Site icon Persembahan

Peristiwa Air Bah Nabi Nuh Dalam Alkitab Menurut Kristen

Air peristiwa bah Nabi Nuh (Great Deluge) terjadi sekitar 4.000 tahun yang lalu. Peristiwa ini merupakan bencana banjir yang luar biasa yang melenyapkan seluruh dunia. Dalam sebuah mitologi, kisah tentang air peristiwa bah ini dianggap sebagai suatu penghukuman Ilahi. Dimana Allah Tritunggal benar-benar marah kepada manusia akibat ulah manusia itu sendiri.

Banyak orang Yahudi, umat Kristiani, dan umat Islam yang mempercayai bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi. Namun, banyak juga dari mereka yang tidak mempercayainya dikarenakan tidak ada bukti yang independen. Selain itu, proses penyusunan ceritanya juga mengalami banyak perbaikan, dan ada sedikit kerancuhan di dalamnya. Berdasarkan sejarah penulisan Alkitab peristiwa ini benar-benar terjadi. Peristiwa air bah banyak dibahas di dalam kitab Kejadian.

Kejadian Air Peristiwa Bah

Nuh, merupakan pria yang sangat baik. Tidak hanya dirinya, namun juga keluarganya. Mereka hidup sesuai dengan tujuan hidup orang Kristen. Suatu hari, Allah menyuruh dirinya untuk membangun sebuah bahtera besar. Sekilas, bahtera ini terlihat seperti kapal besar yang dapat memuat banyak barang di dalamnya. Allah menyuruh Nuh untuk membuat bahtera tersebut menjadi tiga lantai. Setiap lantai memiliki ruangan untuk tempat peristirahatan Nuh dan keluarganya. Ruangan yang tersisa tentu saja untuk binatang dan penempatan semua makanan.

Allah menyuruh Nuh untuk membuat bahtera yang sangat kuat, menggunakan kayu berkualitas agar air tidak mudah masuk ke dalam bahtera. Nuh bertanya-tanya kepada Allah, lalu Allah menjawab: “Aku akan mendatangkan air peristiwa bah suatu saat nanti. Aku mau kau dan keluargamu bersiap-siap sebelum peristiwa itu terjadi. Kau bisa mengajak siapapun yang mau ikut masuk ke dalam bahtera buatanmu.” Akhirnya, Nuh mengerjakan bahtera tersebut. Ia dibantu oleh anak-anaknya.

Apa yang terjadi saat Nuh mulai membangun bahtera?

Setelah melalui beberapa cobaan, akhirnya bahtera tersebut selesai dan memakan waktu selama beratus-ratus tahun. Setelah itu, Allah menyuruh Nuh memasukkan seluruh binatang, seperti: sapi, unggas, dan binatang lainnya. Setiap binatang yang dimasukkan haruslah berpasangan agar kelak dapat berkembang biak. Sehingga masih ada binatang yang hidup di dunia.

Tanda-tanda sebelum terjadinya air peristiwa bah, antara lain:

Saat badai hampir terjadi, Nuh, keluarganya, dan binatang-binatang masuk ke dalam bahtera. Hari itu tepat hari ke-17 bulan kedua, ketika Nuh berusia 600 tahun. Air peristiwa bah terjadi selama beratus-ratus tahun sementara Nuh dan keluarganya tetap berdiam di dalam bahtera. Air peristiwa bah benar-benar kering pada hari ke-27 bulan kedua, pada saat Nuh berusia 601 tahun.

Terjadinya Air Peristiwa Bah Terjadi Dalam Alkitab

Kejadian 6:5-7 “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatinya. Berfirmanlah Tuhan: Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata, dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka.”

Dari bunyi Kitab Kejadian di atas, dapat dilihat bahwa alasan utama Allah mendatangkan air peristiwa bah karena kejahatan manusia itu sendiri. Dimana manusia tidak lagi hidup menurut apa yang dikatakan oleh Allah. Pelanggaran hukum Taurat, pacaran beda agama menurut Kristen, penyembahan berhala, dan masih banyak lagi jenisnya. Namun dibalik amarahNya, Allah masih menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada Nuh dan keluarganya.

Akibat yang Ditimbulkan Air Peristiwa Bah

Air peristiwa bah ini merupakan peristiwa terdahsyat yang pernah terjadi di muka bumi. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari peristiwa ini?

Yang terjadi setelah peristiwa air peristiwa bah, sebagai berikut:

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Peristiwa Air Peristiwa Bah

Itulah sejarah singkat tentang air peristiwa bah. Kepada Nabi Nuh, Allah telah berjanji bahwa hal yang sama tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. Kecuali jika Allah berkenan untuk datang ke dunia untuk kedua kalinya. Kita harus ingat, peristiwa munculnya pelangi sehabis air peristiwa bah mengingatkan kita bahwa karakter Kristus dan kasih Allah masih dapat kita rasakan hingga saat ini. Sebagai umat Kristiani, kita pun harus juga menjadi anak-anak Tuhan yang baik, yang taat pada perintah-Nya. Tujuannya agar Tuhan tidak lagi murka kepada manusia di bumi.

Exit mobile version