Renugan rohani kristen tentang berserah kepada tuhan. Setiap doa yang kita panjatkan akan dijawab oleh Tuhan. Hal tersebut telah jelas kami paparkan pada kesempatan yang lalu di artikel cara berdoa kristen agar dikabulkan.
Yang penting adalah doa yang kita panjatkan harus dilakukan melalui perantara Roh Kudus atau Tuhan Yesus, dipanjatkan seturut kehendak Tuhan, dengan menggunakan bahasa yang baik, dan doa tersebut mencakup hal-hal positif yang diinginkan.
Selebihnya kita hanya perlu berserah kepada-Nya. Niscaya Tuhan akan membantu kita menyelesaikan permasalahan atau menunjukkan jalan terang kepada kita saat kita tersesat dalam kegelapan akibat ulah roh jahat.
Nah pada kesempatan ini kami ingin membagikan sejumlah kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang menyerahkan segala perkara dan urusan hanya kepada Tuhan Yesus. Renungan ini kami ambil dan rangkum dari berbagai sumber termasuk ayat Alkitab.
Mudah-mudahan melalui renungan ini kita jadi semakin yakin untuk berserah diri kepada Tuhan setelah memanjatkan doa untuk kebaikan. Langsung saja tanpa basa basi kembali silahkan simak kumpulan renungan air hidup dan saat teduh di bawah ini.
Berserah dan Percaya Kepada Tuhan
“Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.” Mazmur 31:6.
Sebagai pengikut Kristus, status kita adalah anak Tuhan dan disbeut pula sebagai orang percaya, yaitu percaya kepada Kristus. Kepercayaan ini bukan hanya sekedar percaya, melainkan penyerahan penuh kepada Tuhan dan mempercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya.
“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” (Mazmur 37:5).
Ayat tersebut menggambarkan tentang penyerahan hidup Daud kepada Tuhan, ia yakin bahwa perlindungan yangaman hanya ditemukan did alam Dia.
“Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.” (Mazmur 31:4-5).
Sebagai raja Israel, bukan berarti Daud terbebas dari masalah, dia justru banyak mengalami penderitaan dan melewati masa-masa sulit yang disebabkan oleh musuh-musuh yang berusaha menjatuhkannya.
Berserah memiliki arti kita mneyerahkan hidup kepada Tuhan di segala keadaan, baik suka ataupun duka. Saat berada dalam masalah, penderitaan, sakit, dan kesulitan, sedang diberkati atau sehat hari lepas hari, bukan pada saat-saat tertentu saja.
Inilah yang disebut dengan tindakan iman, di mana kita mempercayakan hidup kita dan mempersilahkan Tuhan berkarya dalam hidup kita. Bukan iman yang setengah-setengah, bukan iman yang musiman, melainkan iman yang utuh dan seluruh.
Mengapa perlu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan? Supaya hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Ini tidak mudah karena sebagai manusia kita cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran diri sendiri dibanding tunduk kepada kehendak Tuhan.
Namun, untuk berkenan kepada Tuhan tidak ada jalan lain selain harus mau dibentuk seperti tanah liat. Adakah tanah liat memberontak ketika dibentuk diproses? Tanah liat hanya bisa berserah dan percaya penuh kepada si penjunan. Milikilah penyerahan penuh kepada Tuhan karena Dia tahu yang terbaik bagi kita, tak ada rancangan-Nya yang pernah gagal.
Berserah Kepada Tuhan Kunci Bersukacita
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8.
Banyak orang Kristen tak bisa lagi bersukacita, ketika sedang terhimpit beban atau masalah yang berat, mereka dikalahkan oleh keadaan atau situasi. Sebagai orang percaya seharusnya ini tak boleh terjadi.
Bahkan Mahatma Ghandi berkata tak ada yagn menguras tubuh seperti kekuatiran, orang yang memiliki iman pada Tuhan harus malu untuk kuatir tentang apapun.
“Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23).
Seburuk apapun keadaan, asal kita memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan kita akan mampu tetap bersukacita karena ketika kita memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan, kita berpotensi memperoleh kekuatan adikodrati sehingga dapat berkata seperti apa yang Paulus katakan.
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13).
Berserah kepada Tuhan bukan berarti bersikap pasif atau menjadi malas. Berserah berarti membawa segala pergumulan yang kita kuatirkan kepada Tuhan dengan penuh penyerahan dalam doa, permohonan, dan ucapan syukur.
Jika kita sudah menyerahkan segala pergumulan kepada Tuhan dalam doa kita pun harus meyakini bahwa Tuhan akan menjawab doa. Ada unsur iman yang bekerja, sebab iman yang tidak disertai dengan perbuatan pada hakekatnya adalah mati.
Permohonan memiliki arti memohon belas kasihan Tuhan yang biasanya disertai dengan sikap merendahkan diri, meratap, mengerang, serta berpuasa untuk menarik simpati Tuhan.
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan…” (2 Tawarikh 7:14).
Berserah kepada Tuhan berarti kita mempercayai Dia sebagai Pribadi yang maha sanggup, yang kuasa-Nya jauh lebih besar daripada masalah yang kita miliki.