oleh

Hukum Bayi Tabung Menurut Agama Kristen

Memperoleh keturunan memang keinginan semua pasangan, sehingga seringkali banyak juga yang mengusahakan bayi tabung sebagai salah satu caranya. Namun banyak umat apologetika Kristen yang belum paham benar tentang hukum bayi tabung menurut Kristen.

Terutama dari segi alkitabiah, apakah hal ini diperbolehkan atau tidak. Jika boleh apa yang menjadi dasar bahwa rekayasan tersebut bisa dilakukan. Oleh sebab itu jika butuh informasi lebih jelas, berikut ini beberapa penjelasan hukum bayi tabung menurut Kristen, terutama dari sudut pandang Alkitab.

1. Sepuluh Perintah Allah

Dalam bayi tabung ada konsep bahwa hanya benih terbaik yang akan terbuahi dari sekian macam benih yang diberikan. Di satu sisi ini artinya bahwa benih ada yang terbunuh atau sengaja di bunuh untuk memilih yang baik. Padahal konsep dari sepuluh perintah Allah sudah jelas, jangan membunuh. Maka larangan membunuh dalam Alkitab sekecil apapun tidak dikehendaki oleh Allah.

Oleh karena itu sebaiknya berdoa lebih dahulu sebelum memutuskan bayi tabung supaya hal ini tidak terjadi. Namun di sisi yang lain konsep bahwa anak adalah anugerah dan telah dirancangkan oleh Allah membuat bayi tabung juga bukan kesalahan mutlak. Disinilah kebijaksanaan dan tuntunan Roh Kudus bekerja.

2. Perzinahan

Awal mula bayi tabung adalah dari memberikan benih melalui sperma dan sel telur yang dibuahkan secara rekayasa. Padahal pada masa perjanjian lama ada tertulis di Alkitab Kejadian 38:9 “Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.”

Hal ini bukanlah hal yang disukai oleh Allah. Sehingga prinsip mendapatkan bayi tabung harus melalui manfaat berdoa bagi orang Kristen lebih jauh apakah sesuai kehendak Allah, karena Allah tidak ingin apa yang dilakukan Onan dilakukan kembali oleh umatNya saat ini.

3. Kekudusan

Menjaga kekudusan di Alkitab sangat ditekankan. Padahal proses memperoleh bayi tabung adalah cemar dan najis. Segala sesuatu yang cemar dan najis berarti tidak sesuai dengan makna baptisan kudus bagi orang percaya, sehingga dibenci oleh Allah. Oleh sebab itu sebaiknya pikirkan lebih dalam akan firman Allah sebelum memutuskan melakukan bayi tabung dalam hal memperoleh keturunan.

4. Penyerahan Diri

Sebaiknya jika memang ingin memiliki keturunan cukup berdoa dan melakukan penyerahan diri pada Allah. Dengan berserah maka Tuhan pasti tidak tinggal diam dan mendengarkan makna doa Bapa Kami yang dimintakan. Oleh karena itu sebelum memutuskan bayi tabung cobalah untuk lebih bertekun dahulu dan berserah pada kehendak Allah dalam hidup ini.

5. Iman Kepada Allah

Memperoleh keturunan melalui bayi tabung juga berarti menguji hubungan iman dengan kesehatan tubuh kepada Allah. Karena Allah menjanjikan keturunan yang benar melalui kandungan dan rahim seorang ibu. Bukan melalui proses yang dipaksakan. Karena itu jika memang beriman pada Allah, percaya bahwa Allah akan memberikan sesuai yang kita harapkan termasuk keturunan.

Itulah beberapa hukum bayi tabung menurut Kristen, terutama dari sudu pandang Alkitab yang jelas menyatakan kebenaran yang mutlak. Memperoleh keturunan bagi suami istri bukan sesuatu yang dilarang oleh Tuhan. Namun cara memperoleh harus dipahami lebih jauh. Ingat firman Allah, 1 Korintus 10:23 “Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” Jadi di saat keputusan terakhir mengharuskan bayi tabung, hendaknya uji terlebih dahulu iman kepada Tuhan. Uji lebih dahulu kehendak Allah. Percayakan tuntunan tujuan karunia Roh Kudus dalam memutuskan kondisi tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed