Ketika kamu membaca judul di atas, kamu pasti sudah bisa menebak bahwa kalimat itu adalah penggalan dari “Doa Bapa Kami” yang diajarkan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya ini:
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Matius 6:9-13
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta pengampunan kepada Tuhan, namun dengan bercermin kepada diri sendiri, bahwa kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita terlebih dahulu.
Tentu setiap orang mau agar dosa-dosanya diampuni dan menerima anugerah keselamatan dari Tuhan. Namun bagaimana dengan bagian yang harus kita lakukan, yaitu untuk mengampuni orang lain?
Mengampuni adalah hal sulit, dan Yesus pun tahu hal ini, oleh sebab itu setelah Ia mengajarkan doa tersebut, Yesus berkata :
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Matius 6:14-15
Pengampunan, penghapusan hutang
Kata mengampuni dalam ayat di atas menggunakan kata Yunani “aphiemi” yang artinya adalah meninggalkan, melepaskan, membuangnya, atau memutuskan hubungan seperti seorang suami menceraikan istrinya. Namun “aphiemi” bisa juga berarti membebaskan hutang, atau menyerah, tidak menyimpannya lagi.
Sedangkan kata kesalahan kata Yunani yang digunakan dalam ayat 12 adalah “opheilema” (ofeilhma) yang berasal dari kata dasar “opheilo” (ofeilw) yang berarti hutang, atau berhutang, dan pada masa Yesus biasa digunakan untuk merujuk pada kata dosa.
Jadi dengan kata lain, Yesus menegaskan bahwa jika kamu mau hutang yang mengikatmu atau dosamu dihapuskan atau maka kamu harus juga menghapuskan hutang/dosa orang kepadamu.
Hal ini selaras dengan ilustrasi yang Yesus ajarkan dalam Matius 18:21-35, saat Petrus bertanya berapa kali dia harus mengampuni saudaranya jika ia berbuat dosa kepadanya.
Hamba yang jahat yang sudah berhutang kepada raja 10.000 talenta, namun tidak mau mengampuni temannya yang cuma berhutang 100 dinar, pada akhirnya dijatuhi hukuman hingga ia melunasi hutangnya.
Jika diijinkan menggunakan kata-kata saya sendiri, saya menggambarkannya seperti ini : Orang yang tidak memiliki belas kasihan, tidak layak menerima belas kasihan.
Pada akhir kisah yang diceritakan-Nya, Yesus merangkumnya dengan berkata, “Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35)
Pengampunan yang sempurna
Tentang berapa kali kamu harus mengampuni, tentu sudah mendapatkan jawaban dari Yesus sendiri, yaitu 7×70=490 kali. Ada banyak pengajar Alkitab menghubungkan angka 490 dengan kata Ibrani “tamim” תָּמִים yang berarti sempuna,tak bersalah, dan utuh. Jadi pengampunan kita pada saudara kita yang tanpa batas itu akan membawa “kesempurnaan” atau pemulihan sehingga kita menjadi utuh.
Tapi bagaimana kita bisa melakukan pengampunan seperti ini?
Sebagai manusia, ketika seseorang menyakiti saya, maka saya akan berkata, “Cukup, tiga kali adalah pengampunan maksimal yang bisa saya berikan.”
Ya, saya masih jauh dari Rasul Petrus yang bisa memberi angka 7 kali kepada Yesus. Tetapi Yesus memberi kita standar yang lebih tinggi lagi, 7 x 70 kali, pengampunan yang sempurna, berapa kalipun dibutuhkan. Apakah saya dan kamu bisa melakukannya?
Tentu tidak.. Jika dengan kekuatan kita sendiri. Itu sebabnya kita membutuhkan Tuhan dan melekat terus kepada-Nya sehingga kita bisa mengalirkan kasih-Nya kepada orang-orang yang melukai kita.
Inilah kasih Tuhan bagimu, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8).
Yesus sudah mati dan menebusmu dari dosamu, datanglah kepada-Nya dan alamilah kasih Tuhan itu. Percayalah, ketika kamu telah mengalami kasih Tuhann ini, maka kamu akan dimampukan oleh Roh Kudus untuk mengampuni orang-orang yang menyakitimu.
Sumber : Jawaban.com
Komentar