Pernikahan adalah tempat petualangan yang mengasyikkan yang dimana hanya dua orang dewasa saja yang boleh memasukinya. Petualangan ini memakan waktu sangat lama yakni seumur hidup. Tawa dan tangis sudah pasti ada. Dalam kesepakatan yang senantiasa dilakukan, terkadang ada perbedaan pendapat dan hal-hal yang membuat satu pihak merasa kesal atau marah dengan pasangannya.
Terkait hal yang ditulis terakhir, Alkitab ternyata memiliki panduan atau lebih tepat jalan keluarnya. Berikut adalah lima ayat yang dimaksudkan.
- Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.Efesus 4:26
- Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.”Mazmur 37:8
- Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”Matius 19:6
- Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.1 Korintus 7:3, 5
- dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.1 Petrus 3:9
Beberapa ayat memang tidak ditujukan langsung kepada suami atau istri, tetapi kepada individu. Sebagai pribadi, suami dan istri termasuk di dalamnya.
Berharap ayat-ayat ini bukan sekedar jadi pengetahuan, tetapi bisa kita sama-sama renungkan dan terus ingat sepanjang hayat.
Komentar