HAM (Hak Asasi Manusia) memiliki nama lain versi Alkitab yaitu Free will (Kehendak bebas). Tentulah kita masih mengingat kisah tentang perbudakan di perjanjian lama, dimana jikalau ada seorang yang tidak mampu, ia bisa memberi diri untuk diperbudak oleh seorang yang cukup mampu yang disebut “tuan”. Dan si tuan berhak penuh terhadap si hamba, entah itu memperkerjakannya secara paksa, menganiayanya, atau melakukan apa saja kepadanya.
Tidak tahu apakah karena melihat peristiwa di perjanjian lama ini, bahkan juga kita tahu Abraham atau nabi-nabi lainnya juga memiliki budak (sekalipun mereka memperlakukan budaknya dengan berbeda-beda), apakah karena mengambil bulat-bulat dari hal ini sehingga orang-orang di zaman sekarang juga tidak sedikit melakukan perbudakan terhadap sesamanya atau tidak menghargai HAM yang dianugerahkan kepada tiap-tiap orang. Bagaimana HAM menurut iman kristen ? Mari kita mengulasnya bersama-sama melalui artikel ini, beberapa pengertiannya sebagai berikut:
- Kehidupan Adam dan Hawa di taman Eden sebelum kejatuhannya ke dalam dosa
Kehidupan Adam dan Hawa di taman Eden sebelum kejatuhannya ke dalam dosa, tentulah sangat menyenangkan karena semuanya sudah disediakan oleh Allah disana. Allah juga dengan sangat jelas memberi perintah yang sangat sederhana kepada mereka untuk tidak memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kemudian apa yang terjadi? Apakah Adam dan Hawa mengerjakan tepat seperti yang diperintahkan oleh Allah? Coba kita bayangkan jika hubungan Allah dengan Adam dan Hawa adalah hubungan tuan dengan budak. Jika dengan kondisi Adam dan Hawa seperti itu, bukankah Allah seharusnya membinasakan mereka saat itu juga? Bukankah Allah seharusnya langsung mengusir mereka dari taman Eden? Ya, seharusnya seperti itu jika hubungannya adalah tuan dan hamba/budak. Sekalipun di akhir kejadian 3 memang kita bisa melihat bahwa Adam dan Hawa memang diusir oleh Allah, tetapi itu bukanlah oleh karena amarahnya Allah melainkan oleh karena cinta kasih-Nya? Cinta kasih? Bagaimana hal itu memperlihatkan cinta kasih?
2. Iblis yang pada waktunya nanti akan menerima penghukuman kekal dari Allah
Mari kita melihat Kejadian 3 : 24. Di Taman Eden terdapat pohon kehidupan dan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan itu. Inilah alasan Allah mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden bahkan juga sampai menjaga pohon kehidupan itu. Kenapa? Karena kalau Adam dan Hawa tetap di taman Eden ada kemungkinan mereka pun akan tergoda oleh iblis untuk memakan buah pohon Kehidupan itu. Buah dari pohon kehidupan itu memanglah memberikan kehidupan kekal sebagaimana namanya tetapi ingat bahwa mereka sudah jatuh ke dalam dosa, sehingga jika mungkin untuk kedua kalinya mereka memakan buah di taman Eden yaitu buah dari pohon kehidupan, maka mereka memang benar akan menerima kehidupan kekal tetapi di dalam keberdosaan mereka. Dengan kata lain, mereka tidak dapat lagi memperoleh keselamatan dari Allah atau akan sama seperti Iblis yang pada waktunya nanti akan menerima penghukuman kekal dari Allah.
3. Hak yang dianugerahkan kepada tiap orang oleh Allah
Tak hanya itu, Allah juga membuatkan pakaian kepada mereka yang terbuat dari kulit binatang. Bukan soal pakaiannya memang, tetapi tentang Allah yang tetap mau mengampuni dosa mereka melalui penumpahan darah binatang yang pertama sekali terjadi dari segala zaman. Lagi dan lagi, semua karena cinta kasih-Nya. Allah yang adalah Maha Tahu, tentulah mengetahui akan apa yang dikerjakan oleh Adam dan Hawa. Bahkan sebelum mereka memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat atau mungkin ketika mereka sedang digoda oleh si Iblis, Allah mengetahuinya. Juga, Allah sebenarnya mengetahui dimana manusia itu bersembunyi, tetapi Allah tetap bertanya “Dimanakah engkau?” dan mencari mereka. Sekali lagi, ini oleh karena cinta kasih-Nya. Pertanyaan berikutnya adalah kenapa Allah yang mengetahui itu semua malah membiarkan Adam dan Hawa digoda hingga sampai jatuh ke dalam dosa? Maka hal ini pun tak bisa lepas dari yang namanya free will atau Hak yang dianugerahkan kepada tiap orang oleh Allah.
4. Allah membiarkan manusia untuk memilih dan sebagai orang yang sudah percaya Kristus
Allah membiarkan manusia untuk memilih dan sebagai orang yang sudah percaya Kristus, pastilah kita menginginkan free will kita atau hak kita sejalan dengan maunya Allah. Sebagaimana pandangan Allah, seperti itu pulalah kita memandang dan menggunakan hak yang dianugerahkan kepada kita sehingga kita tidak menggunakannya dengan semena-semena. Dan sebagaimana free will/HAM menurut iman kristen, seperti itu jugalah kita memperlakukan sesama kita. Saling menghargai, menghormati, bahkan mengasihi dengan kasih Agave-Nya. Oleh karena hal inilah, adalah sangat salah jika kita mengkhususkan ras/etnis yang sesuai dengan kita. Adalah sangat salah jika kita melakukan kekerasan atau penganiayaan atau perbudakan terhadap sesama kita. Adalah sangat salah jika kita mengambil bagian yang menjadi hak orang lain. Kalau saya mengamati di ruang lingkup pekerjaan, juga banyak terjadi pelanggaran HAM dengan memaksa pegawai bekerja lembur tetapi tidak menaikkan gajinya. Dan ada banyak kasus pelanggaran-pelanggaran HAM yang lainnya.
Kita yang sudah mendapati hal yang benar sesuai dengan pandangan iman Kristen, biarlah semakin belajar untuk menghargai orang lain karena Allah kita yang berdaulat penuh itu pun sangat menghargai dan mengasihi kita. Lantas, siapa kita yang tidak menghargai HAM tersebut? Kita hanyalah debu yang akan lenyap cukup dengan sekali hembusan saja. Sebagai citraan Allah, mari kita saling menghargai hak asasi tiap – tiap orang. untuk itu semoga artikel mengenai HAM menurut iman kristen dapat memberikan manfaat.
Komentar