Puisi untuk Tuhan Yesus. Ada banyak sekali kebaikan dan pertolongan yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus. Segalanya membuat kehidupan kita menjadi lebih baik, tertolong, dan bebas dari macam-macam kesulitan.
Mengungkapkan rasa terima kasih kepada-Nya bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui doa ucapan syukur kristen. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan menyanyikan lagu rohani ucapan syukur pada saat ibadah di gereja.
Tidak hanya itu saja, ada banyak cara lain untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kita kepada-Nya. Salah satunya adalah melalui puisi. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan membagikan berbagai puisi untuk Tuhan Yesus.
Tuhan Allahku
Oleh: Gembala Sion
Saat ku panggil nama-MU
Ku dengar jawab-MU
Saat ku sebut nama-MU
Ada kuasa dalam hidupku
Saat ku memuji-MU
Ku rasakan hadirat-MU
Saat ku dengar firman-MU
Ada damai dalam hatiku
Saat ku setia pada-MU
Kau selalu menyertaiku
Saat ku taat pada-MU
Mujizat terjadi selalu
Saat ku dekat pada-MU
Kau selalu memberkatiku
Kaulah Tuhan Allahku
Yesus Kristus Juru Selamatku
Tanpa Tuhan Aku Tak Berarti
Oleh: Ema Nainggolan
Kucoba berjalan sendiri
karena merasa kuat dan mampu
tanpa campur tangan seorang pun
di jalan hidup yang kutentukan sendiri.
Berjalan ke mana pun yang kumau
melakukan apa pun yang kuinginkan
hingga aku sampai di jalan buntu
yang gelap dan kelam
aku terjatuh dalam lubang kehancuran
Spontan aku meminta tolong
berseru memanggil nama Tuhan
dengan segera Kau ulurkan tangan
merengkuhku dalam kehangatan cinta-Nya
Kusadari besarnya cinta Tuhan
nyawa-Nya pun Dia relakan
gantikan nyawaku agar kuhidup
Dia tak pedulikan latar belakangku
atau apa pun yang kupunya
Terima kasih Tuhan atas cinta-Mu
yang tak bersyarat bagiku
aku tak dapat hidup di luar kasih-Mu, Tuhan
tetaplah bersamaku selamanya
sebab tanpa Tuhan, aku tak berarti
Love U JESUS…
Rancangan Yesus adalah yang Terbaik
Oleh: Alcka Febryani
Pernah kurasakan ketakutan dalam perjalanan hidupku.
Pernah kurasakan kekhawatiran dalam pikiranku.
Ketika yang aku alami tidak menyenangkanku,
aku kembali teringat bahwa Yesus ada bagiku.
Segala bentuk ketakutan dan kekhawatiran tak dapat menguasaiku.
Karena iman kepada-Nya membuatku terus maju,
memandang kepada janji-janji-Nya.
Roh-Nya dengan hebat menuntunku,
meyakiniku bahwa tak ada yang dapat menjatuhkanku.
Tangan-Nya selalu ada untuk menopangku,
tidak dibiarkan-Nya aku jatuh sampai tergeletak.
Tak ‘ku dengar suara dunia yang menganggapku kecil.
Namun ‘ku tetap melangkah dan terus melangkah.
Apa yang dirancang oleh Yesus, itulah yang ingin kucapai,
Karena ‘ku percaya, tidak ada kesalahan dalam rancangan-Nya
Rancangan-Nya penuh kepastian, tidak seperti rancangan manusia.
‘Ku percaya, ‘ku percaya, dan selamanya ‘ku tetap percaya kepada-Nya.
Terbatas aku menyelami pikiran-Nya,
tapi dengan iman, ‘ku percaya rancangan terbaik-Nya.
Kini semakin ‘ku lihat rancangan-Nya dalam hidupku.
Nasihat-nasihat-Nya semakin membawaku kepada kemuliaan-Nya.
Hatiku yang keras dilembutkan-Nya untuk siap terima rancangan terbaik-Nya.
Aku percaya, aku bersyukur, sebab semua rancangan-Nya membuatku istimewa.
Makna Doaku
Oleh: Tri Nurdiyanso
Mungkin tulisan ini adalah hal sederhana,
Mungkin kata yang kupilih pun adalah kata biasa.
Karena aku memang orang biasa,
yang hanya memiliki kata sederhana.
Namun Tuhanku mau mendengarku,
mendengar kata-kata sederhana dari orang biasa ini!
Itulah sebuah anugerah yang indah bagiku,
Itulah sebuah waktu yang anggun bagiku.
Meskipun sejujurnya aku berdoa hanya untuk keinginanku,
Berdoa hanya untuk mengeluarkan isi hatiku.
Namun Tuhan membiarkan itu ada dan terjadi,
Karena Dia ingin menjaga hubungan yang intim.
Hubungan sederhana namun berharga dalam doa!
Hingga waktu pun mengetuk kepalaku,
Membiarkanku sadar untuk mengucapkan kalimat;
“Bukan hasil dari aku berdoa yang terpenting,
Namun hubungan dalam doa yang terpenting!”
Itulah kalimat sederhana yang kuucapkan,
hanya untuk menyuarakan makna doaku.
Dia Pegang Tanganku
Oleh: Nova Banne
Ketika kuberjalan
Aku berjalan dalam kegelapan
Ketika kuteruskan
Banyak gunung yang harus kudaki
Angin dan badai
Terus menghantam diri
Aku takut melangkah
Aku takut berkata-kata
Aku takut bermimpi
Takut dan khawatir
Selalu datang menghampiri
Bagiku semuanya sunyi
Bagiku semuanya tak berarti
Tangisku tiada henti
Aku t’lah meninggalkan-Nya
T’lah kulepas pegangan tangan-Nya
Namun, kini kusadari
Hanya Dia yang mampu pulihkanku
Karena Dia tetap pegang tanganku
Dan semuanya menjadi berarti
Ketika kuhidup bersama Yesus
Komentar