Isu mengenai akhir zaman sudah digaungkan sejak dahulu kala, namun sampai saat masih belum terjadi. Hal ini memantik pertanyaan, sebenarnya kapan kiamat atau akhir zaman ini akan terjadi? Bukti dari tanda-tanda akhir zaman diklaim sudah mulai muncul, setidaknya oleh beberapa agama besar di dunia, termasuk kristen.
Nubuat akhir zaman atau kiamat, selalu menjadi topik yang menarik perhatian manusia dari segala bangsa, agama dan budaya, di semua masa.
Nubuat adalah pernyataan suatu peristiwa yang akan terjadi/belum terjadi yang biasanya melalui perantara seorang nabi. Orang yang mendapat nubuat dapat mengklaim atau diakui sebagai seorang nabi.
Dalam kekristenan, akhir zaman (kiamat) mengacu pada masa Kristus, mengapa? Berdasarkan Ibrani 1:1-3, zaman dibagi menjadi tiga, yaitu: Zaman Bapa-Bapa, kemudian Zaman Musa, dan terakhir Zaman Kristus. Disebut akhir zaman karena setelah ini tidak ada lagi zaman, alias kiamat.
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Matius 13:39-40
Selanjutnya, Tuhan akan menghakimi manusia, pada penghakiman ini, orang-orang Kristen masih mungkin jatuh dalam dosa dan sebaliknya, orang non-kristen masih mungkin untuk menjadi bagian Kristen melalui ketaatan pada Injil. Sebab, Injil merupakan standar dalam penghakiman ini.
Akhir zaman atau dalam bahasa Inggris disebut last day, ditujukan pada saat terahir. ketika Yesus Kristus datang kembali untuk menghakimi semua manusia. Saat itu akan terjadi kebangkitan orang-orang mati dan penggantian tubuh bagi orang yang masih hidup.
Yesus akan membangkitkan orang-orang taat terlebih dahulu, selanjutnya adalah mereka yang tidak taat. Pada akhirnya, entah baik atau buruk, semua manusia akan dibangkitkan kembali. Sesudah penghakiman, orang-orang akan bertemu dengan Tuhan sebelum masuk ke surga yang kekal.
Sayangnya, orang-orang jahat (buruk) akan dibangkitkan untuk dihukum, untuk yang masih hidup akan diubah dalam sekejab mata untuk dihukum di neraka yang kekal. Dalam penghakiman ini,Yesus Kristus sebagai satu-satuNya Hakim dan Injil sebagai standar penghakimannya (Yohanes 12:48;Kisah Para Rasul 17:30,31;Roma2:16;2Korintus5:10)
Manusia Akhir Zaman Menurut Alkitab
Pada hari-hari terakhir, akan datang masa-masa sukar kelabu yang berkepanjangan. Paulus menganalogikan masa sukar sebagai sesuatau yang berat untuk dipikul (kesakitan fisik dan mental) atau juga berat untuk dihadapi (berbahaya, penuh ancaman).
Sejarah gereja membuktikan bahwa halnya memang demikian. Tatkala bahtera gereja bertolak meninggalkan pelabuhan, maka itu bukanlah untuk mengharapkan perjalanan yang lancar tanpa rintangan; kapal itu telah didera oleh badai dan prahara dan bahkan oleh angin puting beliung.
Penting untuk disadari bahwa manusialah yang bertanggung-jawab atas masa penuh ancaman yang hsrus ditanggung gereja, yaitu orang-orang yang telah terjatuh ke dalam dosa, yang jahat, yang tabuiatnya sudah bejat, yang perilakunya berpusat pada kepentingan diri sendiri dan tidak takut akan Allah, yang akal budinya memusuhi Allah dan hukumNya (bandingkan Roma 8:7), dan yang menyebarkan kejahatan, kemurtadan (menentang Allah).
Dari penjabaran di atas, bisa diambil beberapa poin terkait akhir zaman:
- Kita atau setidaknya manusia hidup pada hari-hari terakhir, demikian katanya : Kistuslah yang telah membawanya dengan kedatanganNya.
- Kedua, hari-hari ini mencakup masa-masa penuh bahaya dan ketegangan.
- Ketiga, masa-masa bahaya dan ketegangan itu adalah ulah manusia akhir zaman yang jahat tak bermoral.
- Keempat, kita harus menyadari ini, mencamkan dalam hati, dan dengan demikian bersiap-siap.
Ciri-ciri Manusia Akhir Zaman
Pertama, mereka erat kaitanya dengan sifat negatif, sepeti keserakahan, diperbudak oleh uang, kesombongan, tidak perduli dengan agama, dan sebagainya.
Kedua, awalnya mereka lahir dan menjalankan agama sesuai keyakinannya tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ketiga, aktif mencari pengikut bukan hanya dalam ruang lingkup agama, lebih dari itu mereka menggunakan berbagai cara untuk menambah jumlah orang yang sepaham. Contohnya: menggiring, menipu, membohongi. Intinya metode mereka tidak langsung dan terbuka, melainkan terselubung, rahasia, lihai.