oleh

Hukum Memukul Anak Menurut Alkitab

Setiap orang memiliki kerinduan untuk hidup berpasangan. Memiliki pasangan hidup, menikah, memiliki keluarga dengan anak dan cucu yang memenuhi ayat Alkitab tentang keluarga, lalu baru merasa siap untuk kembali ke pangkuan Bapa. Kehidupan ini dianggap sangat menyenangkan dan mendambakan. Namun, nyatanya, kehidupan rumah tangga tidaklah semudah yang dikatakan ayat Alkitab tentang rumah tangga itu terutama jika sudah memiliki seorang anak.

Seorang anak akan hidup menurut pola didikan orang tuanya. Namun, sama seperti bagaimana setiap orang mengalaminya, akan ada satu saat sang anak berusaha untuk terus membangkang, memberontak dari aturan dan didikan. Hal ini seringkali menyulitkan orang tua. Anak yang tidak mau mendengarkan orang tua. Anak yang merasa dirinya benar dan orang tua yang salah karena terlalu “kolot”. Belum lagi ketika anak mulai bertindak seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang anak durhaka. Seringkali akhirnya orang tua memilih untuk mendidik dengan pola didikan fisik yaitu dengan memukul. Perihal memukul anak seringkali menjadi pro kontra karena beberapa orang berpikir hal itu sesuai dengan ayat Alkitab tentang pelanggaran HAM bagi sang anak. Namun, apakah memukul anak menurut Alkitab adalah tindakan yang tepat?

Ajaran Memukul Anak

Nyatanya jika kita merasakan manfaat membaca ayat Alkitab setiap hari, kita akan memahami bahwa memang ada ayat-ayat yang memperbolehkan memukul anak. Namun, kita tidak bisa menelan ajaran memukul anak menurut Alkitab itu mentah-mentah. Kita perlu menganalisa dan memahaminya secara keseluruhan. Berikut beberapa ajaran memukul anak menurut Alkitab serta ayat Alkitab yang mendukung.

  1. Amsal 13:24

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Ayat ini seakan-akan memberikan gambaran kepada kita bahwa memukul anak menurut Alkitab bukanlah hal yang salah. Jika diartikan secara harafiah, malah seakan-akan memberikan pendapat bahwa orang tua harus memukul anaknya. Namun, perlu diingat bahwa ada frasa “pada waktunya” di ayat ini. Ayat ini menjelaskan bahwa bukan berarti setiap kali orang tua dapat memukul anak seenaknya. Ada waktu yang tepat untuk memukul anak tersebut. Waktu tersebut ditentukan oleh kebijaksanaan orang tua.

Selain itu, ada yang menjelaskan bahwa tongkat di sini bukan berarti tongkat secara fisik. Tongkat di ayat ini menjelaskan bahwa dibutuhkan kekuasaan Allah dalam mengasihi dan mendidik seorang anak. Ini berarti orang tua harus mendidik anak dengan kebijaksanaan dari Allah yang sesuai dengan ayat Alkitab tentang bijaksana.

  1. Amsal 29:15

Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.

Memukul anak menurut Alkitab haruslah mendatangkan hikmat. Hal ini berarti boleh saja memukul anak, tetapi perlu dipastikan tindakan tersebut memang bertujuan untuk membuat sang anak paham apa kesalahannya dan tidak melakukannya lagi di kemudian hari.

  1. Amsal 22:15

Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.

Sama seperti ajaran sebelumnya, memukul anak menurut Alkitab bolehlah dilakukan dengan tujuan memberikan hikmat, mengusir kebodohan dari anak. Kebodohan yang dimaksud di sini bukan hanya kebodohan akademis, tetapi juga kebodohan dalam kehidupan sosial.

  1. Amsal 10:13

Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.

Ayat ini menjelaskan waktu yang tepat untuk memukul anak menurut Alkitab. Memukul anak tidaklah menjadi pilihan pertama dalam mendidik anak. Seharusnya memukul anak malah menjadi pilihan terakhir jika anak memang tidak kunjung mengerti dan jera dengan pola didikan lainnya yang tidak mengandalkan fisik.

  1. Efesus 6:4

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Hal yang terpenting dalam mendidik anak adalah tidak mengandalkan rasa marah. Ketika orang tua terlalu marah, orang tua perlu terlebih dahulu menenangkan diri agar mendapatkan hikmat. Hal ini akan membantu untuk membatasi pukulan sehingga memang benar dilakukan untuk mendidik dan bukan sebagai bentuk kekerasan.

  1. Amsal 22:6

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Orang tua seharusnya menjadi orang yang paling mengerti apa yang terbaik bagi anaknya. Oleh karena itu, memukul anak menurut Alkitab tidaklah selalu berhasil bagi semua anak. Orang tua harus memiliki hikmat untuk menilai sendiri pola didikan apa yang terbaik bagi sang anak.

Hukuman Memukul Anak

Berdasarkan ajaran yang sudah dijelaskan, memukul anak menurut Alkitab boleh saja dilakukan dengan kondisi-kondisi tertentu. Namun, orang tua perlu berhati-hati karena setiap tindakan yang diambil akan ada konsekuensinya. Memukul anak menurut Alkitab jika tidak dilakukan dengan benar, akan memberikan hukuman tersendiri bagi orang tua. Berikut hukuman memukul anak menurut Alkitab.

  • Anak akan menjadi tawar hati

Kolose 3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Memukul anak menurut Alkitab sangatlah rawan menyebabkan sakit hati kepada anak. Sakit hati ini dapat menyebabkan seorang anak menjadi tawar hati. Mereka jadi terlalu takut untuk melakukan kesalahan. Mereka terlalu takut untuk melangkah maju ke depan. Mereka bahkan menjadi orang yang takut bersosialisasi. Tentu hal ini bukanlah hal yang baik bagi kehidupan maupun kepribadian anak. Jika seorang anak menjadi tawar hati, hal ini malah akan semakin menyulitkan orang tua. Orang tua akan melihat sang anak kesulitan dalam menjalani kehidupannya.

  • Anak malah akan semakin memberontak.

Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Sekali lagi, orang tua perlu berhikmat dalam memilih pola didikan pada sang anak. Jika memang memukul anak tidak sesuai dengan kepribadian anak tersebut, jangan paksakan diri untuk mengikuti pola tersebut. Hal ini malah akan membuat sang anak merasa kesal dan semakin ingin memberontak. Bukannya menjadi pribadi yang lebih baik, ia malah semakin berusaha menghancurkan kehidupannya sendiri.

Itulah ajaran dan hukuman dalam memukul anak menurut Alkitab. Orang tua tentu perlu untuk terus memakai hikmat dan kebijaksanaan dalam mendidik anak. Kebijaksanaan dan hikmat yang tepat hanya datang dari Allah. Oleh karena itu, orang tua perlu untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Orang tua perlu untuk terus berdoa agar Allah sendiri yang memberikan hikmat. Selain itu, orang tua juga perlu untuk berdoa agar Allah membantu mereka dalam mendidik sang anak. Bagi orang tua, bacalah juga ayat Alkitab untuk orang tua agar dapat terus menjadi teladan bagi sang anak. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed