oleh

Apakah Lucifer dan Iblis Sama Atau Berbeda Menurut Alkitab?

Siapa itu Lucifer menurut Alkitab? Kebanyakan orang menyamakan Lucifer adalah sebutan bagi iblis, ternyata keduanya berbeda bahkan ada Santo yang bernama Lucifer. Dasar ilmu yang setiap orang tahu, ialah malaikat membimbing kita kepada kebenaran sekaligus mendekatkan manusia kepada Tuhan, sedangkan Iblis adalah entitas yang menghasut manusia untuk jauh dari-Nya.

Apakah Lucifer adalah Iblis itu sendiri?

Kata Lucifer sendiri tidak selalu berkonotasi negatif, juga Lucifer bukanlah nama iblis atau setan karena keduanya berbeda. Kata Lucifer yang menggambarkan sosok iblis didasari oleh tafsiran theolog barat, dan tidak tertulis dalam bahasa asli maupun di Tanakh.

Untuk kasus malaikat dan iblis, sebenarnya tidak salah jika dibedakan berdasarkan sifat baik dan buruknya. Namun, tahukah kamu bahwa iblis sendiri mulanya adalah malaikat.

Wahyu 12:7-9

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Ayat di atas sedikit menggambarkan peperangan yang ada di sorga. Diceritakan bahwa peperangan terjadi antara Mikhael dan naga. Berdasarkan tambahan kata “malaikat-malaikatnya” baik pada Mikhael dan iblis, banyak orang menyimpulkan bahwa iblis dahulu adalah malaikat.

Malaikat diciptakan Tuhan tanpa cela, namun Allah tidak memaksakan mereka untuk memuliakan-Nya sama halnya dengan manusia. Malaikat yang memilih untuk meninggalkan Allah inilah yang kemudian kita kenal sebagai iblis. Prinsip ini kemudian menerangkan bagaimana asal-usul Lucifer dalam Alkitab.

Asal-usul Lucifer

Kata Lucifer sebagai sesuatu yang berarti setan/iblis, populer di dunia Kristen Barat. Dan karenanya juga populer di Indonesia, sebab kekristenan Indonesia berasal dari Barat. Kata Lucifer dilekatkan kepada sosok iblis mantan malaikat Allah yang diusir ke bumi, hanyalah produk tafsiran belaka.

Istilah Lucifer pertama kali dipakai oleh St.Jerome untuk menerjemahkan bahasa asli (הֵילֵל – HEYLEL) atau dalam bahasa Yunani (“φωσφορος – phôsphoros”) ke bahasa Latin. Dan Santo Jerome tidak mengartikannya sebagai nama dari sesosok iblis. Sebab secara harfiah, HEYLEL alias phôsphoros alias Lucifer berarti; Terang, The Father of Light, Putra Fajar, Bintang Fajar, Bintang Timur, yang digunakan sesuai konteks ayat.

Yohanes 8:12

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Kalimat Akulah terang dunia jika dilihat dari bahasa asli dan Yunani, juga menggunakan istilah “phôs” yang makna harfiah nya sama dengan Lucifer. Karena memang Yesus adalah Allah dan Allah adalah Bapa dari segala terang, dasar dari segala terang, dan terang dunia.

1 Yohanes 1 : 5

Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Yakobus 1:17

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Lucifer yang diartikan oleh masyarakat umum sebagai iblis sebetulnya salah karena keduanya berbeda. Seperti yang disinggung sebelumnya, mantan malaikat Allah yang diusir dari surga ke bumi adalah iblis.

  1. Lucifer pada Yehezkiel 28 disebutkan sebagai raja Tirus. Ia diciptakan dengan sempurna, penuh hikmat, dan maha indah seperti malaikat.
  2. Lucifer dalam Alkitab juga dikenal sebagai Bintang Fajar. Hal ini sesuai dengan arti nama Lucifer dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Latin pun, Lucifer berasal dari dua
  3. kata yaitu lux/lucis yang berarti cahaya dan ferre yang berarti membawa sehingga Lucifer dikenal sebagai pembawa cahaya.
  4. Lucifer dikenal sebagai malaikat dengan status tertinggi dalam kerajaan sorga.
  5. Lucifer pada akhirnya memilih untuk meninggalkan Tuhan dan menjadi iblis.
  6. Lucifer meninggalkan Tuhan dengan kesombongannya. Dr. Willmington dalam bukunya berjudul Doctrine of The Satan mengatakan bahwa Lucifer begitu sombong, merasa mampu menyamai Allah.
  7. Meskipun Lucifer yang memilih untuk meninggalkan Allah, tetapi Allah sendiri yang membuang Lucifer dari kerajaan sorga. Lucifer tidak lagi memenuhi syarat masuk surga menurut Alkitab.

Jika ditelusuri lebih lanjut, Lucifer bukan merupakan tokoh di dalam Alkitab maupun raja dari iblis. Nama Lucifer bahakan tidak tertulis dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Lucifer merupakan makhluk mitologi dalam konteks penafsiran dan daerah tertentu dengan beragam terjemahan. Jadi, tidak ada penjelasan tentang Lucifer di Alkitab mengingat nama tersebut bukanlah tokoh antagonis dari umat Nasrani, melainkan makhluk mitologi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed