Mengapa dari dua belas rasul tidak ada perempuan di dalamnya?
Selama perjalanannya menyampaikan dan mengajarkan Kristiani, Yesus Kristus memiliki beberapa murid yang membantunya. Murid-murid ini kemudian dikenal sebagai 12 Rasul Yesus. Arti kata rasul dalam teologi Kristen adalah utusan.
Dalam berbagai referensi, kedua belas rasul ini melambangkan dua belas suku Israel sebagi bangsa pertama yang dipilih Allah. Semua murid Yesus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dan meneruskan ajaran cinta kasih setelah Yesus kembali ke surga.
Dijelaskan melalui Ayat Alkitab Lucas 6:12-16, Yesus berdoa selama beberapa malam untuk memilih beberapa murid yang nantinya disebut sebagai rasul.
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lucas 6:12-16
Sejarah dari kedua belas murid Yesus ini menimbulkan pertanyaan, di antaranya: Kenapa Yesus tidak memilih murid perempuan? Mengapa semua murid Yesus laki-laki? Apakah perempuan tidak pantas untuk menyampaikan Firman Tuhan?
Yesus memilih dua belas rasul dengan tujuan memberitakan Injil.
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Markus 3:14-15
Namun, kebudayaan saat itu bersifat patriarki yaitu sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan. Tentu saja hal ini membuat kaum wanita menempati posisi “kelas dua” dan perannya tak terlalu diperhitungkan.
Untuk menyampaikan pesan yang penting, dalam hal ini adalah Firman Tuhan, bukankah akan terlihat aneh jika disampaikan oleh wanita yang kala itu hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Contohnya saja pada kasus Adam dan Hawa, mereka mempunya anak laki-laki dan perempuan, tetapi tidak ada satupun anak perempuan mereka yang disebutkan namanya.
Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Kejadian 5:4
Begitu juga nama dari saudara Yesus, saudara laki-laki disebutkan namanya, sedangkan perempuan tidak.
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya s bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
Matius 13:55-56
Contoh yang ketiga adalah seorang wanita tidak boleh menjadi saksi di pengadilan atau di tempat umum karena hal ini dianggap tabu (tidak sopan, tidak bisa dipercaya).
Mengapa kedua belas murid Yesus tidak ada yang perempuan?
Kembali lagi ke pertanyaan di atas. Beberapa poin di atas serta budaya patriarki yang sangat kental membuat Yesus tidak memilih perempuan sebagai rasul-Nya. Bayangkan saja jika seorang perempuan menyampaikan Firman Tuhan, mereka pasti ditolak dan kesaksian mereka tidak mungkin dipercaya.
Namun, peran perempuan tidak boleh disepelekan semasa pelayanan Yesus. Hal ini tercatat dalam Alkitab bahwa selain dua belas rasul, ada beberapa perempuan yang mengiringi Yesus sampai kebangkitanNya.
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Lukas 8:1-3
Sama seperti kedua belas murid Yesus, nama dari ketiga perempuan disebutkan ini akan ditampilkan sebagai penerima mukjizat penyembuhan Yesus.
Salah satu tokoh penting dalam penyebaran Kekristenan, yakni Paulus melarang perempuan untuk berbicara dakam pertemuan Jamaat orang-orang kudus. Mereka hendaklah menundukan diri dan jika ingin menanyakan sesuatu maka tanyakan kepada suaminya di rumah.
Perkataan Paulis ini jelas mengambarkan kebudayaan saat itu tidaklah adil bagi perempuan seperti sudah di jelaskan sebelumnya. Jadi masuk akal jika Yesus tidak memilih perempuan untuk menjadi rasul-Nya.
Berbeda dengan zaman sekarang dimana posisi wanita sudah dianggap sangat penting dalam kebudayaan sosial, karenanya tidak ada lagi larangan perempuan untuk berbicara di pertemuan jemaat, dan bahkan mereka bisa menjadi Pendeta atau pelayan Tuhan.
Demikian artikel mengenai alasan mengapa 12 murid Yesus tidak ada yang perempuan. Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat!