Alkitab berisi semua hal yang perlu kita baca guna mengerti maksud dan keinginan Tuhan akan diri kita. Seringkali tentunya Anda melihat bahwa banyak sekali orang mengambil satu atau beberapa ayat dalam Alkitab untuk membuat renungan singkat kristen baik itu bagi dirinya sendiri maupun sesamanya. Isi dari Alkitab itu sendiri banyak juga yang berupa perumpamaan untuk membuat kita lebih mengerti maksud dari isi Alkitab itu sendiri. Dan tentunya, semua perumpamaan – perumpamaan itu baik adanya dan bertujuan untuk membantu manusia kembali dekat kepada Allah. Berikut ini saya akan membagikan beberapa ilustrasi Alkitab yang bisa menjadi pengingat bagi Anda dalam menjalani kehidupan sehari – hari.
1. Lalang diantara gandum
Untuk perumpamaan ini sendiri Anda bisa menemukannya pada Injil Matius 13: 24-30; 36-43. Perumpaan ini menjelaskan tentang tumbuhan gandum yang tumbuh bersama dengan lalang. Pada perumpamaan ini orang – orang yang percaya kepada Tuhan diibaratkan sebagai gandum. Sedangkan orang – orang jahat diibaratkan sebagai lalang. Kedua jenis orang ini akan hidup berdampingan dan memberikan dampak kepada satu sama lain baik itu dampak baik maupun dampak buruk. Tuhan tidak membinasakan orang – orang jahat karena Tuhan masih memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertobat. Dan adanya keberadaan orang – orang jahat yang terpengaruh oleh pengaruh iblis juga bisa menjadi salah satu tantangan bagi para orang beriman. Dan pada akhir jaman maka barulah Tuhan akan menghakimi kedua jenis orang tersebut.
2. Penabur
Ilustrasi Alkitab selanjutnya adalah mengenai penabur. Anda tentunya pernah membaca perumpamaan ini pada Injil Matius 13:1-9; 18-23. Pada Injil ini maka Anda akan membaca mengenai biji yang ditaburkan pada tiga tempat yang berbeda. Hasil akhirnya, ada biji yang mati, biji yang tumbuh subur dan menjadi berbuah, dan biji yang tumbuh sesaat lalu pada akhirnya mati. Pada perumpaan ini, biji – biji yang ditaburkan sebenarnya adalah firman – firman Allah sendiri. Dan media tumbuhnya biji itu adalah manusia sendiri. Dalam kenyataan yang terjadi di dunia, ada sekelompok manusia yang menerima firman Tuhan dengan baik dan menerapkannya. Ada juga yang menolaknya, dan ada juga yang pada awalnya menerima tetapi pada saat berada dalam keadaan terhimpit, orang tersebut menjadi murtad. Murtad sendiri berarti bahwa seseorang tersebut memilih untuk berpindah agama dan hukum pindah agama dalam kristen tentunya memiliki beberapa konsekuensi yang bisa didapatkan oleh orang tersebut.
3. Perjamuan kawin
Mungkin jenis perumpamaan ini adalah perumpaan yang bisa dibilang cukup terkenal dibandingkan perumpamaan – perumpamaan Yesus yang lain. Pada perumpamaan ini Anda akan mengenal dan mendengar lagi suatu pernyataan yang terkenal yaitu, banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Pada perumpamaan perjamuan kawin yang terdapat pada Injil Matius 22:1-14 ini menceritakan tentang seorang raja yang mengundang banyak orang untuk datang ke pesta perjamuan kawin anakNya. Tetapi banyak dari para tamu undangan yang menolak kerasa untuk datang ke pesta tersebut. Bahkan, ada juga yang datang ke dalam perjamuan kawin tersebut dengan menggunakan pakaian yang tidak pantas. Pesan yang ingin disampaikan disini adalah Tuhan membuka jalan dan kesempatan bagi semua orang untuk kembali kepada jalan kebenaran. Sayangnya, tidak semua orang mau menerima tawaran ini dan banyak juga yang berpakaian secara rohani seadanya saja tanpa berusaha memperbaiki diri untuk lebih memantaskan diri menghadap Tuhan.
4. Gadis – gadis bijaksana dan gadis – gadis bodoh
Gadis – gadis bijaksana dan gadis – gadis bodoh adalah ilustrasi Alkitab yang selanjutnya. Dalam perumpamaan yang bisa Anda temukan pada Injil Matius 25:1-13 ini Anda akan menemui 5 gadis bijak dan 5 gadis bodoh. Kesepuluh gadis tersebut memiliki tanggung jawab sebagai pendamping yang bertugas untuk menemani sang mempelai wanita sampai sang mempelai pria datang menjemput mempelai wanitanya. Sang mempelai pria datang pada malam hari dan kelima gadis bijak ini telah mempersiapkan minyak yang cukup untuk membantu pelita yang dibawanya tetap menyala. Sedangkan, para gadis bodoh ini malah kebingungan karena tidak membawa cukup minyak dan harus pergi mencari minyak dan pada saat mereka kembali mereka mendapati bahwa pintu telah tertutup. Yang ingin disampaikan oleh Yesus disini adalah, kedatangan Yesus yang kedua kali tidak dapat diprediksi dan oleh karena itu sebaiknya kita berjaga – jaga dengan sungguh untuk menyambut kedatangan Yesus yang tidak terduga itu.
5. Talenta
Perumpamaan tentang talenta yang bisa Anda jumpai pada Injil Matius 25:14-30 ini mungkin juga sering Anda dengar. Pesan yang bisa diambil dari perumpamaan ini adalah bagaimana kita sebagai manusia mengembangkan segala sesuatu yang telah Tuhan berikan demi mencapai Kerajaan Sorga. Talenta itu adalah berupa segala jenis sumber daya alam, bakat, dan talenta yang diberikan Tuhan pada kita. Mengembangkan talenta yang kita miliki sama saja kita melakukan hal yang benar seperti yang dilakukan oleh kedua hamba pada Injil Matius yang mengembangkan talenta yang mereka terima yaitu sebesar 5 talenta dan 2 talenta. Menolak untuk mengembangkan talenta yang telah diberikan pada kita sama saja artinya kita melakukan perbuatan salah seperti yang dilakukan oleh hamba yang hanya memiliki 1 talenta. Hamba jahat ini menolak kebaikan Tuhan hanya untuk memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Buah-buah Roh Kudus dapat kita rasakan apabila kita memilih menjadi seseorang yang bertanggung jawab akan talenta yang kita miliki dan berusaha untuk mengembangkannya.
6. Orang Samaria yang baik hati
Ilustrasi Alkitab selanjutnya yang tidak kalah populernya dengan ilustrasi – ilustrasi lainnya adalah ilustrasi tentang orang Samaria yang baik hati. Menurut pandangan saya sendiri, mungkin kalimat yang tepat untuk menggambarkan iustrasi ini adalah jangan menghakimi sesuatu hanya berdasarkan apa yang Anda lihat. Injil Lukas 10:25-37 yang menyajikan perumpamaan tentang orang Samaria ini adalah salah satu bukti bahwa Anda tidak seharusnya menilai sesuatu berdasarkan apa yang Anda lihat. Pada bacaan Injil ini diceritakan sebuah perupamaan dimana seorang Samaria menyelamatkan seseorang yang hampir mati karena kerampokan. Sebelum orang Samaria itu datang, telah ada seorang imam dan seorang lewi yang hanya melihat dan melewati korban perampokan yang hampir mati itu. Pesan yang ingin disampaikan dari perumpamaan ini sebenarnya adalah dimana kita harus menolong sesama tanpa memandang latar belakang mereka. Karena pada jaman Tuhan Yesus, orang Israel tidak akan mau membantu orang lain yang tidak berasal dari kaum yang sama yaitu kaum Israel.
7. Anak yang hilang
Pada Lukas 15:11-32 Anda akan menemukan perumpamaan mengenai anak yang hilang. Seperti yang telah Anda tahu, perumpamaan ini menceritakan dimana ada seorang bapa yang membagikan harta warisannya kepada kedua anaknya setelah anak bungsunya meminta bagian harta warisan yang layak ia dapatkan. Si bungsu meminta warisan ini bahkan pada saat bapanya masih hidup. Setelah mendapatkan harta bagiannya, si bungsu pergi jauh ke negeri orang dan berfoya – foya mengunakan uang warisan tersebut. Setelah harta yang ia dapatkan habis dan hidupnya menjadi semakin terpuruk, si bungsu teringat kembali akan bapanya dan kembali lagi kerumah bapanya untuk menjadi salah satu pekerja bapanya.
Melihat kembalinya putra bungsunya, si bapa ini lantas tidak mengacuhkan atau membenci kepulangan putranya tersebut. Ia malah menyambutnya dengan meriah, memberikan makanan dan pakaian terbaik, serta menggelar pesta akan kembalinya si bungsu. Sama seperti bapa si bungsu ini, Bapa kita di sorga juga memiliki kasih yang besar terhadap orang – orang yang berdosa. Allah Bapa selalu mengharapkan kita para pendosa untuk kembali kepadaNya karena Ia akan selalu menerima kehadiran kita kembali kepadaNya. Untuk itu, kita perlu untuk melakukan pertobatan dan menyesali semua perbuatan – perbuatan kita.
8. Orang kaya dan Lazarus
Perumpamaan mengenai orang kaya dan Lazarus ini menceritakan tentang kedua kondisi tokoh ini. Semasa hidupnya, orang kaya selalu berfoya – foya dan tidak mau memperhatikan keadaan Lazarus yang miskin penuh borok, dan memerlukan makanan. Pada akhirnya, baik orang kaya dan Lazarus meninggal dunia dan pergi ke dunia orang mati. Ada keadaan yang berbeda juga yang dialami oleh kedua tokoh ini. Orang kaya tersebut kini masuk ke dalam neraka dan merasakan siksaan yang menyiksa dirinya hingga ia meminta Abraham agar Lazarus bisa mencelupkan jarinya kedalam air dan menyejukkan lidahnya.
Sedangkan Lazarus sendiri berapa didalam Kerajaan Sorga dan berada dipangkuan Abraham, menikmati kebahagiaan abadi bersama Bapa di surga. Yang saya tangkap dan ingin saya bagikan disini adalah hanya karena Anda telah mempercayai Kristus sebagai Juruselamat, bukan berarti Anda bisa menjamin keselamatan Anda dan masuk kedalam surga tanpa mengamalkan perintah – perintah Allah. Mempercayai Yesus saja tidak cukup, melainkan Anda harus mengamalkan dan meneladani semua ajaran – ajaran baik yang telah Ia ajarkan. Lazarus adalah salah satu dari sekian tokoh – tokoh Alkitab yang membantu mengajarkan kita akan kerendahan hati dan sikap yang mau menerima keadaan seraya tetap bersyukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang kita miliki.
Jadi itulah beberapa ilustrasi Alkitab yang bisa saya bagikan kepada Anda. Semoga dengan memahami beberapa ilustrasi atau perumpamaan diatas, Anda semakin dibukakan kesadarannya untuk mau semakin mendekat pada Tuhan. Dan dengan semakin dekat dengan Tuhan dan menlakukan komunikasi denganNya, semoga Anda bisa juga merasakan manfaat berdoa bagi orang kristen yang luar biasa. Terima kasih untuk tetap setia bersama kami, semoga semua artikel yang kami sajikan bisa membantu Anda untuk menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan.
Komentar