oleh

Bisakah Poligami di Agama Kristen?

Ayat Alkitab Tentang Poligami – Modal utama pernikahan adalah cinta, bukan agama. Cinta membuat hidup jauh lebih berwarna, cinta hanya untuk mereka yang berani.

Lantas, bagaimana jika cinta itu kemudian dibagi? Apa pandangan Alkitab tentang poligami? Beberapa tokoh Alkitab melakukan poligami, apakah Allah mengijinkannya?

Beberapa pertanyaan di atas sering kali dijumpai dalam beberapa topik diskusi, khususnya cinta, pernikahan dan poligami. Dalam agama Islam, menurut Al-Quran poligami diperbolehkan asal memenuhi syarat yang Tuhan tetapkan. Namun, banyak orang menolak sistem poligami, baik Islam maupun Kristen.

Dikisahkan dalam Alkitab mengenai beberapa tokoh terkenal yang melakukan praktik poligami, beberapa di antarnya adalah Abraham, Yakub, Elkana, dan Daud. Jika tokoh dalam Alkitab saja melakukan poligami, bukankah Tuhan mengijinkan kita melakukan hal yang sama?

Berikut ini beberapa Ayat Alkitab yang mengambarkan praktik poligami:

Kejadian 4:19 – Lamekh mengambil isteri dua orang yang satu namanya Ada, yang lain Zila.

Kejadian 6:2 – Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

2 Tawarikh 11:21 – Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya–ia mengambil delapan belas isteri b dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.

2 Samuel 12:8 – Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.

Hal ini sama dengan perilaku bohong oleh manusia, baik saya dan kamu pasti pernah berbohong, namun apakah Tuhan menyukai hal tersebut? Jawabannya, tentu tidak!

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Kejadian 2:24

Pada awalnya, Tuhan tidak memperkenankan poligami, melainkan monogami, hal ini dibuktikan melalui penciptaan Adam dan Hawa. Tuhan sendiri selalu mengarahkan umat-Nya untuk kembali kepada dasar kebenaran yang sudah Dia tetapkan sebelumnya.

Barulah saat manusia jatuh dalam dosa, Tuhan mengijinkan dosa dan kesalahan itu terjadi.

Ketika Yesus datang, Tuhan kembali ke rencana awalnya yaitu monogami. Yesus menyelesaikan tugasnya, yaitu mengatur ulang waktu dan mempertegas monogami (menikah dengan satu istri).

Memasuki era Kristen modern, kini poligami benar-benar dilarang. Umat Kristen menjunjung tinggi pernikahan sekali seumur hidup.

Tuhan menunjukan kuasanya dalam pernikahanl. Jika zaman dahulu poligami dianggap lumrah, maka dengan kesetiaan dan kebijaksanNya Tuhan memperbaiki sesuatu yang begitu rusak untuk diperbaiki. Pada intinya Tuhan tidak mengijinkan poligami, melainkan manusia dengan kehendak bebasnya yang mendorong hal itu terjadi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed