Renungan Kristen tentang kaum ibu. Di pembahasan sebelumnya kami telah membagikan beberapa renungan kristen tentang kasih ibu. Di sana kami menceritakan mengenai betapa besar kasih seorang ibu yang tak dapat dibandingkan dengan kasih anak kepada ibunya.
Selain itu kami juga pernah membagikan mengenai renungan kristen tentang ibu hamil yang menyatakan bahwa ibu hamil merupakan satu sosok yang harus dijaga dan diperhatikan kesehatannya, mulai dari saat mereka mengandung hingga ketika hendak melahirkan.
Kaum ibu memang menjadi sosok yang spesial di mata Tuhan. Melalui merekalah para keturunan-keturunan calon pengikut Yesus lahir. Melalui mereka juga calon-calon pengikut Yesus mempelajari pentingnya kehidupan beragama, belajar, serta berkembang secara rohani.
Nah pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang kaum ibu. Mudah-mudahan renungan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih menyayangi makhluk yang lemah secara fisik ini.
Istri Bijak dan Prioritasnya
“Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.” Amsal 31:12.
Pada zaman sekarang banyak wanita Kristen yang tak hanya menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, namun juga berperan dalam pekerjaan di dunia luar, atau berkarir di sebuah perusahaan. Hal ini mengakibatkan para wanita mengeluh karena lelah fisik dan emosi.
Inilah saatnya bagi para wanita untuk mengoreksi komitmen dan tanggung jawabnya sesuai firman Tuhan, yakni menjalankan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan.
Dalam Amsal 31:10-31 dijelaskan hal-hal yang dipahami wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu mengurus suami, anak, rumah tangga, dan juga karir di luar rumah.
Seorang wanita yang bijak adalah wanita yang dapat menyeimbangkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu antara suami, anak, rumah tangga, dan diri sendiri. Sementara komitmen lainnya seperti berkarir di luar rumah adalah hal kedua yang memang penting, namun hanya sebagai pelengkap saja.
Tugas utama seorang wanita adalah berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Artinya, hidupnya harus tercurahkan untuk berbuat kebaikan kepada suaminya. Ia juga harus memahami tujuan utama Tuhan menciptakan dia, yaitu sebagai penolong laki-lai.
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18).
Menjadi penolong laki-laki tak membuat wanita berada di posisi lebih rendah, melainkan justru hal ini disebutkan dalam Alkitab sebagai seorang istri yang cakap, kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suamiya.
Menjadi penolong bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung, dan menguatkan suami dalam semua aspek kehidupannya, baik jasmani dan rohani. Memang hal itu tidak mudah, apalagi bila para wanita sudah mengenal suami dengan segala kelemahannya.
Salah satu langkah terbaik untuk mendukugn suami dan berbuat baikkepadanya adalah dengan menghormatinya serta senantiasa mendoakannya. Berdoa untuk suami sangat penting, supaya melalui kuasa Roh Kudus-Nya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi yang berkenan kepada Tuhan.
Menjadi Wanita Cakap
“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4.
Tak dapat dipungkiri bahwa hal pertama yang membuat pria terpikat kepada wanita adalah karena parasnya. Saat memilih wanita untuk dijadikan kekasih atau pasangan, seringkali yang diperlihatkan pria adalah kecantikan luarnya.
Namun karena hanya terpaku dan memperhatikan fisik semata, banyak pria terkecoh dan salah memilih pasangan sehingga pada akhirny mereka harus membayar harga seumur hidupnya, sebab ternyata kecantikan fisik tak bisa menjamin langgengnya hubungan.
Ternyata, memperbaiki karakter dalam diri wanita jauh lebih sulit dari memoles kecantikan fisik. Bagi wanita yang cantik secara fisik saja seharusnya tidak cukup, karena hal terpenting yagn mesti ada dalm diri mereka adalah kualitas hidup sesuai kebenaran firman Tuhan.
Arti cakap adalah sanggup melakukan sesuatu, memiliki kemampuan, tangkas, dan cekatan. Kecakapan seseorang akan terlihat dari perilaku hidup sehari-hari, termasuk dalam hal membangun hubungan dengan orang lain.
Apalah arinya memiliki kecantikan setinggi langit bila tak cakap dalam segala hal. Wanita yang cakap asti akan tercermin dari sikapnya. Ini berbicara mengenai karakter ataumoral yang baik seperti yang dimiliki Rut.
Sekalipun berasal dari bangsa moab, namun ia memiliki kualitas hidup yang mampu menjadi kesaksian bagi orang lain sehingga masyarakat Betlehem pun mengakui dan mengenal Rut sebagai wanita yang baik.
“…sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.” (Rut 3:11).
Wanita yang cakap adalah wanita yang baik, artinya bisa menjadi kesaksian bagi orang laindalam perkataan dan perbuatan. Ukurannya adalah dari apa kata orang kebanyakan, bukan menurut diri sendiri. Wanita yang cakap adalah wanita yang tak sekedar pandai berdandan, melainkan berbudi pekerti yang baik.
“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Amsal 31:10.
Komentar