Istirahat adalah sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Kekuatan kita terbatas sehingga kita harus tahu kapan harus berhenti untuk beristirahat. Meluangkan waktu untuk beristirahat bukanlah tanda kelemahan.
Terkadang kita terlibat dalam banyak hal sehingga kita tidak punya waktu untuk keluarga dan teman. Kita harus belajar mengatakan tidak pada beberapa hal. Dan ketika kita mengatakan “ya”, kita harus belajar untuk memenuhi hal-hal ini sampai akhir.
Tuhan memulihkan kekuatan kita ketika kita lelah, tetapi untuk itu kita harus menyadari bahwa kita lemah dan bahwa kita membutuhkan-Nya.
1 Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Ibrani 4: 9-11
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Kejadian 2:3
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Keluaran 34:21
Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.
Matius 11: 28-30
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
Mazmur 4:8
Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
Mazmur 61: 1-2
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Dari Daud. Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku!
Mazmur 73:26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 116:7
Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu.
Yesaya 26:3
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Untuk konten menarik lainnya dari Persembahan.com bisa dibaca di Google News KLIK Di SINI