oleh

Tujuan dan Sejarah Penyusunan Alkitab

Banyak orang Kristen jika ditanya mengenai sejarah penyusunan Alkitab tidak mengetahui secara pasti. Maklum saja, pengetahuan sejarah penulisan Alkitab mengenai hal ini memang minim diketahui orang awam. Sebagian yang memilih untuk mengenyam bangku sekolah Alkitab bisa jadi mengetahui hal ini secara pasti. Namun tanpa mencari tahu lebih jelasnya tentu akan susah untuk mengetahuinya. Sehingga alangkah baiknya jika umat Kristen dapat bersama-sama mengetahui serta memahami sejarah penyusunan Kitab Suci ini sepenuhnya. Berikut di bawah ini sedikit penjelasan mengenai  sejarah penyusunan Alkitab.

Awal Mula Penyusunan Alkitab

Berbicara tentang sejarah penyusunan Alkitab memang cukup panjang. Dimulai dari pengumpulan surat-surat yang ditulis di Perjanjian Lama. Dimana sebagian besar surat tersebut ditulis dari masa 1500 SM hingga 400 SM. Oleh sebab itu Alkitab Perjanjian Lama telah banyak dibaca sebelumnya oleh orang-orang Yahudi yang secara tidak langsung terlibat dalam hal ini. Apalagi penyusunannya secara tidak langsung hanya tinggal mengambil dari tradisi Yahudi. Sehingga tidak banyak kesulitan. Namun setelahnya memasuki masa dan makna kelahiran Yesus Kristus, maka runutan pembuatan kitab di Perjanjian Baru dimulai dari Injil. Selanjutnya berupa kumpulan surat dari murid-murid Yesus yang berakhir pada kitab Wahyu. Adapun dalam penyusunan Perjanjian Baru ini butuh waktu hingga secara internasional menerima 27 surat yang masuk pada Perjanjian Baru. Dari sinilah maka Alkitab menjadi lengkap penyusunannya sehingga bisa digunakan untuk seluruh umat Kristen di dunia.

Tujuan Penyusunan Alkitab

Tentu Alkitab ini disusun dengan maksud yang baik. Termasuk untuk menuntun orang Kristen dalam mengenal serta lebih menyelami kehendak Tuhan. Oleh sebab itu cara berdoa yang benar sangat penting dalam cara membaca ayat Alkitab. Sehingga dapat memahami apa yang ingin Allah sampaikan. Untuk inilah penyusunan Alkitab memakan waktu yang panjang, supaya dapat menelaah kehendak Allah sepenuhnya. Sehingga dapat memberikan pandangan yang tepat pada umat Kristen akan apa yang Allah firmankan. Inilah pentingnya tujuan dan dasar penyusunan Alkitab yang sebaiknya tidak dilupakan, karena pada dasarnya Alkitab ini dibuat untuk memberikan tuntunan yang baik pada orang Kristen sepenuhnya.

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Alkitab sendiri pada dasarnya kini terbagi atas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tentu sebagian orang Kristen sudah mengerti perbedaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dari informasi di atas mengenai surat-surat yang ada di dalamnya serta tahun pembuatannya. Terutama bagi yang rajin tips rajin membaca Alkitab pasti sudah mengetahui bahwasanya saat ini terdapat 39 kitab Perjanjian Lama serta 27 kitab Perjanjian Baru. Sehingga tak heran jika membutuhkan waktu yang cukup panjang pula untuk bisa menuntaskan pembacaan Alkitab secara rutin.

Itulah sejarah penyusunan Alkitab mulai dari awal hingga akhir terbentuk. Tentunya rangkaian firman Tuhan ini merupakan harta yang cukup berharga yang diberikan Allah untuk umatNya. Oleh sebab itu setelah mengetahui latar belakang penyusunan serta sejarahnya, ada baiknya untuk kemudian juga tekun membaca serta menerapkannya. Berdoalah lebih dahulu dan minta petunjuk pimpinan karunia Roh Kudus, sehingga apa yang Allah ingin sampaikan pada diri kita dapat terlaksana dengan baik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed