oleh

Ayat Alkitab untuk Hari Minggu

Berikut adalah kumpulan ayat emas Alkitab atau firman Tuhan tentang hari Minggu yang dirangkum dari berbagai sumber, yang menarik, memotivasi, dan menginspirasi, silahkan simak pembahasannya di bawah ini.

Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Lukas 14:11

Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan, tetapi mereka di bentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata. Jangan menyerah sewaktu kita merasa seakan semua sulit untuk kita jalani, percayalah bahwa TUHAN akan memberikan kemampuan kepada kita untuk menjalaninya. Bersama Tuhan Yesus kita menjadi orang yang hebat, lebih dari pemenang.
Ibrani 11:23-29

Ada banyak hal yang tidak dapat kita lakukan, tetapi kita dapat melakukan hal-hal yang dapat kita lakukan. Mari kita mendorong diri kita untuk fokus kepada potensi diri kita daripada keterbatasan kita.
Roma 12:4

Dari air kita belajar ketenangan. Dari batu kita belajar ketegaran. Dari tanah kita belajar kehidupan. Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri. Dari padi kita belajar rendah hati. Dari Tuhan kita belajar tentang kasih saying yang sempurna. Melihat ke atas: memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah: bersyukur atas semua yang ada. Melihat ke samping: semangat kebersamaan. Melihat ke belakang: sebagai pengalaman berharga. Melihat ke dalam: untuk introspeksi. Melihat ke depan: untuk menjadi lebih baik.
Filipi 4:8

Jadilah seperti akar yang gigih mencari air, menembus tanah bebatuan yang keras demi mengupayakan kehidupan. Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah dan berbuah manis, mendapat pujian. Namun akar tidak pernah iri. Ia tetap tersembunyi dalam tanah. Itulah makna dari sebuah pengorbanan yang tulus.
Galatia 5:22-23

Milikilah pengendalian penuh atas perkataan kita. Biar perkataan kita bisa membawa damai sejahtera untuk sesama, sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui kehidupan kita.
2 Timotius 2:16

Sifat benda cair/fluida adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah. Begitu juga minyak di kepala Harun, pasti mengalir turun dan butiran-butiran air di dataran Hermon pasti turun ke dataran yang lebih rendah. Mengapa demikian? Karena sifatnya memang demikian. Lalu bagaimanakah sifat orang yang mendapat kehidupan kekal? Jawabnya mudah saja, yaitu mereka yang hidup rukun dengan sesama tanpa keretakan.
Mazmur 133

Ketika Tuhan mengurangi sumber daya dari 32 ribu orang menjadi 300 orang, itu bukanlah hukuman. Hal itu merupakan persiapan bagiNya untuk dimuliakan melalui hidup umatNya, pada saat umatNya bersedia mengakui dan mempercayai kuasaNya. Dalam kehidupan iman kita, sumber daya kita dapat menjadi “musuh” dari kepercayaan. Tuhan ingin kita bersandar kepadaNya.
Hakim-hakim 7:2-7

Yesus dicobai di tiga tempat, yaitu: (1) Padang gurun, yang melambangkan daerah miskin karena tidak ada makanan, (2) Tempat yang tinggi, yang melambangkan daerah yang kaya, (3) Yerusalem di bubungan Bait Suci, yang melambangkan daerah suci/tempat ibadah. Disinilah Iblis memutarbalikkan ayat-ayat suci. Demikian juga dengan kita, saat kita miskin/menderita, Iblis mendorong kita agar mujizat terjadi. Saat kita sukses/kaya, Iblis mendorong kita agar memuji dia. Saat di tempat ibadah / suci, Iblis mempengaruhi kita dengan meminjam ayat-ayat suci Tuhan.
Lukas 4:1-13

Kita tidak boleh bermegah / bersandar kepada sumber daya yang ada pada kita, misalnya: keuangan, kesehatan, kecerdasan atau sistem organisasi kita yang kuat. Tetapi Tuhan ingin kita bermegah karena kita mengenal karakterNya. Menurut 1 Korintus 2:6-16, kita dapat memahami karakterNya melalui rohNya. Jadi kita boleh bermegah karena kekuatan Roh Tuhan.
Yeremia 9:23-24

Dulu Bait Tuhan adalah sebuah bangunan buatan manusia dan didalamnya ada loh batu yang di tulis oleh jari Tuhan. Sekarang kitalah Bait Tuhan, pada loh hati kita Tuhan menuliskan firmanNya dan RohNya bersemayam dalam kita.
2 Korintus 3:1-6

Firman Tuhan bukanlah kata-kata mutiara atau hasil karya sastra dan sejenisnya, tetapi firman Tuhan adalah kekuatan dan pengertian tentang sifat Tuhan
2 Timotius 3:16

Kebanyakan kesaksian dari kita umumnya selalu diawali dengan rasa takut/kuatir. Tetapi ternyata apa yang ditakutkan/dikuatirkan tidak terjadi. Mengapa? Karena kalau kita berserah kepadaNya, maka Roh Damai Sejahtera akan bekerja melampaui akal dan pikiran.
Filipi 4:6-7

Daniel mengandalkan Tuhan dalam hal: (1) Potensi yang dimiliki, (2) Peluang-peluang yang ada, (3) Penyelesaian permasalahan yang dihadapi. Andalkan Tuhan dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun! Dia tidak dibatasi ruang, waktu, dan kondisi. Dia maha hadir, Dia ada di tengah-tengah kita.
Daniel 2:19-22

Bayangkan!! Kalau kita memakai baju/jubah tanpa ikat pinggang, pasti tidak pantas dan kita merasa malu. Kitalah ikat pinggang bagi Tuhan. Kalau dalam kerohanian kita lapuk sama artinya mempermalukan Tuhan, karena ikat pinggangNya lapuk tidak bisa dipakai. Bukankah kita harus mempermuliakan Tuhan sehingga Dia berwibawa dengan Jubah KebesaranNya?
Yeremia 13:1-11

Keberanian percaya kita kepadaNya ialah bahwa Dia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.
Matius 6:10

Garam yang hambar tidak ada gunanya. Pelita yang di tutup gantang juga tidak ada gunanya. Begitu juga kita, kalau perbuatan baik kita tidak di lihat orang sehingga mereka tidak memuliakan Bapa di Sorga, maka kita pun tidak ada gunanya. Kita berguna jika perbuatan kita di lihat orang, sehingga mereka yang melihatnya memuliakan Bapa di Sorga.
Matius 5:13-16

Saat tidak ada jalan, Tuhan membuat jalan. Dia membuat jalan bukan di darat, tetapi di laut. Bukan pula di air yang tenang, tetapi di air yang hebat. Jalan yang Dia buat untuk menyelamatkan umatNya, sekaligus membinasakan musuhNya. Ingat!! Di dalam situasi yang berkecamuk dan tidak ada jalan, Dia pasti buka jalan dengan caraNya yang ajaib.
Yesaya 43:15-17

Kita tidak perlu takut, karena: Yesus sudah menebus kita dan kita menjadi milikNya, Dia menyertai kita, Dia akan mencurahkan RohNya kepada yang merasa membutuhkan. Kita adalah saksi-saksiNya.
Yesaya 43-44

Di balik berkat yang kita terima, tersimpan tanggung jawab untuk berbagi dengan sesama. Kita di pilih untuk menjadi penyalur berkat, bukan menjadi penimbun berkat. Dengan memberi kita mendapat, dengan menahan berkat, justru kita akan kehilangan.
Amsal 11:24-25

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed