Site icon Persembahan

Ini Beda Alkitab Katolik dan Protestan

Mungkin banyak yang sudah tahu ya bahwa pada mulanya Katolik dan Protestan berasal dari satu agama yang sama. Sampai akhirnya terdapat suatu peristiwa yang dikenal dengan reformasi gereja yang mengakibatkan penganut Katolik terbagi menjadi dua, yaitu Katolik sendiri dan Protestan yang memisahkan diri. Sebelum kita mengetahui perbedaan antara Alkitab Katolik dan Protestan, ada baiknya kita memahami bagaimana sejarah kedua agama ini secara lebih detail.

Sejarah Terpisahnya Protestan dan Katolik

Sejarah terpisahnya Katolik dan Protestan diawali oleh keberanian seorang Martin Luther untuk mengkritik kebijakan gereja yang menurutnya mulai menyimpang. Martin adalah seorang tokoh sejarawan yang berkewarganegaraan Jerman. Di tengah-tengah perjalanan hidupnya, ia memutuskan untuk menjadi seorang biarawan di Biara Augustinian. Di sana dia merenungkan banyak hal, salah satunya mengenai konsep keselamatan. Setelah mempelajari banyak sumber teologis, dia menarik kesimpulan bahwa keselamatan diperoleh dari iman, bukan dari perantara siapapun.

Namun pada saat itu, banyak aturan-aturan gereja yang menurut Martin tidak sesuai dengan Alkitab, diantaranya :

Martin Luther menganggap bahwa sudah banyak kebijakan gereja yang tidak lurus. Dia kesal karena ajaran Alkitab dinodai oleh orang-orang yang egois dan haus akan kekuasaan. Terutama dalam hal pengampunan dosa. Sebagai bentuk aksi penolakan, Luther menempelkan 95 tesis di depan Gereja Wittenberg pada tahun 1517 yang berisi tentang ketidaksetujuannya terhadap surat pengampunan dosa. Menurutnya, kebijakan tersebut adalah hal yang korup dan tidak sesuai dengan Alkitab.

Luther meminta Kaisar Roma untuk mereformasi gereja, namun kaisar dan Paus Leo X menolak dan bahkan sangat marah kepada Luther hingga akhirnya terjadi konfrontasi yang memaksa Luther untuk bersembunyi di Kastil Wartburg. Di sana dia menerjemahkan Kitab Injil ke bahasa Jerman. Seiring perkembangan media cetak, ajaran dan pemahaman Luther pun semakin dikenal luas dan pengikut-pengikut Luther inilah yang sekarang dikenal dengan penganut Protestan.

Nah, setelah kita mengetahui gambaran singkat mengenai sejarah terpisahnya Katolik dan Protestan serta latar belakang reformasi gereja, kini kita akan beralih ke materi yang lebih dalam, yaitu tentang awal mulanya mengapa Katolik dan Protestan memiliki Alkitab yang berbeda.

Awal Mula Perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan

Alkitab berasal dari bahasa Yunani, yaitu blibia yang berarti buku yang berasal dari Roh Kudus. Pada jaman gereja perdana, orang-orang Yahudi dan para Rasul memiliki kitab yang berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan kitab-kitab masih berpencar, seperti Kitab  Markus hanya dipegang oleh Markus, Kitab Yohanes dipegang oleh Yohanes, dan lain sebagainya. Ketidakteraturan ini dianggap dapat mengakibatkan generasi-generasi Kristen selanjutnya merasa kesulitan dalam memahami ajaran dan menafsirkan isi dari kitab-kitab tersebut. Maka dari itu, dibentuk suatu upaya untuk mengumpulkan dan menyusun semua kitab menjadi satu.

Penyusunan kitab-kitab ini disebut kanonisasi, yaitu menentukan kanon/kitab yang akan masuk ke dalam Alkitab. Namun tentu saja, penyusunan ini tidak dilakukan dengan sembarangan. Ada pihak khusus yang diberi wewenang untuk melakukannya yaitu Magisterium Gereja. Dengan dibantu oleh Roh Kudus, mereka memilah-milah kitab mana yang akan menjadi Kitab Suci dan mana yang hanya merupakan karangan palsu. Upaya ini dilakukan dari abad pertama sampai abad keempat. Dan hasilnya, keluarlah 73 kitab yang menjadi Kitab Suci.

Terdapat sumber yang mengatakan bahwa setelah reformasi gereja, Martin Luther membuang tujuh kitab yang dianggap sebagai kitab aproika, yaitu kitab yang tidak dikenal. Sehingga Alkitab Protestan  saat ini menjadi 66 kitab.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa sebenarnya Martin Luther tidak membuang tujuh kitab tersebut. Karena saat menerjemahkan Alkitab, Luther juga menerjemahkan tujuh kitab yang menurutnya adalah kitab aproika. Buktinya kitab-kitab ini masih terdapat pada cetakan dari King James version dan cetakan Kitab Suci pertama yang disebut sebagai Guttenberg Bible.

Baru pada tahun 1825, Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society menghilangkan tujuh kitab yang dipandang sebagai kitab aproika. Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa sebenarnya Martin Luther tidak membuang kitab-kitab itu, hanya saja dia memang cenderung memandang rendah kitab tersebut.

Dalam ajaran Katolik, tujuh kitab ini dinamakan Kitab Deuterokanonika. Pada Konsili Trente, Gereja Katolik kembali menetapkan Kitab Deuterokanonika sebagai Kitab Suci. Kitab Deuterokanonika ini terdiri dari Kitab Yudith, Kitab Tobit, Kitab Makabe I, Kitab Makabe II, Kitab Kebijaksanaan, Kitab Putera Sirakh, Kitab Baruch. Kitab-kitab inilah yang akhirnya menjadi perbedaan antara Alkitab Katolik dan Protestan. Karena umat Katolik menggunakannya sebagai Kitab Suci, sedangkan agama Protestan tidak mengakui ketujuh kitab tersebut. Dan ini juga alasan mengapa Alkitab umat Katolik lebih tebal dari Alkitab Protestan.

Setelah membahas sejarah perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan, sekarang kita akan membahas mengenai argumentasi yang digunakan penganut Katolik dan Protestan mengapa masih menggunakan ataupun tidak mengakui Kitab Deuterokanonika. Dan kita akan mengetahui dari kedua sisi, berikut penjelasannya :

Alasan Katolik Menggunakan Kitab Deuterokanonika

Istilah dari Deuterokanonika sendiri memiliki arti yaitu sebagai kanon yang kedua, sedangkan kanon yang pertama disebut sebagai Protokanonika yang terdiri dari kitab Kejadian sampai Maleakhli. Kata Deuterokanonika mulai digunakan pada abad ke-16. Menurut agama Katolik, sebenarnya kitab ini merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Lama. Bahkan dalam cetakan versi bahasa Inggris, kitab Deuterokanonika menjadi satu dengan Perjanjian Lama. Hanya saja dalam versi bahasa Indonesia, Deuterokanonika dan Perjanjian Lama dibuat terpisah. Pemisahan dilakukan untuk membedakan Perjanjian Lama Katolik dan Perjanjian Lama Protestan, dimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Protestan tidak menggunakan Kitab Deuterokanonika.

Alasan Mengapa Protestan Tidak Mengakui Kitab Deuterokanonika

Sekian artikel mengenai perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan. Semoga pembaca dapat bersikap terbuka dan menilai tidak hanya dari satu sisi. Walaupun ada beberapa perbedaan pendapat dalam artikel ini, namun anggap saja sebagai pengetahuan baru.

Exit mobile version