Hukum membunuh dan perilaku membunuh tidak ada ajaran manapun yang akan membenarkan. Tuhan Yesus dapat memberikan revolusi moral dan etika, ketika memurnikan moral sampai dengan sumbernya dan mengenal prinsip gereja terhadap politik. Sesuai ajaran kristen dosa bukan dimulai dari perbuatan, tetapi dapat dilihat dari pikiran, perasaan dan kehendak.
Bagi Tuhan Yesus, bukan hanya pembunuhan tetapi dilihat dari akarnya yang akan berawal dari kemarahan dan kebencian yang ada dalam hati. Berawal dari amarah dan kebencian perilaku membunuh akan terjadi. Kita yang harus dapat menahan rasa benci yang ada dalam hati untuk dapat mencegah tindakan yang berujung melakukan dosa besar dan merenggut nyawa seseorang. Karena kemarahan dan kebencian merupakan akar dari terjadinya pembunuhan dan iblis yang menjadi bapak dari si pembunuh. Bermula dari pembunuhan harus mulai diusut dan itulah harus dibasmi dan dihukum. Tuhan Yesus tidak akan bertoleransi terhadap kejahatan pembunuhan, tidak melihat apa alasannya dan siapapun Allahnya yang mereka atas namakan untuk melakukan tindakan pembunuhan.
Larangan Membunuh Menurut Perjanjian Lama
Setiap ajaran tidak dapat secara tegas menjawab pertanyaan secara benar dan tidak dapat membenarkan penafsiran lain yang membuat merelatifkan hukum Tuhan seperti hukum kasih dalam Alkitab. Banyak orang yang menghalalkan pembunuhan dan darah manusia dan mengatasnamakan Tuhan. Artikel ini menjelaskan tentang hukum membunuh dalam kristen dan bagaimana pandangan Kristen.
Dalam perjanjian lama terdapat empat makna dalam arti membunuh yang memiliki maksud sendiri-sendiri.
- Kata pembunuhan tidak digunakan untuk pembunuhan dalam perang dan atau hukuman mati, dan tidak dipakai dalam penyataan yang menjelaskan bahwa tuhan mengambil hidup sesuai dengan sejarah agama kristen.
- Melarang merampas kehidupan seseorang dengan sengaja dari orang yang tidak memiliki salah dan tidak dapat memberi perlawanan atas tindakan membunuh tersebut.
- Apa yang disebut dengan penebus tau penuntut darah adalah merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk melindungi keluarga saudaranya, apabila keluarga dan saudaranya dibunuh, maka wajib untuk membalas dendam.
- Apabila tidak sengaja membunuh, ia tetap disebut sebagai pembunuh tetapi dapat memilih untuk mendapat perlindungan agar ia terbebas dari balas dendam. Karena sebenarnya pembunuhan bisa disebut pembunuhan apabila disengaja. Selain karena ketidaksengajaan, orang dapat menjadi pembunuh karena kondisi tidak berdaya dari korbannya. Didalam pembunuhan memang tidak pernah ada unsur ketidakadilan. Oleh karena itu pembunuhan adalah benar-benar terjadi bila ada unsur kesengajaan dan membunuh dihitung di antara dosa yang paling berat
Tuhan Yesus pernah berkata bahwa :
Yohanes 8:44 Iblislah yang menajadi bapamu dab kamu ingin melakukan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Matius 5:21-22a kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita< jangan membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum.
Demikian penjelasan tentang hukum membunuh dalam Kristen yang harus dimengerti dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Karena memang benar Tuhan Yesus sangat membenci tindakan membunuh apapun alasannya. Biasakan untuk meredam emosi dan menahan amarah dalam menyikapi segala hal yang anda alami. Karena perbuatan keji seperti membunuh diakari oleh kebencian dan amarah yang dirasakan mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen. Menghakimi seseorang atas tindakannya yang tidak sesuai dengan ajaran dan kaedah yang ada bukan merupakan tugas manusia melainkan tugas Tuhan.