Rasa keingin tahuan kita memang patut di acungi jempol, apalagi ketika hal itu berkaitan dengan cerita orang lain. Padahal, gosip dapat menghilangkan rasa percaya orang-orang yang ada di sekitar kita. Paling tidak, kita pasti pernah bertemu orang yang hobinya ngomongin orang mulu. Atau malah kita adalah salah satunya?
Gosip sendiri sebenarnya berakibat buruk buat kita, lho. Gosip bisa menyakiti orang lain sekaligus menghancurkan kredibilitas kita. Siapa sih yang mau curhat sama kita jika orang-orang tahu bahwa kita adalah si bigos, alias biang gosip?
Ngegosip adalah cara kita menghakimi orang lain yang sebenarnya bukan urusan kita. Bukankah menghakimi adalah pekerjaan Tuhan? Sebuah gosip saja bisa berujung pada iri, dengki, kebencian, bahkan pembunuhan, lho.
Jika kita masih melakukannya dalam keseharian kita, boleh berarti kita tidak benar-benar percaya terhadap pekerjaan Tuhan terhadap hidup kita. Coba deh pikirin, mereka yang hobinya ngegosip kan biasanya mereka yang nggak punya kerjaan. Kalau kita disibukan dengan pekerjaan, mana mungkin punya waktu buat ngegosip, kan?
Memang sih, awalnya kita cuma ngomongin si A yang baik-baiknya aja. Tapi ketika kita lihat ada yang mengganjal, kita jadi ikut-ikutan ngomongin jeleknya juga. Sebenarnya, Alkitab udah banyak ngomong tentang gosip, lho. Berikut ini adalah beberapa diantaranya;
1. Timotius 5:13
“Lagipula dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga mencampuri soal orang lain dan tidak mengatakan hal-hal yang tidak pantas.”
2. Matius 7:1
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.”
3. Amsal 11:13
“Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi penghianat dirusak oleh kecurangannya.”
4. Amsal 18:8
“Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.”
5. Roma 1:29
“penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.”
Untuk bisa menahan godaan dari gosip, kita bisa memulai dengan fokus dalam mengatakan kalimat-kalimat positif terhadap orang lain. Ada banyak hal kok yang bisa kita bicarakan dengan rekan sekantor.
Dalam Efesus 4:29, kita diminta Tuhan agar menjaga perkataan kita. “janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
Walaupun rasanya ingin sekali curhat mengenai kekesalan kita terhadap si A, kita harus bisa menahannya. Siapa sih yang sempurna di muka bumi ini? Kita justru harus menyebutkan nama orang tersebut dalam doa kita. Jika ada orang yang sedang ngegosip, ada baiknya jika kita menghindarinya.
Memang sih menghindari buat ngegosipin orang itu susah, apalagi kalau kita sudah terbiasa dengannya. Sebagai murid Tuhan, maka kita harus bisa membawa pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitar kita. Dengan begitu, orang lain dapat melihat kasih Kristus yang ada di dalam kita.
Komentar