oleh

Sejarah Telur dan Kelinci Paskah yang Belum Banyak Orang Ketahui

Banyak orang Kristen bisa jadi tidak paham bagaimana sejarah telur dan kelinci Paskah. Maklum saja karena sebenarnya tradisi merayakan Paskah dengan telur ataupun kelinci ini bukan sesuatu yang tertulis dalam Alkitab. Tetapi bila dirunut lebih dekat ternyata tradisi ini sudah berkembang sejak lama dan banyak dilakukan hingga ke berbagai negara. Hal inilah yang membuat muncul rasa penasaran, sebenarnya bagaimana asal usul dari hal tersebut. Nah, bagi kalian yang merasa penasaran juga akan hal ini, sebaiknya cari tahu lebih lanjut dengan membaca informasi berikut tentang sejarah telur dan kelinci Paskah di dunia.

Sejarah Telur Paskah

Telur Paskah ini sebenarnya tidak berkaitan dengan agama Kristen pada awalnya. Bahkan di Alkitab tidak tertulis tentang perayaan Paskah menggunakan lambang tersebut. Namun hingga saat ini ada banyak yang menyiapkan perayaan Paskah dengan menghias telur. Sehingga banyak yang tidak tahu dan mengira bahwa telur Paskah adalah suatu kewajiban. Berikut penjelasan mengenai asal mula telur paskah:

  • Telur Paskah ini sebenarnya jika dilihat dari sejarahnya berasal dari Eropa di abad pertengahan.
  • Dimana tradisi mengecat telur ini bermula di abad 13 dimana gereja meminta umat untuk menghias telur dengan warna merah sebagai lambang darah Yesus yang membawa umat Kristen dan Katolik untuk merenungi arti penebusan asal mula dosa menurut Alkitab dari Allah.
  • Tradisi ini sebagai bagian dari festival Anglo Saxon, yaitu perayaan Dewi Eastre dan datangnya musim semi. Karena itulah Paskah juga disebut sebagai “Easter” dan memang sering kali jatuh pada awal musim semi.

Dari sejarah tersebut banyak yang salah mengira akan identiknya Paskah serta perayaan Dewi Eastre ini, dimana memang cukup berdekatan. Namun patut diketahui bahwa Alkitab tidak mencatat perayaan tersebut dan hanya mencatat kematian Yesus di kayu salib serta dimulainya makna tri hari suci yang kemudian berakhir di Minggu Paskah. Tidak tertulis pula tradisi menghias telur paskah dengan warna merah sebagai lambang darah dan pengorbanan Allah. Namun pada dasarnya, telur Paskah ini hanya tradisi turun temurun yang dipandang tidak buruk oleh masyarakat Eropa dan lambat laun menjadi bagian dari perayaan Paskah sendiri di negeri tersebut.

Seiring berjalannya waktu, maka banyak orang di negara lain yang mengikuti tradisi ini. Sehingga sampai saat ini bahkan di Indonesia sekalipun ada banyak gereja yang memakai unsur merayakan Paskah menggunakan telur tersebut untuk menambah keceriaan perayaan hari yang mulia ini. Meskipun demikian tanpa mengurangi makna penebusan dosa sendiri, perayaan Paskah pada intinya tetap berpusat pada makna pekan suci bagi umat Katolik mulai dari Rabu Abu, Kamis Putih hingga Jumat Agung dan berakhir pada kemenangan besar umat Kristen pada hari Minggu Paskah.

Sejarah Kelinci Paskah

Sama halnya dengan telur Paskah, kelinci Paskah juga merupakan satu hal yang sepertinya saat ini tidak terpisahkan dengan hari raya tersebut. Padahal kelinci Paskah juga tidak termasuk disebutkan di dalam Alkitab dan bukan merupakan lambang yang diceritakan firman atau dipakai oleh Allah. Akan tetapi pada saat ini beberapa perayaan Paskah menggunakan kelinci Paskah sebagai simbol. Terutama di pusat perbelanjaan identik dengan hiasan kelinci Paskah di masa menjelang perayaan hari raya tersebut. Adapun jika dirunut sejarahnya, maka kelinci Paskah ini berkaitan dengan perayaan Anglo Saxon juga. Dimana dalam hal ini kelinci merupakan lambang kesuburan karena kemampuannya untuk berkembang biak dengan cepat. Hal ini menandakan berkat yang melimpah dari Tuhan.

Sehingga pada akhirnya kelinci Paskah adalah bagian untuk umat Kristen mengucap syukur atas kesuburan dan berkat yang melimpah dari Tuhan.Dimana pada akhirnya tradisi ini menjadi contoh bagi banyak negara dan kemudian diadopsi untuk ikut menjadi bagian dari perayaan Paskah di dunia. Karena itu tak heran jika beberapa tempat berhias dengan aneka gambar lucu kelinci Paskah dan dekorasi yang berkaitan dengan kelinci Paskah tersebut. Tentunya menggunakan simbol tersebut tidak salah, apalagi karena merupakan lambang berkat yang melimpah termasuk berkat janji keselamatan dalam Alkitab yang dijanjikan Tuhan sendiri. Hanya saja hal ini bukan merupakan suatu hal yang wajib. Sehingga perayaan Paskah tanpa lambang kelinci Paskah tentu tidak masalah juga.

Tidak perlu berlebihan dan memaksakan kehadiran kelinci Paskah di hari tersebut.Cukup memaknai akan peristiwa penyaliban yang terjadi dan bersyukur atas kasih karunia Tuhan Yesus yang telah diberikan kepada umat manusia sehingga dapat beroleh keselamatan dan hidup yang kekal. Itulah beberapa informasi menarik mengenai asal-usul maupun sejarah telur dan kelinci Paskah yang saat ini sering kali identik dengan perayaan hari besar tersebut. Pada intinya merayakan makna Paskah dengan menggunakan kedua hal tersebut bukan sesuatu yang salah. Akan tetapi sebaiknya ketahui maknanya dan pahami bahwa telur maupun kelinci Paskah ini hanya simbol dan bukan keharusan. Yang paling utama yaitu memahami arti penyaliban Yesus yang telah dilakukan 2000 tahun yang lalu sebagai langkah penebusan dosa Tuhan pada manusia. Sehingga hendak merayakan Paskah dengan cara apapun, tetapi tetap berpegang pada makna dan inti hari raya Paskah itu sendiri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed