Seni Menunggu Tuhan
Yesaya 40:29-31
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 17; Matius 17; Amos 3-5
Jika Anda membaca renungan ini sekarang, itu bukan sebuah kebetulan. Hidup Anda dan yang terjadi dalam kehidupan Anda tidak pernah ada yang terjadi karena sebuah kebetulan, karena Tuhan memiliki tujuan dan rencana untuk hidup Anda, dan waktu-Nya sempurna.
Saat kita memohon sesuatu kepada Tuhan karena kita merasa membutuhkan hal tersebut, terkadang Dia menjawab doa kita itu dengan “ya” atau “tidak.” Tetapi di lain waktu, Dia berkata “tunggu” – saat Anda mendapatkan jawaban ini, maka respon terbaik adalah mentaatinya dan menunggu di hadapan Tuhan, sebab apa yang menunggu kita setelah masa penantian itu adalah sesuatu yang pasti berharga.
Bahkan jika kita menantikan waktu Tuhan dengan ketaatan dan ucapan syukur, ada sebuah berkat yang kita akan terima, Yesaya 40:31 berkata, “Orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Disini Tuhan memberikan metafora seekor elang yang terbang tinggi dengan hembusan angin di bawah sayapnya. Sangat menarik untuk dicatat bahwa kata “angin” dan “roh” berasal dari kata Yunani yang sama – pneuma. Roh Allah akan mengangkat kita, dan memberi kita energi serta kekuatan-Nya akan menopang kita ketika kita tinggal di dalam Dia.
Ketika Anda diperhadapkan kepada keputusan yang sulit, kuncinya adalah dengan bertanya kepada Tuhan dan belajar menunggu jawaban dari Dia. Tidak ada ayat dalam Kitab Suci yang memberi tahu kita untuk mengambil kendali dan menjalani pertempuran kita seorang diri saja. Sebaliknya, Alkitab menuliskan dalam Keluaran 14:14 bahwa, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Untuk itu penting bagi kita orang Kristen belajar seni menunggu dalam hadirat Tuhan, kita harus sabar dan percaya kepada-Nya. Sebab Tuhan tidak ingin Anda mengalami kelelahan dan kekalahan karena berperang dengan kekuatan sendiri dalam kehidupan Anda.
Raja Daud mengerti benar kebenaran ini, dan saat ia menghadapi pertempuran terbesarnya, dia menunggu Tuhan.
“Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku.” (Mazmur 40: 1-3)
Tuhan akan melakukan hal yang sama untuk Anda, seperti ia telah menolong Daud. Ketika Anda tinggal di dalam Dia, Dia memberikan kekuatan supranatural yang Ia miliki agar Anda dapat melakukan berbagai hal yang sudah Tuhan rancangkan untuk Anda kerjakan – Roh-Nya akan melakukannya bagi Anda apa yang tidak dapat Anda lakukan dengan kekuatan Anda sendiri.
Jika Anda membaca Alkitab, Anda pasti akan bisa melihat bahwa setiap kali salah satu dari orang-orang kudus Allah yang dicatat di Alkitab memperoleh kemenangan, ia sedang menunggu dan percaya kepada Tuhan. Anda juga dapat mengalami kemenangan seperti itu dalam hidup Anda. Ketika Anda memiliki Pencipta yang Mahakuasa dari alam semesta ini yang akan berperang bagi Anda, maka Anda tidak bisa kalah.
Hari ini apa yang sedang menjadi pergumulan dan permasalah Anda? Mari datang pada Tuhan, dan nantikanlah Dia. Percayalah bahwa pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.