oleh

Ayat Alkitab Tentang Rayakan Pernikahan

Bayangkan sebuah pernikahan berlangsung hari ini. Kita bisa melihat bagaimana mempelai pria menunggu di depan altar saat mempelai wanitanya berjalan perlahan menuju menyusuri lorong. Lalu keduanya mulai mengikat janji bukan hanya sepakat untuk saling mencintai, menghormati dan menghargai. Tapi juga berjanji untuk selalu bersama, sehidup semati.

Perjalanan pernikahan dimulai setelahnya. Hidup bersama, punya anak dan mulai menghabiskan hari-hari menyelesaikan masalah, bekerja dan mengurus anak. Tentu saja, ada masa dimana cinta berubah seiring berlalunya waktu. Gak ada lagi getaran seperti ketika pertama kali jatuh cinta.

Meski begitu, keduanya sama-sama tahu bahwa cinta masih tetap ada. Karena itulah penting bagi pasangan menikah tetap diingatkan untuk selalu mencintai. Bagi yang mungkin sedang menikah ataupun yang sudah menikah bisa mengutip salah satu dari 10 ayat ini sebagai pengingat tentang cinta, iman dan harapan.

Korintus 13: 4-8

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, cintalah satu-satunya yang akan terus membimbing kita, bahkan saat kita mungkin tidak menyadarinya. Jadi, jangan pernah lupa dengan ayat ini.

Amsal 10: 12

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Di saat-saat paling kelam sekalipun, tetaplah bersatu. Jangan pernah meninggalkan pasanganmu dalam kesulitan apapun itu.

1 Korintus 13: 13

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Gak akan ada iman atau harapan dalam hidup ini tanpa dibarengi dengan cinta. Kita harus dipimpin oleh cinta dan yang lainnya akan mengikuti.

Roma 12: 9

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Dalam pernikahan, ada masa dimana salah satu atau kedua belah pihak tersakiti, kecewa dan marah. Tapi biarkan rasa sayangmu kepada pasangan mengalahkan semua hal itu.

1 Yohanes 4: 18-19

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Saat kita merasa takut atau cemas soal apapun, kita harus ingat bahwa ada kelegaan di dalam cinta. Carilah kenyamanan itu dari pasanganmu, sama seperti kita melakukannya dengan Tuhan.

1 Petrus 4: 8

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Gak ada pasangan yang sempurna, bahkan kamu sendiri. Begitu juga dengan pernikahan. Rasa hormat, pengampunan dan pengertian akan sangat membantu setiap pasangan menikah untuk bertumbuh dan saling melengkapi.

Kidung Agung 8: 6-7

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Saat dua orang mengucapkan janji pernikahan maka itu adalah sesuatu yang dianggap sakral dan bersifat mengikat untuk selamanya. Jadi, sama seperti disampaikan di ayat ini, jadikanlah pasanganmu sebagai materai hatimu.

Matius 19: 6

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Pernikahan adalah momen mengikat dua hati menjadi satu. Bahkan saat kita berada di posisi terlemah kita, kita bisa menemukan kekuatan di dalam pasangan kita.

Pengkhotbah 4: 9

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan yang kita temukan dalam kemitraan yang baik. Suami istri harus saling mendukung saat sedang lemah, saling memberikan bantuan dan dukungan saat dibutuhkan. Sehingga dalam keadaan apapun keduanya bisa menghadapinya dengan baik.

Filipi 1: 3:-5

Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.

Memiliki pasangan berarti seorang suami atau istri tidak akan pernah merasa sendiri dalam menjalani kehidupan. Pasangan menikah harus saling mendukung dan berjalan bersama sederap selangkah.

Jadi, pakailah ayat-ayat ini sebagai ayat pegangan yang bisa kalian bacakan di upacara pernikahan kalian atau disematkan di bagian undangan pernikahan. Karena ayat ini juga akan berguna untuk mengingatkan kalian untuk mencintai pasangan ketika hidup terasa sangat berat. Renungkanlah ayat itu dan kembalilah menjadi pasangan yang dikehendaki oleh Tuhan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed