oleh

Tokoh Alkitab Perempan yang Kreatif

Melalui beberapa kalimat yang tegas, Alkitab coba menggambarkan tentang para tokoh, yang sangat menarik justru tatkala membahas tentang tokoh wanita. Salah satunya yang akan kita lihat yakni perempuan Sunem. Disebut perempuan Sunem karena ia tinggal di Sunem, kota yang terletak di sebelah Utara Yizreel dekat Nain, sebuah kota yang 900 tahun kemudian menjadi sangat terkenal sebab Tuhan Yesus pernah menghidupkan kembali anak seorang janda yang sudah meninggal. Perempuan ini juga digambarkan sebagai wanita yang terpandang, kaya, menikah dengan suami yang lebih tua daripadanya dan sampai saat ini belum memiliki anak.

Di dalam Alkitab memang dikatakan pada keluarga suami itu merupakan kepala rumah tangga, namun tidak berarti wanita itu dipaksakan secara diktator harus mendengar apa saja yang telah diputuskan suami, tanpa memiliki inisiatif yang kreatif. Kalau wanita sebagai isteri bersifat pasif, maka akan lebih tidak kreatif lagi apabila sang suami juga sifatnya pasif. Tidak ada ide-ide baru dalam rumah tangga ini. Namun wanita yang kreatif dapat mengajukan hal-hal yang sifatnya positif yang pelaksanaannya tentu sepengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga.

Mengapa saya katakan kita perlu ide yang positif saja? Sebab memang ada ide-ide yang sifatnya negatif, hal itu tidak membangun iman kerohanian kita dan menjeru,uskan kita ke dalam dosa. Di dalam Alkitab sendiri ada beberapa orang wanita yang secara terus terang mengajukan ide yang negatif. Misalkan saja :

1. Sara (Kejadian 16:1-18, 21:8-21)

Salah satu ide di dalam kehidupan berumah-tangganya dengan Abraham yakni ia mengusulkan agar suaminya kawin lagi, sebab ia merasa tidak sanggup lagi memberikan keturunan bagi Abraham, apalagi sekarang mereka sudah lanjut usia. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampirilah hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” (Kejadian 16:2) Inilah ide Sara untuk suaminya. Sebenarnya ide ini sangat bertentangan dalam konteks masa kini, tetapi saya lihat tidak terlepas akibat negatif yang dialami oleh Sara. Sebab tatkala Abraham kawin lagi dan mempunyai anak Ismael, kemudian timbul masalah. Sara mulai dipandang rendah oleh Hagar (16:4), inilah ide kreatif Sara tujuan semula adalah baik, namun caranya salah sehinga hasilnyapun negatif. Hagar akhirnya “terpaksa” harus diusir keluar dari keluarga besar Abraham (lihat Kejadian 21:8-21). Permusuhan ini berlangsung sampai saat ini.

2. Izebel (1 Raja-raja 21)

Tatkala Nabot orang Yizreel tidak mau menjual kebun Anggurnya kepada raja Ahab, maka timbul niat jahat yang diusulkan oleh isterinya Izebel untuk merampas dengan paksa. Izebel berkata kepada Ahab “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah biar hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orangYizreel itu.” Kemudian Izebel menulis surat atas nama Ahab dan dikirimnya surat itu kepada pemuka-pemuka kota di Yizreel. Bunyi suratnya demikian “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparlah dia dengan batu sampai mati.” (1 Raja-raja 21:7-9). Jadi secara tidak langsung akhirnya raja Ahab membunuh Nabot hanya untuk mendapatkan kebun anggurnya, sungguh sangat memalukan. Padahal sebagai seorang raja yang boleh dikatakan memiliki segala-galanya, berkuasa atas segala-galanya, masalah kebun anggur tentu merupakan masalah yang sepele. Tetapi lantaran hasutan sang isteri, masalah yang kecil ini menjadi besar dan membuat Ahab melakukan pembunuhan.

3. Herodias (Matius 14:1-13, Lukas 3:19,20)

Herodias ini mantan isteri Filipus yang kemudian berselingkuh dengan Herodes dan menjadi isterinya. Semua orang bungkam terhadap masalah ini, kecuali Yohanes Pembaptis yang dengan berani menegor mereka. Matius 14:4 “Tidak halal engkau Herodias”, inilah teguran Yohanes buat Herodes. Akibat teguran yang disampaikan oleh Yohanes ini membuat Herodias sangat benci kepadanya, dan kemudian memasukkan Yohanes Pembaptis ke dalam penjara (Lukas 3:19,20). Bahkan ketika anaknya Salome menari-nari, raja Herodes dengan penuh suka-cita akan memberikan hadiah kepada anaknya. Kesempatan ini dipakai oleh Herodias untuk membalas dendam lamanya yang terpendam yakni membunuh Yohanes Pembaptis, walaupun dilakukan tidak secara langsung (Matius 14:1-12)

Wanita kreatif yang diharapkan dalam bagian ini tentunya mereka yang dapat menghasilkan hal-hal positif, yang sifatnya membangun, wanita yang sanggup mendorong semangat pelayanan sang suami. Masih ingat kisah Ayub bukan? Tatkala Ayub mengalami puncak pergumulan, sang isteri bukannya menghibur dan memberikan kekuatan, tetapi justru mematahkan semangatnya. Bagi Ayub isteri yang demikian sama dengan perempuan gila.

Mari kita lanjutkan melihat ada beberapa orang tokoh wanita di dalam Alkitab yang telah mengerjakan hal-hal yang positif:

4. Ester

Zaman Ester sebenarnya zaman yang sangat genting bagi orang-orangYahudi, sebab ada seorang panglima yang bernama Haman mau menghabisi mereka. Namun Ester sang tokoh wanita ini sangat berperan, ia memakai kesempatannya sebagai ratu untuk menyelamatkan bangsanya. Semua ini tentu tidak terlepas dari pertolongan dan kasih sayang Tuhan. Haman yang sudah membuat tiang gantungan untuk menggantung Mordekhai paman Esther, sekarang gantungan itu dipakai untuk menggantung dirinya. Esther telah melakukan suatu karya besar untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi.

ILUSTRASI TOKOH ALKITAB ESTER

5. Rut

Tatkala suaminya sudah mati, Rut mengajukan inisiatif sendiri untuk mengikuti mertuanya Naomi, di sini tidak ada unsur paksaan. Sebenarnya ia diperbolehkan bebas seperti Orpa, toh suami mereka sudah meninggal dan ia masih muda. Kalau berpisah dengan sang mertua, paling sedikit kesempatan untuk kawin lagi masih ada. Tetapi Rut memilih ikut Naomi, dia mengatakan pada Naomi “Bangsamu adalah bangsaku, Allahmu adalah Allahku, kemana engkau pergi kesitu aku pergi”. Suatu keputusan yang bagi orang-orang dunia sangat merugikan, tetapi Rut menganggap ini sebagai suatu keuntungan, sebab ada dasar kepercayaan yang ditanamkan oleh sang mertua yakni bersandar pada Allah. Itulah sebabnya Tuhan Allah senantiasa memberkatinya, sehingga akhirnya Rut boleh kawin dengan Boas.

6. Maria ibu Yesus

Maria ibu Yesus juga seorang wanita yang kreatif berinisiatif. Tatkala mereka diundang hadir dalam pesta pernikahan di Kana, tuan rumah itu kehabisan persediaan anggur. Lalu Maria berinisiatif meminta kepada Yesus untuk menolong. Di tempat inilah Yesus pertama kali mengadakan mujizat yakni AIR MENJADI ANGGUR.

Sekarang kita kembali kepada perempuan Sunem, dengan kekayaan yang ia miliki sebenarnya ia bisa hidup dengan gaya berfoya-foya, bersenang-senang menpergunakan uang dengan seenaknya. Perempuan Sunem ini tidak perlu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, tidak perlu mengantar anaknya ke sekolah, karena suaminya sudah tua maka ia juga tidak perlu mendampingi suaminya, cukup ditinggalkan bersama suster di rumah atau diserahkan ke Panti Jompo seperti yang dikerjakan oleh banyak isteri-isteri masa kini.

Bukankah kita bisa membayangkan dan membandingkan dengan cara wanita zaman modern seperti ini menghabiskan waktu? Ke Salon, Shopping, Senam Aerobic, Arisan dan sebagainya, tetapi tidak dengan perempuan Sunem ini; walaupun sesungguhnya konteks waktunya berbeda, saya percaya ada kegiatan-kegiatan duniawi yang dapat dikerjakannya pada saat itu. Wanita ini mempunyai wawasan perhatian yang sangat serius terhadap sekitarnya, ia peka terhadap keadaan lingkungan, namun tidak pernah berusaha mencampuri urusan orang lain. Dengan teliti ia selalu memperhatikan orang-orang yang melintasi rumahnya,namun ia bukan mata-mata atau diktektif. Kali ini ada seorang yang agak lain, bukan karena ia orang aneh; tetapi sifatnya sangat ramah dan baik tentunya yang telah menggerakkan wanita ini mengundangnya makan di rumah. Bukan hanya sekadar makan, tetapi juga tawaran menumpang di rumahnya; bahkan ia bermaksud mendirikan sebuah kamar untuk hamba Tuhan itu. Apa yang dipersiapkan oleh perempuan Sunem ini merupakan yang terbaik, ia mendirikan kamar yang permanen, bukan kamar darurat, artinya ia memberikan dan mengerjakan yang terbaik buat seorang hamba Tuhan.

Sekarang timbul pertanyaan? Pernahkah anda merencanakan dan mengerjakan sesuatu, baik itu karya yang kecil maupun yang besar untuk Tuhan dan hamba-Nya. Pernahkah anda mencoba untuk mengetahui sebenarnya apa yang sedang diperlukan oleh seorang hamba Tuhan di gereja kita lalu berusaha untuk menolongnya. Para pria karena tugasnya di kantor dan perusahaan biasanya tidak sempat memikirkan semua ini, dan hal ini memang sangat cocok dikerjakan oleh seorang wanita yang kreatif. Selain itu, pernahkah sebagai ibu rumah tangga, anda memikirkan suatu rancangan untuk masa depan keluarga anda? Permisi tanya, anak-anak anda itu ada di mana saat ini, sudah ke gereja belum? Lalu suami, ada di mana? Seringkali di jaman modern ini kita mengabaikan yang terpenting, kita lebih mengutamakan uang pada Tuhan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed