Renungan harian rohani tentang doa. Semua umat Kristen diwajibkan untuk berdoa karena doa adalah nafasnya orang Kristen. Memanjatkan doa dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik saat sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu.
Misalnya ketika beribadah di gereja, ada sesi di mana kita mendoakan orang lain yang disebut dengan doa syafaat. Kemudian bila berkeinginan mendapatkan pasangan namun selalu gagal dalam hal cinta, maka umat yang percaya diajurkan memanjatkan doa minta jodoh kristen.
Banyak sekali doa-doa yang bisa dipanjatkan selain itu. Tujuan dari doa adalah membuat hati tenang dan memasrahkan segala urusan sulit kepada Tuhan karena Tuhan tentu dengan senang hati akan membantu kita keluar dari masalah, seperti fungsi doa kristen yang pernah dibahas beberapa waktu yang lalu.
Pada kesempatan ini, kami ingin membagikan beberapa renungan harian yang berkaitan dengan berdoa, pentingnya memanjatkan doa, dan mengapa umat yang percaya harus melakukannya sepanjang hari didasarkan dari Alkitab.
Doa yang Dijawab
“Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Yohanes 16:24
Mari maknai kembali tentang doa, sebab doa adalah yang paling utama dan paling sederhana dari semua praktek kekristenan. Orang yang baru saja diselamatkan pun bisa berdoa, doa yang terjawab merupakan sebuah keuntungan istimewa atau hak orang Kristen.
Allah memberi kita hak agar doa kita didengar. Bila seseorang telah menjadi Kristen bertahun-tahun namun doanya tidak dijawab satupun oleh Tuhan, berarti iman di daam hatinya perlu dipertanyakan. Sebab doa-doa orang yang percaya seharusnya menerima jawaban karena Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta segala sesuatu dalam nama-Nya dan kita akan mendapatannya.
Orang yang rutin berdoa dan doanya dijawab adalah orang Kristen yang bersukacita. Ini adalah pengalaman mendasar yang harus dimiliki semua orang percaya. Mngkin, kadang ada kecerobohan yang dilakukan dalam hal rohani lain, namun dalam hal doa yang menerima jawaban, maka orang yangpercya tidak akan bisa menipu dirinya sendiri.
Setiap orang harus mengetahui bagaimana cara agar doa dijawab oleh Tuhan. Doa bukanlah sebuah penyembahan rohani berjam-jam kepada Tuhan tanpa mengharap jawaban, namun bila doa adalah untuk menerima jawaban, maka orang yang berdoa harus melakukannya hingga mendapat jawaban. Seperti yang telah diingatkan oleh Tuhan Yesus.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8).
Allah merupakan Bapa yang penuh kasih, maka dari itu Dia tidak akan menolak anak-anak-Nya yang memohon bantuan kepada-Nya. Seperti yang telah dijelaskan oleh Yesus.
“Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:9-11).
Kekuatan Dahsyat Dibalik Doa
“Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!” Yakobu 5:13
Manusia sering bertanya dalam hatinya, sanggupkah kita menghadapi hari depan. Jawabannya sudah jelas, yakni tidak sanggup bila hanya mengandalkan kekuatna pribadi. Sebab, sehebat apapun kita, sepinar apapun, dan sekaya apapun, kita masih membutuhkan kekuatan dari luar agar kita kuat berdiri di tengah badai pencobaan.
Kekuatan yang kita butuhkan adalah kekuatan yang melebihi kodrat alam atau adikodrati, yakni kekuatan yang diperoleh dari Tuhan melalui perantara doa. Tidak sedikit yang meremehkan kekuatan dari doa, padahal Alkitab sudah jelas menyatakan berikut.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.” (Yakobus 5:16b, 17, 18).
Melalui doa, Tuhan menghadirkan kuasa yang tak terbatas atas diri kita yang serba memiliki batas. Kekuatan doa bisa menembus kemustahilan. Seperti ketika Elia berdoa agar tidak turun hujan, hujan pun tidak turun hingga 3,5 tahun. Atau ketika dia berdoa meminta hujan kepada Tuhan, langit pun menjawabnya.
Doa merupakan senjata yang paling ampuh mengalahkan musuh dalam bentuk apapun, pencobaan seberat apapun, dan mampu menggetaarkan hati Tuhan sehingga Tuhan berkehendak memberikan pertolongan-Nya. Agar doa kita berkuasa dan mendatangkan kekuatan, kuncinya adalah kita harus selalu memanjatkan doa dengan kerendahan hati dan sesuai rencana-Nya serta doa pun harus dibereskan sebab dosa adalah penghalang utama doa tak sampai ke hadirat Tuhan.
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2).