Kudus-lah yang akan memenuhi hati manusia, hanya Roh Kudus yang akan memberikan kepuasan, dan hanya Roh Kudus yang akan memberikan kelegaan. Dan pada artikel ini, kita akan mengetahui bagaimana ciri-ciri orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus.

Sebelumnya telah dikatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri. Dengan dipenuhi dengan Roh Kudus, maka itu artinya Allah yang berkuasa penuh atas diri kita. Otomatis juga bahwa kita akan memandang segala sesuatu seperti Dia memandang dan kita akan menilai segala sesuatu seperti Dia menilai. Apa yang menjadi kehendak-Nya akan menjadi kehendak kita dan kita akan digerakkan untuk melakukan segala sesuatu sesuai kemauan-Nya. Dan inilah salah satu ciri orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus, yaitu mereka akan taat pada segala perintah Allah. Bukan lagi karena terpaksa, namun karena jalan pikirannya sama dengan Allah.

Saat Allah memenuhi diri kita melalui Roh Kudus, maka Dia akan memimpin segala hal yang kita lakukan. Dia akan memberikan pengertian, hikmat, dan kebijaksanaan atas segala sesuatu yang benar. Selain itu, dalam 1 Yohanes 4:8 dikatakan bahwa Allah adalah kasih dan pada 1 Yohanes 4:20 dikatakan bahwa seseorang merupakan seorang pendusta apabila mengaku mengasihi Allah tapi membenci sesamanya. Apa yang dapat kita ambil dari kedua ayat ini? Seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan melakukan segala hal sesuai kehendak-Nya dan itu artinya ia juga akan mengasihi sesamanya seperti yang diajarkan Allah. Dia tidak akan membeda-bedakan orang menurut suku, bangsa, ras, ataupun gender. Dia akan memiliki cinta kasih sesuai dengan emosi Tuhan. Dan kesimpulan dari poin ini adalah bahwa apabila Roh Kudus yang bekerja, maka kita menjadikan Allah sebagai pemimpin atas kita.

Seperti namanya, Roh Kudus memiliki karakter yang suka akan kekudusan. Dia tidak suka hal yang palsu, hal yang jahat, dan hal yang tidak benar di mata Allah. Apabila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, maka pikirannya tidak lagi mengarah ke dunia, melainkan akan mengikuti apa yang Roh Kudus katakan. Kalau seseorang memiliki Roh Kudus dalam dirinya, maka dia pasti bisa merasakan. Ada seorang pendeta yang mengatakan bahwa sejatinya setiap orang memiliki Roh Kudus pada dirinya yang akan mendorongnya untuk melakukan hal yang benar. Namun, apabila manusia terbiasa melakukan hal yang salah, maka roh dunia yang akan mendominasi dan Roh Kudus akan padam. Maka dari itu, apabila Roh Kudus melarang kita untuk tidak melakukan sesuatu, turutilah Dia supaya Dia semakin berkobar di dalam diri kita. Dan apabila seseorang dipenuhi Roh Kudus, segala yang tidak baik dalam dirinya akan disingkirkan oleh Roh Kudus.

Seorang John Calvin pernah mengatakan bahwa orang yang suci bukanlah orang yang hidup tanpa dosa, melainkan dia yang memiliki kepekaan terhadap dosa sekecil apapun. Apa sebenarnya maksud dari perkataannya ini? Kita tahu bahwa manusia adalah makhluk berdosa dan mereka akan selalu berbuat dosa. Hal ini dikarenakan oleh kelemahan mereka. Namun, yang ditekankan di sini adalah kemauan mereka dan kesungguhan untuk mau hidup suci. Seperti yang dikatakan John Calvin, seseorang yang suci adalah mereka yang peka terhadap dosa sekecil apapun. Dari mana kepekaan itu berasal? Tentu saja dari Roh Kudus. Ciri-ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah mereka akan menjauhi dosa dalam bentuk apapun dan tidak mau menoleransinya. Seperti yang dikatakan poin pertama, bahwa Roh Kudus tidak suka dengan segala hal yang tidak kudus, dan apabila seseorang merasa ada yang tidak benar dalam dirinya maka Roh Kudus akan menegurnya.

Bagaimana supaya Roh Kudus berkuasa penuh atas diri kita? Jawabannya adalah penyerahan total untuk mau menerima-Nya. Kita tidak bisa setengah-setengah, karena kalau dalam beberapa kesempatan kita sengaja tidak patuh pada Roh Kudus, maka seiring berjalannya waktu peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya akan melemah dalam diri kita. Maka dari itu, rendahkan diri dan biarlah Roh Kudus yang mengendalikan diri kita.

Apabila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, dia tidak akan memperdebatkan apapun yang ada dalam isi Alkitab. Dia akan merendahkan dirinya dan membiarkan Roh Kudus untuk memberikan pengertian kepadanya. Di dunia ini terkadang banyak sekali doktrin dan ajaran yang berbeda-beda, namun seseorang yang memiliki Roh Kudus akan selalu menjadikan Alkitab sebagai dasar. Dia tahu bahwa Alkitab memberikan segala jawaban yang ia butuhkan. Terkadang pikiran manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai Alkitab dan juga terkadang penafsiran satu dengan yang lain tidak sama. Namun tidak dengan orang-orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus.

Saat mereka membaca dan merenungkan Alkitab, mereka tidak menggunakan logika manusia untuk memahami melainkan Roh Kudus yang akan bekerja. Dari sinilah akan didapat hikmat, pengertian, kebijaksanaan, dan pengetahuan dari Allah. Dia akan mengajarkan kepada kita melalui Roh Kudus. Karena kalau kita hanya mengandalkan otak manusia, itu tidak akan cukup untuk menjangkau kebesaran Allah. Segala kebenaran Allah terdapat pada Firman-Nya yaitu Alkitab. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa Roh Kudus adalah Roh yang suka kekudusan dan kebenaran. Maka apabila seseorang dikuasai oleh Roh Kudus, mereka akan menyampaikan dan melakukan segala hal sesuai dengan ajaran Alkitab.

Isi dari kitab Injil adalah segala hal yang berhubungan dengan Tuhan Yesus Kristus. Alasan mengapa Roh Kudus diturunkan kepada manusia setelah kenaikan Yesus Kristus adalah karena Roh Kudus ditujukan untuk menyatakan kemuliaan Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Kita tahu bahwa semasa hidup di dunia, Yesus diperlakukan dengan tidak sepantasnya. Dia diejek, dihina, dipermalukan, disiksa, dan bahkan disalibkan untuk dosa yang tidak Ia perbuat.

Maka dari itulah Roh Kudus turun untuk mengembalikan kemuliaan Kristus. Banyak sekali karunia Roh Kudus yang menurut logika manusia tidak masuk akal, diantaranya adalah karunia bahasa Roh, karunia melakukan mujizat, karunia bernubuat, dan masih banyak lagi. Hal ini memiliki satu tujuan yaitu mempermuliakan Kristus sebagaimana yang sepantasnya Ia terima. Maka dari itu, orang yang dipenuhi Roh Kudus dia akan mementingkan Injil dan akan bersukacita untuk mengabarkannya.

Salah satu ciri seseorang yang dipenuhi Roh Kudus adalah mereka tidak takut untuk menjalankan kehendak Allah. Mereka tidak takut akan penganiayaan yang mungkin terjadi oleh karena membela iman mereka terhadap Allah. Seperti murid-murid Yesus yang tidak takut mati untuk memberitakan Injil. Sebelum mereka berpencar seluruh dunia, mereka menyatakan iman mereka yang sehati dan dituangkan ke dalam rumusan yang kita kenal sekarang sebagai Pengakuan Iman Rasuli. Itulah iman yang dimiliki pengikut-pengikut Kristus.

Tentu saja apabila seseorang telah dipenuhi dengan Roh Kudus dan hidup didalam-Nya, maka dia akan menghasilkan buah-buah Roh Kudus. Dia tidak lagi mementingkan dirinya dan akan menjadikan kemuliaan Tuhan sebagai pusat kehidupannya. Kristus telah memberikan kasih yang nyata kepada manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Bentuk-bentuk Buah Roh

Dan Roh Kudus akan mendorong manusia untuk hidup sesuai dengan standard Kristus. Lalu apa sajakah buah-buah Roh Kudus itu? Menurut Galatia 5:22-23, terdapat sembilan buah-buah Roh Kudus yang akan dijabarkan sebagai berikut:

  1. Kasih

Seperti yang dikatakan oleh 1 Yohanes 4:8, bahwa Allah adalah kasih. Oleh karena begitu besar kasih-Nya pada dunia, Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal  untuk dikorbankan. Dalam dua hukum kasih dalam perjanjian Baru, Allah memerintahkan manusia untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Dua kasih ini tidak dapat dipisahkan. Apabila seseorang benar-benar mengasihi Allah, maka otomatis dia juga mengasihi sesamanya. Allah sendiri telah menyatakan kasih-Nya yang nyata kepada manusia dengan keselamatan yang Ia berikan, maka kini saatnya manusia mengucap syukur kepada Allah dengan menyalurkan kasih kepada sesama kita. 1 Yohanes 4: 19 mengatakan, kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengasihi orang lain, bukan?

  1. Sukacita

Sukacita yang dimaksud di sini adalah sukacita yang berasal dari kedekatan kita dengan Allah, bukan bahagia sesaat oleh karena hal duniawi. Seperti yang dikatakan Mazmur 5:11, semua orang yang berlindung di dalam-Nya akan bersukacita.

  1. Damai Sejahtera

Di dalam Roh Kudus, kita akan mendapatkan kedamaian yang sejati karena Ia yang memberikan ketenangan dan kesejukan dalam hati kita. Kita bisa memulai dengan saat teduh di pagi hari supaya Roh Kudus senantiasa menaungi hati kita.

  1. Kesabaran

Roma 12:12 berbunyi, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Melalui ayat ini kita diajarkan untuk selalu bersabar menghadapi segala kesulitan. Bahkan, belajar juga membutuhkan kesabaran lho. Percaya tidak kalau dengan bersabar dan menerima apapun yang terjadi pada kita membuat hidup lebih mudah. Kalau tidak, buktikan sendiri. Dan ingat satu hal ini, bahwa sabar tidak memiliki batasan.

  1. Kemurahan

Matius 5:7 mengatakan, berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan. Menurut KBBI, kemurahan berarti kebaikan; kelimpahan; hati kebaikan hati; sifat kasih dan sayang; kedermawanan. Salah satu ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus, dia akan memiliki kemurahan hati kepada orang lain. Dia akan lebih peka dan memiliki empati yang besar kepada sesama dan memiliki belas kasih dalam hatinya.

  1. Kebaikan

Orang yang memiliki Roh Kudus tentu saja akan senantiasa melakukan kebaikan. Karena Roh Kudus hanya suka dengan hal-hal yang baik. Baik atau buruk sebenarnya sangat relatif, namun baik di sini adalah baik di mata Allah.

  1. Kesetiaan

Roh Kudus akan melakukan hal yang sesuai dengan kehendak Allah dan Roh Kudus pasti akan mengarahkan manusia untuk mematuhi perintah-Nya. Apabila Roh Kudus bekerja dalam diri manusia, maka dia akan selalu didorong untuk setia terhadap Allah.

  1. Kelemahlembutan

Lemah lembut di sini bukan berarti lemah, melainkan lemah lembut oleh karena kasih yang dimiliki pribadi Roh Kudus. Dia tidak kaku, tidak mudah terpancing, tidak bebal, dan tahu bahwa yang benar yang akan menang.

  1. Penguasaan diri

Bagaimana hidup manusia tanpa penguasaan diri? Tak terarah tentunya. Maka dengan adanya Roh Kudus, kita bisa lebih mengendalikan diri dan hawa nafsu, tahu mana yang sebaiknya dilakukan dan tidak, sehingga membuat hidup kita lebih teratur.

Exit mobile version