oleh

Bentuk Pelayanan Diakonia Dalam Kehidupan Gereja

Sebagai umat kristiani tentunya kita sudah tidak asing dengan adanya hukum kasih dalam Alkitab yang berkali – kali diserukan dan diingatkan kepada kita. Hukum kasih seolah menjadi salah satu hukum yang utama dan penting untuk dilakukan. Dengan adanya hukum ini, kita sebagai umat kristiani diajak untuk saling mengasihi, mengampuni, dan membantu sesama kita dengan sebaik – baiknya. Dalam hubungan kita sebagai umat kristiani baik itu dengan Tuhan ataupun sesama ternyata ada beberapa bentuk pelayanan yang bisa dilakukan. Salah satu bentuk pelayanan yang bisa kita lakukan adalah bentuk pelayanan diakonia.

Diakonia sendiri berarti pelayanan atau melayani. Dalam praktinya di kehidupan sehari – hari, masih banyak orang yang tidak bisa membedakan perbedaan Gereja dan institusi sosial. Tetapi meski begitu, dan berbeda, hal ini bukan berarti kita sebagai umat kristiani tidak bisa ambil bagian didalam masyarakat untuk ikut melayani. Mungkin ayat dalam kitab suci yang cocok dan sesuai unuk menjadi dasar pelayanan diakonia adalah ada pada Kis 4:32-35 yang menceritakan tentang kehidupan jemaat perdana. Untuk membantu Anda mengenal beberapa bentuk nyata dari pelayanan diakonia, maka berikut ini sedikit informasinya untuk Anda.

1. Membantu orang lain

Salah satu hal yang utama dan terutama dalam bentuk pelayanan diakonia adalah keinginan dan aksi kita dalam membantu orang lain. Membantu orang lain sama saja artinya dengan melayani orang tersebut. Kita membantu untuk memfasilitasi mereka sesuatu yang mereka butuhkan. Misalnya saja, ada seseorang yang memerlukan bantuan kita untuk memanggilkan ambulance dalam keadaan darurat, maka disini kita melayani orang lain dengan memberikan sesuatu yang ia butuhkan yaitu bantuan ambulance. Ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak contoh etika kristen dalam kehidupan sehari – hari yang bisa kita lakukan dan terapkan.

Mungkin kebanyakan dari kita akan berpikir bahwa hal yang cukup ditekankan dalam pelayanan diakonia adalah bentuk pelayanan kepada mereka yang miskin dan sebatang kara. Tetapi, yang sebenarnya lebih baik kita lakukan adalah kita membantu mereka yang bisa kita bantu. Tidak hanya terfokus kepada orang – orang miskin saja. Karena, setiap orang tentunya memiliki permasalahan yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Meski bantuan – bantuan yang bisa kita berikan adalah bantuan yang kecil misalnya mengajari teman yang tidak bisa mengerti satu mata pelajaran tertentu, hal ini juga sudah tergolong kedalam pelayanan diakonia.

2. Mau mendengarkan

Karena membantu orang lain konteksnya sangat luas maka bentuk pelayanan diakonia akan saya perkecil lagi. Dengan mau mendengarkan orang lain kita juga sebenarnya telah melakukan pelayanan. Kita sebenarnya bisa lebih mendalami bentuk pelayanan berupa mendengarkan seruan hati orang lain apabila kita tidak terlalu membatasi siapa saja yang mau kita dengarkan. Misalnya saja, kita seringkali suka sekali untuk bercerita dan berkeluh kesah kepada sahabat terdekat kita mengenai permasalahan yang sedang ia hadapi.

Karena dia adalah sahabat atau orang terdekat kita tentunya kita mau dan rela untuk mendengarkan curahan hati mereka, tetapi bagaimana apabila seseorang yang membutuhkan kita untuk mendengarkan curahan hatinya dan meminta nasehat dari kita bukanlah orang terdekat kita?  Kita biasanya akan cenderung malas atau bahkan menggurui mereka seolah kita bisa melewati berbagai macam rintangan dan menganggap bahwa permasalahan yang mereka hadapi bukanlah permasalahan yang besar.

Untuk lebih memahami dan mendalami pelayanan diakonia dalam praktek kehidupan sehari – hari, maka sebaiknya kita mau lebih membuka diri terutama bagi mereka – mereka yang memang membutuhkan telinga kita untuk mendengarkan curahan hatinya dan meminta nasehat kita akan hal itu tanpa memandang latas belakang orang tersebut. Karena setiap orang, tentunya memerlukan orang lain untuk membantu mereka menjernihkan pikiran mereka dan mencari jalan keluar atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Diakonia berarti kita membantu mewujudkan cita – cita Allah untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik dengan melakukan pelayanan. Dan pelayanan itu sebaiknya kita lakukan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kemampuan kita agar kita bisa ikhlas dalam melakukan pelayanan tersebut.

3. Menyumbang

Bentuk pelayanan diakonia yang juga seringkali dilakukan dan diajarkan oleh Gereja sendiri adalah melakukan sumbangan. Biasanya Gereja akan mengajak umat untuk melakukan sumbangan demi membantu saudara – saudara yang sedang mengalami bencana alam dan memerlukan bantuan baik itu berupa suplai makanan ataupun uang. Selain itu, sumbangan yang digalakkan dan digalang oleh Gereja juga banyak digunakan untuk membantu saudara – saudara disekitar kita yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan. Dan dengan melakukan sumbangan inilah sedikit dari sekian banyak peran Gereja dalam masyarakat bisa mulai terlihat seiring berjalannya waktu.

Itulah beberapa bentuk pelayanan diakonia yang bisa saya bagikan kepada Anda. Semoga dengan adanya sedikit informasi mengenai pelayanan diakonia ini, hati Anda menjadi tergerak dan mau ikut ambil bagian dalam melayani masyarakat dan orang – orang disekitar kita. Dan semoga dengan keinginan untuk melayani kita juga dapat mewujudkan keluarga kristen yang ideal. Terima kasih atas waktu yang Anda berikan, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed