Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 1; Matius 1; 1 Raja-Raja 17-18
Saya tidak tumbuh di gereja. Saya tidak mempelajari kisah-kisah Daud dan Goliat atau Yusuf dan mantelnya yang berwarna-warni, atau saudara-saudaranya yang berencana untuk membunuhnya.
Saya tidak tahu tentang Abraham dan Ishak, atau Daniel dan gua singa. Saya tidak tahu tentang Bayi Yesus di palungan atau Paulus bertemu Yesus di Jalan ke Damaskus ketika dia masih bernama Saulus.
Saya tidak tahu tentang orang Israel yang menyeberangi Laut Merah atau tentang Nuh dan bahtera atau Yunus dalam ikan paus.
Tetapi saya belajar kisah-kisah ini setelah saya diselamatkan dan membaca Alkitab. Saya juga mendengar mereka dalam konteks pesan di kelas-kelas gereja dan Sekolah Minggu dan pelajaran Alkitab lainnya.
Itu bukan sekedar cerita. Itu adalah kisah nyata tentang pria dan wanita yang Allah pilih untuk ditempatkan dalam Firman Tuhan untuk kebaikan kita. Kita harus belajar dari mereka.
Saya punya beberapa kesukaan. Saya menyebut mereka pahlawan dari iman saya. Kisah dan perjuangan mereka, kemenangan dan iman mereka telah mengajari saya paling banyak hal.
Kita semua membutuhkan pahlawan iman. Ini adalah beberapa pahlawan iman bagi saya:
Ketika saya membutuhkan keberanian untuk menghadapi raksasa, saya mengingat Daud:
1 Samuel 17:37 Pula kata Daud: “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.”
Ketika saya harus memaafkan ketika orang lain menyakiti saya, saya ingat Yusuf dan ketidakadilan yang dia alami:
Kejadian 50: 19-20 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Ketika saya tidak bisa melihat jalan dari perjalanan saya, saya ingat Abraham:
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ketika saya bergumul dengan kepuasan dan sukacita, saya menginat Paulus:
Filipi 4: 11-13 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Ketika saya tidak mengerti apa pun dalam menghadapi kesulitan, saya memikirkan Ayub:
Ayub 1: 20-22 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Pahlawan terbesar dari iman saya adalah Yesus Kristus, karena Dia adalah Juruselamat saya.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Hak Cipta © 2017 Kathy Cheek. Digunakan dengan izin.
Sumber : Jawaban.com
Komentar