oleh

Renungan Kristen: Ketika Diterima Tidak Baik di Lingkungan Baru

Setiap orang pasti pernah mengalami masa adaptasi di lingkungan baru — entah itu tempat kerja, sekolah, gereja, atau komunitas baru. Namun, tidak semua penyambutan terasa hangat. Ada kalanya kita justru menghadapi penolakan, pandangan sinis, atau bahkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Sebagai orang percaya, bagaimana seharusnya kita bersikap ketika diterima tidak baik di lingkungan baru?


1. Yesus Pun Pernah Ditolak

Penolakan bukanlah hal asing bagi orang percaya. Bahkan Tuhan Yesus sendiri pernah mengalaminya. Dalam Yohanes 1:11 tertulis, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”

Yesus, yang membawa kasih dan keselamatan, justru ditolak oleh banyak orang. Namun Ia tetap sabar, tidak membalas dengan kebencian, dan terus melakukan kehendak Bapa. Dari teladan ini, kita belajar bahwa penolakan bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari perjalanan iman yang membentuk karakter kita.


2. Jangan Balas Penolakan dengan Kebencian

Ketika kita diterima tidak baik, godaan terbesar adalah untuk marah atau membalas dengan sikap yang sama. Namun firman Tuhan mengajarkan hal yang berbeda:

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.” (Roma 12:21)

Sikap penuh kasih dan pengampunan justru menjadi bukti nyata bahwa kita hidup dalam Kristus. Biarkan Tuhan sendiri yang menilai hati setiap orang. Tugas kita adalah tetap menunjukkan kebaikan, meskipun lingkungan belum menerimanya.


3. Fokus pada Identitas di Dalam Kristus

Ketika kita merasa tidak diterima, mudah sekali kehilangan rasa percaya diri. Namun, kita harus ingat bahwa identitas kita bukan ditentukan oleh penerimaan manusia, melainkan oleh kasih Tuhan.

Kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi (1 Yohanes 3:1). Ketika dunia menolak, Tuhan tetap menerima. Ketika manusia menilai dari penampilan, Tuhan melihat hati. Jadi, jangan biarkan penolakan membuat kita merasa tidak berharga.


4. Jadikan Penolakan Sebagai Kesempatan Bertumbuh

Setiap pengalaman sulit bisa menjadi pelajaran rohani. Ketika kita tidak diterima, Tuhan mungkin sedang mengajarkan kita untuk lebih sabar, rendah hati, dan bergantung kepada-Nya.
Gunakan momen ini untuk berdoa lebih dalam, memperbaiki diri, dan tetap melakukan yang terbaik. Terkadang, waktu dan ketulusan hati akan membuat orang lain akhirnya melihat kebaikan yang ada di dalam diri kita.


5. Doa Saat Merasa Ditolak

“Tuhan, ketika aku merasa tidak diterima di tempat baru, tolong aku untuk tetap kuat dan tidak pahit. Ajarku untuk meneladani kasih-Mu, bahkan kepada mereka yang tidak mengasihiku. Berikan aku hati yang rendah dan sabar, agar hidupku menjadi kesaksian bagi-Mu. Amin.”


Penutup

Ketika diterima tidak baik di lingkungan baru, jangan menyerah atau menutup hati. Ingatlah bahwa setiap tempat yang Tuhan izinkan kita masuki punya tujuan ilahi. Tetaplah menjadi terang dan garam, meski di awal terasa sulit. Pada waktunya, kasih dan ketulusan akan berbicara lebih keras daripada kata-kata.


Kata kunci SEO: renungan kristen, penolakan, diterima tidak baik, lingkungan baru, kekuatan iman, kasih Tuhan, pengampunan, identitas dalam Kristus.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed