oleh

Sejarah Penyebaran Agama Kristen Protestan di Indonesia

Kristen merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di dunia, namun di Indonesia agama Kristen menjadi salah satu agama minoritas dengan penganut sebesar 6,96% dari masyarakat Indonesia. Berdasarkan sejarahnya, agama pertama yang ada di Indonesia adalah agama Hindu dan Budha yang dibawa oleh pedagang India pada abad keempat Masehi. Sedangkan agama Islam, agama mayoritas di Indonesia, mulai dikenal di Indonesia pada abad ke-14 melalui ajaran pedagang di Gujarat, India. Lalu kapan dan bagaimana agama Kristen mulai masuk ke Indonesia?

Agama Kristen baru masuk pada abad ke-16 yang dibawa oleh orang-orang Eropa. Selain untuk menemukan daerah-daerah baru, tujuan lain dari penjelajahan bangsa Eropa adalah untuk menyebarkan agama Kristen. Penyebaran agama Kristen ini hanya dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol karena hanya dua negara tersebut yang memiliki hak berdagang di seluruh dunia.

Pada saat itu yang mereka sebarkan adalah agama Kristen Katolik, sesuai dengan misi dan perintah Paus di Roma. Namun, penyebaran itu pun juga tidak mudah, karena selain adanya Belanda yang menghalangi pergerakan Portugis, masyarakat pribumi pun juga menentang aktivitas penyebaran agama sifat gereja Katolik.

Baru pada abad ke-17, negara Belanda mengganti agama resminya, dari Katolik menjadi Protestan. Perubahan ini juga berpengaruh pada negara jajahannya, salah satunya Indonesia.  Pemerintah Belanda melarang aktivitas agama Katolik secara terang-terangan dan membatasi ibadah umat Katolik. Dan Belanda mulai menyebarkan agama Protestan dengan memaksa penduduk untuk memeluk agama Protestan.

Pembaca dapat mengetahui bagaimana gambaran mengenai agama Protestan dengan membaca artikel ciri-ciri agama Protestan. Setelah itu, mulailah dibangun sekolah-sekolah keagamaan dan dilakukan penerjemahan Kitab Injil ke bahasa setempat.

Penyebaran agama Protestan di Indonesia tidak dilakukan begitu saja, ada beberapa organisasi khusus yang difungsikan untuk menyebarkan agama Protestan. Untuk memperkuat pengaruh Protestan di Indonesia, VOC mendatangkan para zending dari Belanda untuk menyebarkan agama Protestan.

Tokoh-tokoh zending yang ada di Indonesia saat itu adalah Dr. Nomensem, Hernius, dan Sebastian. Dan para zending inilah yang berjasa dalam penyebaran Protestan sehingga agama ini dikenal oleh masyarakat luas. Mereka membentuk organisasi-organisasi di berbagai daerah. Kita akan mengetahui selengkapnya dalam artikel ini, dan berikut akan dirangkum beberapa organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan di Indonesia, diantaranya :

  • Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), sebuah organisasi yang bertujuan untuk mengabarkan pengertian Kitab Injil dan berusaha menyebarkan agama Protestan;
  • Pembentukan Organisasi Gereja di Indonesia, seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). GPM adalah sebuah organisasi yang digunakan sebagai wadah untuk menampung penganut-penganut Protestan di Maluku;
  • Ordo Herlege Hart, sebuah organisasi yang memiliki tanggung jawab penuh atas Papua;
  • Societeit van het Goddelijk Woord, bertanggung jawab atas wilayah Flores dan Timor;
  • Kelompok Kapusin, bertanggung jawab di daerah Sumatera dan Kalimantan;

Seiring dengan perkembangannya, ajaran dan peran nilai-nilai Kristiani juga mulai berbaur dengan unsur-unsur lokal, contohnya di Jawa, muncul gereja-gereja seperti Pasumahan Kristen Jawa Merdika (PKJM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Kristen Sunda (GKS), dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Selain di Jawa, hal serupa juga terjadi di Sumatera, dimana muncul organisasi HKBP untuk menampung masyarakat Batak yang menganut agama Protestan.

Sekian artikel tentang organisasi yang menyebarkan Kristen Protestan. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa dikenalnya agama Protestan di Indonesia tidak lepas dari usaha-usaha para zending Belanda yang memiliki visi untuk menyebarkan agama Protestan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed