oleh

Pandangan Kristen Mengenai LGBT

Pada kesempatan kali ini, AyatAlkitab.id akan membasah tentang permasalahan LGBT menurut pandangan Kristen, khususnya Ayat Alkitab tentang LGBT atau homoseksual. Kamu pasti sudah sering mendengar istilah tersebut, entah dari media atau dunia nyata. Lantas, apa itu LGBT?

LGBT adalah akronim dari “lesbian, gay, biseksual, dan transgender”.

Istilah tersebut telah dipakai sejak tahun 1990 untuk menunjuk kelompok yang disebutkan di atas. Untuk menunjukan representasi lebih menyeluruh, istilah LGBT telah berkembang menjadi LGBTQIA, LGBTQ+, bahkan sampai 10 huruf, yakni LGBTQQIAAP. Singkatan tersebut untuk mengambarkan gender dan orientasi seksual seseorang.

Berikut arti dari singkatan huruf LGBT yang disadur dari BBC, apa saja?

  • L – lesbian: seorang perempuan yang tertarik dengan perempuan lain.
  • G – gay: seorang pria yang tertarik dengan pria lain atau sering dipakai untuk menggambarkan homoseksual.
  • B – bisexual: orang tertarik baik kepada pria dan perempuan.
  • T – transgender: orang yang identitas gendernya bukan laki-laki dan perempuan atau berbeda dengan yang biasa ditulis dokter di sertifikat kelahiran.
  • Q – queer: pada awalnya dibuat sebagai istilah kebencian. Kata ini bisa digunakan sebagai pernyataan politik dan menunjukkan seseorang yang tidak mau diidentifikasi sebagai gender yang bisa dipasangkan, misalnya laki dan perempuan, homoseksual dan heteroseksual, atau mereka yang tidak mau diberi label berdasarkan orientasi seksual mereka.
  • Q – questioning: seseorang yang masih mengeksplorasi identitas gender dan orientasi seksual mereka.
  • I – intersex: orang yang tubuhnya jelas bukan laki atau perempuan. Ini mungkin karena mereka memiliki kromosom yang bukan XX atau XY atau karena alat reproduksi mereka bukan dikategorikan sebagai ‘standar’.
  • A – allies: orang yang mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual namun mendukung komunitas LGBTQQIAAP.
  • A – asexual:orang yang tidak tertarik secara seksual kepada gender apa pun.
  • P – pansexual: orang yang ketertarikan seksualnya bukan berdasarkan gender dan bisa mengkategorikan diri ke gender atau identitas seksual apa pun.

Ayat Alkitab Tentang LGBT

Lewat tulisan ini, semoga dapat membantu pembaca untuk lebih mengenal pandangan teologi Kristen tentang LGBT dan membuat kita tau bagaimana cara menyikapinya. Berdasarkan tesis yang berjudul “LGBT dari Sudut Pandang Teogoli Kristen”, ada beberapa poin yang perlu kita ketahui.

Pertama, kita sebaiknya tidak bersikap selayaknya hakim dengan menutuk orang-orang yang terjebak dalam masalah homoseksual. Sebab, kita sendiri adalah pendosa, sehingga tidak tepat untuk membenarkan diri sendiri dengan mengutuk perilaku orang lain.

Seberapa pun kerasnya kita menolak praktik homoseksual dan segala problema seksual lainnya, kita tidak berhak menghilangkan harkat mereka sebagai manusia.

Kedua, sebagai insan seksual yang berbeda dari malaikat yang bisa dibilang tanpa seks. Saat Tuhan menciptakan manusia, Ia menciptakan kita berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan. Dengan begitu jika berbicara mengenai seks, berarti menyentuh topik yang amat dekat dengan pusat keprihatinan kita.

Yang jadi masalah adalah jati diri kita, yang mungkin akan diperkokoh atau mungkin juga terancam. Pembahasan inti ini menuntut suatu tingkat sensifitas yang istimewa.

Poin yang ketiga, kita semua adalah berdosa, (antara lain) pendosa seksual. Ajaran Kristiani tentang kerusakan total akibat kejatuhan seksual manusia ke dalam dosa menyatakan bahwa tidak ada satupun dari kita yang tidak tercemar oleh dosa, termasuk seksualitas kita.

Sungguh meragukan sekali bila ada satu orang yang tidak pernah menaruh pikiran dan hatinya dari penyimpangan seksual yang ideal dan sempurna sebagaimana dikehendaki Allah. Tidak seorang pun (selain Yesus dari Nazaret sebagai kekecualian yang satu-satunya) yang seksual tanpa dosa.

Trending hari ini:
Top 111 Ayat Alkitab Tentang Dosa yang Tegas!

Larangan LGBT Dalam Alkitab

Dalam Alkitab, ada beberapa ayat yang melarang praktik homoseksual dan sejenisnya. Berikut di antaranya:

1. Kisah Sodom dan Gamora

Mnurut Wikipedia, Sodom dan Gomora adalah dua kota fiktif yang dikatakan telah dihancurkan oleh Tuhan karena perbuatan laknat penduduknya. Dalam cerita Kejadian tertulis jelas
bahwa orang-orang sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan dan bahwa ‘keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora’ demikian ‘banyak’ dan ‘sesungguhnya sangat berat dosanya’.

Kejadian 13:13 

Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

2. Nas Imamat

Nas Imamat lazim disebut sebagai ‘Kode Kekudusan’ yang merupakan jantung kitab itu, dimana umat Tuhan dituntut untuk patuh terhadap hukum-hukumNya. Menyoal praktik-praktik terlarang yang mencakup penyimpangan seksual (LGBT, homoseksual, dsb.) diharamkan.

Imamat 20:13 

Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.

Imamat 18:22

Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.

Kedua Hukum Alkitab tersebut sudah jelas mengarahkan tentang pelarangan hubungan seksual, khususnya LGBT dan homoseksual menurut Alkitab.

3. Pernyataan Paulus

Roma 1:26

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.

Roma 1:27

Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

Para ahli sependapat bahwa Paulus di sini berbicara mengenai orang kafir yang menyembah berhala. Mereka mempunyai pengetahuan akan Tuhan, tetapi mereka justru memadamkan kebenaran yang mereka ketahui dengan maksud supaya lebih leluasa berbuat jahat demi keuntungan mereka.

Oleh sebab itu Tuhan, menghukum mereka ‘dengan menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran’ (termasuk seks yang ‘tak wajar’).

4. Nas lain dari ajaran Paulus

1 Korintus 6:9

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

1 Korintus 6:10

pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

1 Timotius 1:9

yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,

1 Timotius 1:10

bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat

1 Timotius 1:11

yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.

Berdasarkan pemaparan ayat tersebut, daftar dosa yang menjijikan, dinyatakan Paulus bertentangan dengan Kerajaan Allah dan salah satu dari Hukum Taurat atau Injil.

Seperti yang kita lihat, beberapa kelompok pelanggar disebut sebagai ‘banci’ dan ‘pemburit’ berdasarkan terjemahan baru.

Sebenarnya kata arsenokoitai sebelum diterjemakan sebagai ‘pemburit’, tidak hanya berarti orang yang tertarik kepada sesama jenis, melainkan justru orang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis.

Jadi, yang dicap dosa oleh Paulus dalam daftar ini bukanlah keadaan tertarik kepada orang lain yang sama jenis kelaminnya (suatu keadaan yang mungkin dialami oleh banyak orang), melainkan yang melakukan persetubuhan dengannya.

Trending hari ini:
Bagaimana Hukum Zina Menurut Kristen? Ayat Alkitab dan Undang-Undang Tentang Perzinaan

LGBT dan Homoseksual Menurut Sejarah Kekristenan

Tuhan telah mempertemukan dan menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan, antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan sejarah penciptaan, Allah secara eksplisit memberitahukan bahwa Adam adalah maskulin, dan Hawa adalah feminim.

Tidak ada jenis kelamin yang netral, atau maskulin yang feminim, maupun feminim yang maskulin. Secara tegas Allah membentuk Adam sebagai pribadi yang maskulin, dan Hawa sebagai pribadi yang feminim.

  1. Perempuan diciptakan bahwa ia adalah pelengkap yang dirancang secara ilahi bagi laki-laki.
  2. Sifat dari dari persatuan satu daging mempreposisikan dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda.
  3. Hanya dua orang dari jenis kelamin berbeda yang bisa memenuhi tujuan prokreasi dari pernikahan.
  4. Yesus sendiri menegaskan normativitas kisah di dalam kitab Kejadian (Kej 2 : 24; Mat 19:4-6;Mark 10 : 6-9.
  5. Signifikansi pernikahan dalam sejarah penebusan sebagai sebuah simbol ilahi di dalam Alkitab hanya bisa berlaku jika pasangan di dalam pernikahan adalah pasangan yang komplementer (lengkap).

Untuk membaca Ayat Alkitab tentang pernikahan, silahkan kunjungi artikel di bawah ini:

Trending hari ini:
14 Ayat Alkitab Tentang Pernikahan

Kesimpulan Masalah LGBT dan Homoseksual

  • LGBT itu merupakan penyimpangan seksual, yang merupakan kekejian bagi Tuhan.
  • Allah menciptakan seks yang pada dasarnya mulia dan suci dan bukan sebagai sesuatu yang jahat dan hina. Karena itu seks yang adalah kudus hanya dipakai di dalam ikatan pernikahan.
  • LGBT merupakan perbuatan dosa dan akan menimbulkan berbagai hal dalam aspek kehidupan dan akan mengalami penolakan dalam masyarakat dan juga rentan terkena
    penyakit kelamin dan sejenisnya.
  • Alkitab menjamini adanya pengampunan Allah bagi kaum LGBT, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri, dll. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus rela menyerahkan dirinya sungguh-sungguh.
  • Sejak mula penciptaan, Allah sudah merancang sebuah pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Bahkan dalam menatap maksud Allah agar manusia itu berkembang biak atau bertambah-tambah secara jumlah, hanya dimungkinkan karena terjadinya perkawinan dan pembuahan melalui rahim seorang wanita. Pria tidak memungkinkan untuk melahirkan anak.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed